43. 21+

19.2K 1.4K 46
                                        

Usahakan untuk ngevote ⚠️⚠️

Typo bertebaran dimana-mana ⚠️⚠️

SMA BINAJAYA

Terlihat Sean mondar-mandir diparkiran sekolah nya, Dean dan Gilang yang melihat Sean hanya mampu menggeleng²kan kepalanya.

"Ckk, mana sii anak itu, jam segini belum datang, dua menit bel lagi" kesal Sean yang menunggu Devan yang belum datang juga

"Dah ditelpon anaknya" tanya Gilang

"Udah tapi tu anak gak jawab²" jawab Sean kesal

"Mungkin dia lagi ada urusan" ucap Dean

"Dah lebih baik kita masuk kekelas aja, dah bel itu" lanjut Dean dan melangkahkan kakinya meninggalkan Sean dan gilang kearah kelasnya berada

"Ayok, nanti kalau gak bisa ditelpon sampai jam pulang sekolah, kita langsung kerumah nya yaa" ucap Gilang menenangkan Sean

"Yaudah dehh" ucap Sean lesu

Sementara itu seorang pemuda Yang sedang tertidur, perlahan mata yang awalnya tertutup, mulai terbuka dengan sempurna, dimatanya sedikit sembab mungkin efek tadi malam ia menangis terus tanpa henti sampai tak sadar saat tidur pun ia masih menangis.

"Ughhhhh~" lenguh Devan mengucek² kedua matanya dengan tangannya, sangking malasnya ia bangkit dari tempat tidur ia merebahkan kembali tubuhnya di kasur nya dengan mengeratkan selimut nya.

Beberapa detik Devan teringat kejadian tadi malam saat ia mendapatkan telpon dari seseorang yang beberapa hari ini tak ia lihat, Devan menjadi sedih kembali jika mengingat kejadian tadi malam, ia tak tau kenapa ia sampai menangis seperti itu pada saat mendengar suara Mahen, ia sedih tapi juga senang.

"Hikss...hikss" Isak tangis terdengar lagi dikamar Devan

"Hikss ke-kenapa hikss gu-gue jadi hiksss cingeng  bangett siii hiksss bang-bangsattt" kesal Devan dengan masih Ter isak, Devan Langsung menyembunyikan wajahnya didalam selimutnya

Drettt~

Drettt~

Devan yang mendengar handphone nya berdering pun langsung menatap handphone nya itu.

"Mahenn" lirih Devan yang masih memandangi handphone nya yang tertara nomor asing semalam yang menelpon nya

Devan langsung mengambil handphone nya dan langsung mengangkat panggilan Mahen.

"Buka pintu" suara berat dan dingin terdengar dari asal panggilan itu, Devan yang mendengar suara yang sedikit berbeda itu pun langsung menatap kembali layar handphone nya, tak salah ini nomor Mahen tapi kenapa nada suara Mahen terdengar berbeda.

"Ma-mahenn" ucap Devan gugup

"Buka pintu kamu Devano Attarik" ucap Mahen dengan menekan nama Devan, Devan yang mendengar itu pun langsung menggeleng²kan kepalanya

"Gak, gak ma-mau" ucap Devan takut dengan membekap mulutnya supaya Isak tangis yang hampir berhenti itu tak terdengar dikuping Mahen

"Devan" tekan Mahen

Devan yang merasa takut pun langsung turun dari kasur nya dan berlari kearah pintu masuk rumah nya, sampai didepan pintu nya ia berhenti dan terdiam menatap pintu rumahnya itu.

Ceklekk

Pada saat Devan membuka pintunya terpampang lah wajah Mahen yang sangat² datar dengan jas yang sudah tak rapi atau berantakan.

DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang