Gleen bertransmigrasi ketubuh seorang figuran yang bernasib malang, di campakkan oleh suami sendiri dan selalu mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya sendiri, Gleen bertekad akan mengubah nasib malang sang figuran.
Akankah Gleen berhasil mengubah...
Tiga tahun berlalu, Mindy dan Liam tengah duduk dipelaminan keduanya telah menjadi suami istri, dan malam ini resepsi pernikahan Mindy dan juga Liam pastinya.
"Mindy, kamu terlihat sangat cantik malam ini." Puji Liam yang membuat pipi Mindy memerah.
Liam yang melihat pipi Mindy memerah pun terkekeh gemas "Imut banget sih istri aku."
Mindy yang mendengar itu memalingkan wajahnya dengan tersenyum kecil, sedangkan disisi lain Miguel tengah memberikan tisu untuk Nolan.
"Huhuhu, kenapa kak Mindy pilih duda tua itu sih." Ucap Nolan dengan menyeka air matanya.
"Om Nolan sabar ya, mommy nya Miguel bukan jodoh om Nolan." Ucap Miguel yang membuat Nolan semakin menangis.
Miguel yang melihat itu pun menggeleng pelan, lalu ia pun memoleh kearah daddy nya yaitu Asher, terlihat pria itu juga menangis namun dalam diam.
"Daddy." Panggil Miguel dengan memegang lengan Asher.
Asher yang mendengar itu menoleh kearah Miguel, tak lupa pria itu juga menyeka air matanya "Ada apa Miguel?"
"Daddy jangan sedih, walaupun daddy sama mommy nggak bersama lagi, Miguel tetap sayang Daddy." Ucap Miguel dengan tersenyum.
Asher yang mendengar itu pun ikut tersenyum lalu mengusap rambut Miguel dengan lembut "Iya putra daddy yang paling tampan, daddy cuma terharu aja."
Mereka berdua terus mengobrol, dan Mindy melihat itu ia pun tersenyum, putran nya itu telah tau alasan kedua nya bercerai, dan Miguel mengerti namun ia tak membenci sang daddy hanya kecewa saja dengan perlakuan daddynya itu.
"Mindy, aku mencintaimu." Bisik Liam yang membuat Mindy menoleh kearah suaminya itu.
"Aku juga mencintaimu Liam."
Liam yang mendengar itu pun memeluk erat Mindy, sedangkan Mindy terkejut karena tiba-tiba dipeluk.
"SABAR DULU DONG PAK ACARANYA BELUM SELESAI INI." Teriak Cindy yang membuat semua orang disana tertawa.
Liam yang mendengar itu semakin memeluk Mindy, ia sangat malu sekarang bahkan pipinya memerah karena malu.
"Malu ya?" Tanya Mindy berbisik.
"Iyaa." Jawab Liam dengan pelan.
Mindy yang mendengar itu pun terkekeh gemas, dengan perlahan berusaha melepaskan pelukan itu, namun Liam malah memeluk Mindy dengan erat.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mindy, Liam, Miguel dan Leon, sekarang berada di pantai mereka berempat tengah berjalan ditepi pantai, namun tiba-tiba Miguel berhenti saat melihat seseorang yang tak asing.
"Mommy, papa, Miguel ke daddy boleh nggak?" Tanya Miguel dengan melihat kearah Asher yang tengah berdiri di kejauhan.
"Tentu saja boleh dong sayang." Jawab Mindy dengan mengusap rambut Miguel.
Miguel yang mendengar itu pun berlari kearah Asher, Mindy dan Liam pun terus melihat kearah Miguel, hingga bocah itu sampai didepan Asher lalu memeluk pria itu.
"Mommy, Leon ingin main air." Ajak Leon tiba-tiba.
"Nanti Leon, bareng sama kak Miguel." Ucap Liam.
Leon yang mendengar itu pun mengangguk semangat, menurutnya lebij menyenangkan bila bermain bersama kakaknya itu.
"Cantik ya pantai nya kaya kamu." Ucap Liam yang langsung mendapatkan pukulan dari Mindy.
"Gombal." Ucap Mindy dengan pipi yang memerah karena salting.
"Bener loh my wife, aku ngga bohong."
Saat Mindy akan berucap terdengar suara Miguel yang memanggil Mindy dengan berlari kearah mereka bertiga "Mommy."
"Udah ngobrol sama daddynya?" Tanya Mindy dan Miguel pun mengangguk.
"Udah mommy."
"Ayokk kita main air." Ajak Leon dengan semangat.
Miguel yang mendengar itu pun mengangguk sebagai, kedua bocah itu pun berlari kearah pantai "Jangan main air terlalu jauh."
"Iyaa daddy/papa." Jawab kedua bocah itu bersamaan.
Mindy melihat itu pun terkekeh, sejujurnya ia sangat bahagia sekarang, memiliki suami yang sangat mencintai nya, dan memiliki kedua putra yang tampan.
"Mindy, aku tidak pernah bosan untuk mengatakan, aku mencintaimu."
Mindy yang mendengar itu pun tersenyum "Aku juga tidak pernah bosan untuk mengatakan, aku juga mencintaimu Liam."
Liam pun tersenyum lalu memeluk erat pinggang Mindy, sedangkan Asher yang melihat itu tersenyum lirih, ia sangat bahagia putra dan juga mantan istrinya bahagia walaupun bukan dengannya.
"Mindy, maafkan aku, kamu bahagia aku pun bahagia, kebahagiaan mu adalah kebahagiaan ku, maaf atas semua kesalahan ku, aku tau kamu pasti memaafkan ku, tapi aku tidak bisa jika tidak terus meminta maaf." Ucap Asher setelah itu ia pergi dari sana tanpa menoleh kebelakang.
Selesai.
Halo semuanya, cerita Mindy selesai, maaf ya kalo endnya terkesan dipaksakan, soalnya Bunny bingung mau lanjutin kaya gimana, yaudah Bunny tamatin aja, sekali lagi bunny minta maaf ya.
Oh iya kalo kaliam mau extra chapter 200 vote dan 50 komen ya, nanti Bunny buat ya kalo memenuhi target, kalo engga bunny ngga akan buat.
Dan untuk semuanya, terimakasih telah membaca cerita bunny, dan support Bunny, Bunny harap kalian terhibur dengan cerita Bunny, sekali lagi terimakasih semuanya.