Hari ini adalah hari bebas, semua guru-guru tengah mengadakan rapat untuk acara akhir tahun sekolah sebelum liburan, dengar-dengar acaranya adalah camping di hutan. Sebenarnya masih jadi perdebatan, beberapa murid sih ingin liburan saja ke negara tetangga atau mengunjungi situs terkenal seperti candi Borobudur.
Entahlah Zetta tidak terlalu mengikuti rapat itu, yang pasti sih ada banyak biaya yang harus di keluarkan.
"Aku dengar kemarin kamu ketemu papa" Arjuna mendudukkan diri di depan Zetta yang sedang mengemili kacang, "kamu kok keluar rumah gak bilang sama aku?"
"Om Dewan ngomong apa aja?" Zetta bertanya penasaran.
"Papa cuma bilang dia ketemu kamu Zee, emang ada apa lagi selain itu?" Mata Arjuna memicing curiga, "kamu gak jalan sama cowok lain kan?"
"Menurut kamu?"
"Awas aja kalau kamu jalan sama cowok lain, bakal aku bikin dia celaka" Arjuna bangkit, kini dia mendudukkan diri di samping Zetta yang meliriknya sekilas, lanjut mengemil kacang sambil menonton reels instagram, lalu bahunya terasa berat, Arjuna merebahkan diri di sana, sambil menggengam sebelah tangan Zetta, "kamu nginep di rumah ya malam ini"
"Gak bisa Jun"
"Kenapa?" Kening Arjuna berkerut kesal, "kenapa kamu selalu nolak sih?"
"Tidur bareng itu di larang" sahut Zetta lagi,
"Dulu kita sering kok tidur bareng" Arjuna menatap Zetta, "kita bahkan udah lama gak ciuman"
"Ngapain mantan ciuman?" Zetta membalas sambil meraih air minumnya, membuat Arjuna menatap kesal sebelum kemudian makin memeluknya erat, kebetulan Zeus sedang lewat di depan mereka, jadi Arjuna makin menduselkan diri, tangannya memeluk pinggang Zetta erat, kepalanya bersandar di bahu Zetta sambil sesekali matanya melirik Zeus.
Zetta risih, apalagi pada hembusan nafas Arjuna yang mengenai lehernya, "Jun, ini di sekolah"
"Biarin" Arjuna menjulurkan lidah pada Zeus yang kebetulan melirik mereka, lalu setelah sosok Zeus hilang dari sekitarnya, Arjuna melepaskan diri dari Zetta, "kamu ngapain semalam sama Zeus?"
"Hah?"
"Aku liat dari rooftop, kamu ngapain sama dia?"
"Ohh itu..." Zetta memutar otak, "cuma ngobrol biasa"
"Ngobrolin apa?"
Kenapa kepo banget sih, Zetta menggerutu dalam hati, sedikit banyaknya Arjuna ini sedikit menyebalkan.
"Biasa, pelajaran"
Sorot mata Arjuna nampak tidak percaya, namun dia memilih tidak membahas Zeus lagi, dia tidak menyukai ada nama laki-laki lain di antara obrolannya dengan Zetta.
"Pokoknya malam ini kamu nginep"
Zetta menarik nafas panjang, "kenapa sih? Kamu takut tidur sendirian?"
"Nggak, aku takut kamu tidur sama cowok lain!"
"Aku tidur di rumah" Zetta memutar bola mata, "kamu ini posesif banget, dulu perasaan gak begini?"
Mata Arjuna mengerjap, dia menatap Zetta dengan wajah sedih yang di buat-buat, "jadi kamu gak suka ya sama sikap ku? Aku salah ya karena posesif sama pacarku?"
Mata Zetta memicing, menatap Arjuna yang menunduk sambil memainkan jarinya dengan ekspresi memelas, sesekali dia melirik Zetta dengan mata berkaca-kaca.
Kenapa cowok ini jadi pandai sekali memainkan ekspresi?!
Hati Zetta jadi tidak tega, padahal apa sih yang perlu di kasihani dari seorang Arjuna Laksamana Daksa?

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys With Luv
FantasyZetta Maharani hanya seorang gadis yang ingin memperjuangkan masa depannya. Dia bahkan rela meninggalkan kampung halamannya untuk menggapai mimpi serta cita-citanya. Tapi bagaimana kalau dia tiba-tiba saja memasuki sebuah novel dark romance yang set...