Kale sendiri tersenyum tipis saja mendengar itu, gugup saat ia dihadapkan duduk didepan Mateo.
"Mau gue ambilin?" Tanya Kazama ketika Kale belum menyentuh piringnya.
Kale kembali menatap Kazama, lantas menggeleng kecil. "Gak usah, gue bisa sendiri. Makasih, Kazama."
Kazama balas tersenyum kecil, satu tangannya mengusap kepala Kale. "Gak masalah."
Kale sendiri menegang mendapatkan perlakuan itu sebelum akhirnya mencoba rileks kembali walaupun tatapan dari Lucas sangat menggangunya. Dari mereka berempat, mungkin hanya Kazama yang terlihat menerimanya. Ya, walaupun belum tentu juga.
••••
Waktu tidur, adalah waktu yang menyenangkan. Tetapi, berbeda dengan Kale yang masih membolak-balikkan tubuhnya saat kantuk belum datang sama sekali. Matanya masih segar walau sudah menunjukan pukul 11 malam. Ia memang tidak bisa tertidur jika ditempat baru dan jelas harus dibiasakan mulai sekarang, tidak mungkin ia begadang setiap malam.
Matanya menatap ke kanan kiri, melihat para roommate nya sudah tertidur pulas sepertinya. Ranjangnya memang berada di tengah, sementara empat laki-laki itu menggunakan ranjang bertingkat. Dua di sisi kanan yang di tempati Lucas dan Kazama, dua lagi ditempati Mateo serta Jasver, di sisi kiri.
Kale memilih tidur terlentang, satu bantalnya ia gunakan untuk menutup wajahnya agar bisa tertidur. Lampu juga sudah dimatikan, dan hanya ada cahaya dari lampu tidur di meja samping ranjangnya.
Bukannya mengantuk, dirinya malah ingin buang air kecil. Dengan berdecak jengkel, kakinya turun dari atas ranjang. Lantas berlalu kearah kamar mandi.
Setelah selesai, Kale memandang wajah barunya di cermin kamar mandi. Menatap lamat, cantik sih, manis pula. Kalo rambutnya masih panjang, entah se-mempesona apa tubuh barunya ini. Rambut pendek saja, masih keliatan cantiknya.
Setelah selesai, ia memutuskan untuk keluar. Semoga saja tidak ada gangguan lain, matanya sudah sangat berat tetapi saat tubuhnya dibaringkan malah tak jadi ngantuk nya.
"Loh, belum tidur?"
Kale yang baru saja menutup pintu berjengkit kaget mendengar pertanyaan orang didepannya. Lampu yang dimatikan membuat ia tak melihat jelas siapa orang itu.
Tak!
Suara saklar lampu dihidupkan, ah, ternyata orang itu Kazama.
"Gue belum bisa tidur."
Kazama mengangguk paham. "Mau gue bikinin susu? Gue kebangun gara-gara haus, jadi sekalian aja."
Kale berkedip bingung. "Boleh, deh."
Kazama tersenyum tipis, rambutnya yang acak-acakan semakin membuatnya terlihat tampan apalagi hanya memakai celana pendek serta kaus hitam.
Keduanya kini berada di dapur, Kale hanya memperhatikan Kazama yang tengah mengaduk segelas susu hangat. "Nih."
Kale langsung saja menerimanya sambil bergumam terimakasih.
Kazama sendiri hanya memperhatikan Kale yang sedikit demi sedikit menyeruput segelas susu hangat bikinannya itu. "Biasanya kalo susah tidur, gue suka minum susu." Katanya, menatap lekat wajah Kale dari samping.
"Kalo gak bisa tidur lagi, Lo bangunin gue aja. Nanti gue bikinin susu hangat lagi."
Kale meletakan gelas kaca yang sudah kosong, lantas menatap Kazama disertai senyum canggung. "Gak usah, gue gak mau ngerepotin. Nanti biar gue aja yang buat sendiri."
"Gue gak keberatan, selagi orangnya itu elo."
Kale hanya membalas dengan deheman. "Kenapa Lo baik sama gue?" Tanyanya penasaran.
Kazama mengangkat kedua bahunya cuek. "Gak ada alasan, Lo kan udah jadi bagian dari kamar ini. Udah seharusnya kita saling menghargai. Kalo Lo merasa gak nyaman sama perlakuan para sahabat gue yang lain, gak usah di pikirin. Mereka emang gitu kalo sama orang baru, lama-lama juga gak akan begitu. Sabar aja, kalo mereka macem-macem apalagi si Jasver. Bilang aja sama gue, gue bakal jadi tameng buat Lo." Katanya panjang lebar, lalu berjalan pergi meninggalkan kawasan dapur.
Kale sendiri malah merasa waspada alih-alih tenang mendengar ucapan Kazama.
"Salah kalo gue berpikir bakal baik-baik aja tinggal disini, tapi mau gimana lagi?" Gumamnya sambil mengacak-acak surai pendeknya penuh rasa frustasi.
TBC.
____________
Jangan lupa vote and komen...
YOU ARE READING
Supporting Character [Slow Update]
Fantasy[Jangan lupa follow dan tinggalkan jejak setelah membaca. Terdapat adegan serta kata-kata yang tidak patut untuk ditiru!⚠️] 17+ Kalila Joana, gadis penyakitan yang menghabiskan hampir seluruh waktunya di rumah sakit. Jarang merasakan dan menyaksikan...
![Supporting Character [Slow Update]](https://img.wattpad.com/cover/393962207-64-k757339.jpg)