"Izuku Nani shiteru no?" Tanya ku dan membuatnya terkejut akan kehadiran ku secara tiba tiba.

"(Name)-chan! Bikkuri shita!" Aku tertawa kecil, melihat nya terkejut itu seperti sangat lucu di mataku "Kenapa kau berdiam diri disini? Ikou, sebentar lagi ujian akan mulai atau kutinggal loh." Ucap ku kemudian berjalan masuk kedalam kebih dulu.

"Chotto matte (Name)-chan!" Aku berhenti sejenak dan melihat izuku yang berlari kecil menghampiri ku.

"Cepa-Izuku!"

Baru saja ingin mengambil langkah, izuku tiba tiba tersandung namun beruntung seseorang membantu izuku sebelum jatuh ke lantai.

"Izuku daijobu?" Tanyaku menghampiri izuku kemudian melihat izuku yang baru sadar dan tiba tiba menjadi panik.

Aku melihat ke arah gadis itu yang sepertinya menonaktifkan Quirk nya dan berjalan mendekati kami.

"Daijobu?" Tanya dia dan sepertinya izuku terperangah? malu? Entahlah.

Aku hanya menyimak pembicaraan singkat mereka sebelum melanjutkan langkah kita ke dalam U.A

"Kau baik?" Tanya ku dan dijawab anggukan kepala nya dengan semangat kurasa?

________________________________________________

"Kepada peserta ujian, selamat datang ke U.A! Everybody say 'Hey'!"

Aku melihat present mic di panggung sana yang seperti nya sangat antusias saat menyapa kami semua namun yang di dapatkannya hanyalah heningan karena tidak ada yang membalasnya, mungkin karena semuanya dalam keadaan tegang akan ujian praktek?

Saat ini, kami baru saja selesai melaksanakan ujian tertulis dan sekarang kami diminta untuk melanjutkan ujian praktek.

"Respon yang datar sekali.." ungkap nya yang sepertinya sedikit kecewa karena kami yang tidak merespon kalimat nya.

"Sekarang aku akan menjelaskan secara cepat ujian praktek kali ini. Are you ready!? Yeah!" Lagi dan lagi tidak ada sahutan dari kami semua.

'eh? Ah-... Lagi lagi izuku mengeluarkan kebiasaan buruknya..' aku duduk di sebelah kiri izuku yang sudah bergumam tentang Hero yang di berada di panggung itu. Walaupun aku sudah menyuruh nya untuk diam, izuku seperti nya terlalu senang sehingga ia tidak bisa menghentikan kebiasaan lamanya itu.

'sehebat itukah dia?' batin ku melihat ke arah panggung di sana

"Seperti yang ditulis di dalam formulir, kalian akan melakukan uji coba bertarung di daerah perkotaan setelah ini! Kalian boleh membawa apapun! Setelah pengumuman disini, kalian harus pergi ke daerah yang ditetapkan! Mengerti!?"

"Berarti, kita tidak akan bisa bekerja sama dengan teman sendiri ya?" Ucap Katsuki dan aku hanya melihat mereka berdua dari sudut mataku

"K-kau benar. Meski nomor peserta kita berurutan, kita ditempatkan ke area yang berbeda..." Jelas izuku mencoba mengintip area apa yang didapatkan katsuki.

"Jangan mengintip atau kubunuh kau." Ucap katsuki saat melihat izuku mencoba melihat kartunya dan membuat izuku berdengik ngeri

"Hmm.. tidak juga, lihat." Aku menyodorkan kartu ku kepada mereka berdua dan sedikit terkejut melihat kartu ku ternyata mendapat di area yang sama dengan izuku. "(Name)-chan, sangat hoki!" Sahut Izuku

"Cih, aku tidak bisa membunuh kalian saat ini" ucap katsuki namun kuhiraukan.

"Tiga jenis musuh buatan yang berbeda ditempatkan di setiap area." Kulihat ke arah monitor besar yang menampilkan 3 jenis musuh buatan yang seperti nya diberi 1p, 2p dan yang terakhir 3p.

"Kau mendapatkan poin yang berbeda tergantung dari tingkat kesulitannya. Tujuannya adalah menggunakan Quirk untuk mengumpulkan poin dengan mengalahkan musuh tersebut. Tentu saja, menyerang peserta lain dan berbuat jahat itu dilarang!" Lanjut present mic dan menjelaskan aturan aturan dan cara mendapatkan poin serta tujuannya.

"Bolehkah saya menanyakan sesuatu!?" Seorang peserta dengan seragam khas elite, menggunakan kacamata, berdiri mengangkat tangannya.

"Okay!" Ucap present mic dan lampu sorot menyala dan menyoroti peserta berkacamata dari sekolah elite tersebut.

"Dalam lembaran, ada empat tipe musuh buatan!" Pemuda itu menunjukkan kertas lembaran yang ada ditangannya.

"Jika ini salah cetak, maka SMA U.A yang merupakan sekolah terkenal di Jepang, harusnya malu dengan kesalahannya ini! Kami sebagai peserta ujian datang ketempat ini karena kami berharap bisa menjadi pahlawan yang patut dicontoh!" Jelas pemuda itu dengan panjang lebar

"Ditambah lagi kau rambut keriting!" Pemuda itu menunjuk jarinya kepada izuku. "Kau mengoceh saja daritadi. Kau mengganggu! Jika kau menganggap ini cuman bersenang senang, lebih baik kau pergi dari sini!"

Izuku refleks menutup mulutnya dan bergumam minta maaf sedangkan aku yang melihat itu merasa kesal namun kuhiraukan.

"Okey, okey. peserta nomor 7111. Terimakasih atas kritikan nya." Present mic mengarahkan jempol nya kearah pemuda itu kemudian layar monitor itu berubah menampilkan musuh buatan keempat

"Musuh keempat yang perlu dilawan bernilai 0 poin. Kurang lebih, mereka adalah penghambat. Dia ditempatkan satu buah di tiap daerah. Penghambat akan mengamuk di tempat yang sempit. Itu tetap bisa dikalahkan, walaupun percuma. Maka aku sarankan pada kalian untuk menghindarinya saja." jelas Present Mic.

"Arigatou gozaimasu! Maaf karena telah menyela!" Pemuda itu kembali duduk.

Aku mulai mendengar suara bisikan peserta lain terkait musuh buatan keempat ini. Game? Memang sedikit mirip tapi kuras ini lebih parah dibandingkan game. Walaupun dibilang hanya penghambat tetap saja membuat ku curiga ditambah lagi saran present mic yang mengatakan sebaiknya dihindari saja jangan dilawan... Bodohlah, aku terlalu malas untuk memikirkan ini.

"Sekian yang dapat aku sampaikan." Present Mic menutup penjelasan. "Sebagai penutup, ini hadiah dariku, motto sekolah kita! Pahlawan Napoleon Bonaparte pernah mengatakan: pahlawan sejati adalah orang yang mampu mengatasi ujian hidup."

"Melampaui batas, PLUS ULTRA!!"

"Nah, adik adik sekalian! Nikmati penderitaan kalian!"

"Nah, adik adik sekalian! Nikmati penderitaan kalian!"

Ops! Esta imagem não segue nossas diretrizes de conteúdo. Para continuar a publicação, tente removê-la ou carregar outra.

________________________________________________

TBC..

"Melampaui batas, PLUS ULTRA!!"

SYSTEM [BNHA x READER]Onde histórias criam vida. Descubra agora