32

11K 851 33
                                        

🥀🥀🥀

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥀🥀🥀

Jemari lentik milik Gretta bergerak menelusuri sepucuk surat dengan lambang keluarga yang beberapa akhir ini terus-menerus terlihat di hadapannya. Tanpa melihat siapa pengirimnya, Gretta tahu dengan pasti bahwa Jeanne adalah orang dibaliknya.

Gadis itu benar-benar tidak menyerah merayunya untuk menghadiri pesta teh di wilayah kekuasaan Duke Morwenna. Kali ini, undangan tersebut datang dengan kotak berisikan sapu tangan. Seakan memperlihatkan dengan jelas bahwa ia mampu merajut dengan baik.

"Kau tahu benda itu harus berakhir di mana." Walter menunduk patuh. Bergegas menyingkirkan kotak tersebut ke gudang. Ia tidak akan bertanya lagi ketika Gretta telah mengeluarkan kalimat mutlak seperti itu. Fleur -yang sejak tadi setia berdiri tepat di samping sofa yang diduduki oleh Gretta- menyerahkan surat berikutnya. Berisikan undangan pesta teh lainnya dari para bangsawan.

Netra selegam malam milik Fredric sesekali beralih dari dokumen. Menatap penasaran pada setiap gerak-gerik sang Duchess.

"Kau harus menghadiri pesta teh Lady Jeanne, Duchess."

Gretta merespon pada interupsi tersebut. Kepalanya mendongak , mengunci manik Fredric yang berada tidak jauh dari tempatnya berada. Pria itu tidak bertanya, tapi memerintah padanya. Suatu perintah yang memang seharusnya dipenuhi. Selayaknya tugas Duchess, Gretta harus menghadiri pesta teh yang diadakan. Terutama pada keluarga yang telah membangun aliansi pada Valtor sejak lamanya. Tidak terkecuali pesta teh Lady Jeanne yang mendapatkan hak istimewa dari Leonord, Duke Morwenna yang bekerja sama mempertahankan kejayaan kekaisaran bersama Duke Valtor.

Sumpah yang diucapkan Gretta tepat sebelum pernikahan dilangsungkan membuat langkahnya berat untuk memasuki wilayah Morwenna. Dengan pikiran warasnya, Gretta tentu ingin menolak keras perintah tersebut.

"Kau tidak merindukan Leonord?" Fredric tidak tahu bahwa hubungan saudara mereka sedang berada dalam situasi buruk. Selama ia bersama Leonord, Duke ceria itu selalu memuji Gretta. Di sini pun, ia rasanya sangat jarang membahas hubungan saudara tersebut.

"Untuk apa? Aku telah menghabiskan waktu panjang bersamanya. Akan lebih bijak untuk mendatangi wilayah lain," jelasnya seakan mempertegas bahwa dirinya tidak ingin diperintah dan Fredric harus memahaminya dengan baik.

Fredric ingin membalas.

"Berhenti membahasnya!" Gretta mengakhiri pembicaraan tersebut. Lalu, memberi kode pada Fleur untuk undur diri dari hadapannya. Hanya melalui tatapan, tapi langsung dipahami oleh Fleur.

Kini, terisa mereka berdua dengan Fredric yang kembali fokus pada pekerjaannya dan Gretta yang dihantui rasa bosan.

Sama seperti hari kemarin, ia akan selalu dihantui rasa bosan, tapi memilih untuk menghabiskan waktu di luar dengan bersosialisasi adalah pilihan terakhir di hidupnya. Gretta ingin benar-benar mendapatkan hati Fredric hingga pria itu terobsesi padanya. Katakan dia gila, tapi itulah tujuannya saat hari pertama hidup kembali.

Duchess of ValtorTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang