Chapter 40

4.3K 386 21
                                        

             __________________________
                  Selamat membaca🌷
             __________________________

Bagas dan yang lain sedikit was-was menunggu ucapan rekan dokter Wahyu.

"Puji Tuhan, oprasinya berjalan lancar berkat dokter Wahyu"

"Tidak, ini kerja sama kita, kami berhasil mengeluarkan peluruh yang hampir bersarang di jantung pasien, dan sepertinya tembakan itu tidak terlalu keras, dan untuk pasien sudah melewati masa kritisnya tinggal tunggu sadar, mungkin membutuhkan waktu yang tidak bisa kami prediksikan, kami akan terus memantau perkembangannya"

"Baik, terima kasih"

"Sama-sama, dan pasien akan kami pindahkan keruang perawatan khusus,untuk terus kami pantau" ucap Wahyu

"Baik dok"

"Kalau begitu kami permisi, mari tuan, nyonya"

Wahyu dan dokter itu pergi meninggalkan mereka.

"emm boleh aku titip Abian sebentar"

"Kau mau kemana Bagas?"tanya jeffrey

"Aku ada urusan, tolong jaga Abian untuk ku, aku akan segera kembali"

Bagas pergi dari sana,Jeffrey yang mengetahui kemana Bagas akan pergi hendak menyusulnya.

"Sayang, kamu diem di sini ya sama bodyguard jagain Abian, aku ada urusan dengan Bagas sebentar"

"Kamu mau kemana Jef?"

"Hanya sebentar sayang"

Cup

"Love you honey"

Jeffrey pergi meninggalkan Andrea bersama bodyguardnya, ia akan menyusul Bagas ke mansion nya.

Bagas memarkirkan mobilnya di halaman mansion keluarga stewart, para bodyguard di sana yang sudah tahu masalah ini mengijinkan Bagas masuk

"Di mana gadis biadab itu!?" Tanya Bagas pada bodyguard yang berjaga di depan pintu kamar ziya berada

"Maaf tuan, anda tidak di izinkan masuk"

Brugh

Brugh

Brugh

Bagas memukul mereka kemudian menodongkan pistol miliknya pada dua penjaga itu.

"Jangan pernah menghalangi saya!! Tuan kalian sudah memberi saya izin, siapa kalian hah!! Berani menghalangi saya"

Brak!!!

Bagas menendang pintu kamar itu sampai terbuka dan melihat Ziya sedang menangis pojok kamar.

Bagas menghampiri ziya, lalu menarik rambutnya sampai Ziya mendongak

"Aaahk tolong! Hiks"

"Kau!! Sudah aku peringati untuk tidak berbuat nekat Ziya!!"

"Kamu bukan hanya membahayakan Abian dan anak saya tapi kamu mencelakai orang lain Ziya!!"

"Hiks kakak"

"Diam!! Seharusnya kau berpikir sebelum bertindak Ziya!! Aku sudah memperingati mu sedari awal sialan!!"

Bruk

Bagas menghempaskan Ziya sampai tersungkur.

"Kamu tau Ziya? Aku tidak mau kehilangan orang yang aku cintai lagi, sudah cukup Keenan saja tapi tidak dengan Abian"

"Ziya bagaimana jalan pikiran kamu hah!! Seharusnya kamu tidak berbuat ini Ziya!! Kakak hanya tidak mau kamu mendapat masalah"

"Kakak tidak ingin menyakiti kamu Ziya! Tapi kenapa kamu berbuat seperti ini hah!!"

I want to be lovedTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang