Dylan melenguh saat sudah sadar dan membuka matanya perlahan namun belum fokus sama sekali, lagi lagi Dylan mengalami depresi berat dan dibarengi dehidrasi cukup parah.
Ryo yang tertidur disisinya langsung terbangun dan memeriksa sendiri keadaan Dylan.
“Haus” ucapnya lalu Ryo memberikan air bening untuk Dylan minum.
“Apa kepalamu sakit?”
Dylan mengangguk. Dia merasa kepalanya begitu pening juga tiba tiba berisik. “Aku mau pulang” ucap Dylan dengan gelisah.
“Ya, kita sudah dirumah Dylan!” Jawab Ryo.
Dylan membuka matanya lalu melihat perabotan juga cat tembok yang sangat ia kenali sebelumnya. Ini rumah Gales, benar benar rumah Gales yang sudah ia tempati 5 tahun.
Dylan langsuk duduk karna menganggap ini hanya sebuah mimpi dan Ryo dengan sigap membantunya.
“Aku mau pulang Ryo” ujarnya yang terdengar aneh namun Ryo sudah paham kalau Dylan sedang tidak menguasai pikirannya.
“Dylan, hey, kita sudah pulang, kamu mau kemana lagi?” Jawab Ryo sambil berusaha menyadarkan Dylan.
“Aku mau dikamar Ryo, aku tidak mau kemana mana, bawa aku kesana lagi, kumohon” Dylan tak sadar tangannya meremas kuat tubuh Ryo, menandakan dia tidak merasa aman ditempat ini.
“Dylan, kamu tenang ya, kamu sudah pulang, kamu bisa melakukan aktivitasmu seperti dulu lagi, tidak akan ada yang mengganggumu disini”
Vin yang baru datang melihat Dylan menyakiti tubuh Ryo langsung mengantikannya dengan tubuhnya.
Remasan tangan Dylan begitu menyakitkan dan Vin tau Dylan sedang tidak sadar.
“Firasatku benarkan, coba saja kemarin aku tinggal, Dylan tidak akan begini” kesal Ryo pada Vin yang juga menyesal tidak mendengarkan kekasihnya.
Dylan terpaksa disuntikkan obat penenang oleh Ryo. Keduanya terus menjaga Dylan dirumah itu.
.
Dylan terbangun lagi dengan suasana hati yang lebih baik dan tak mengingat apa yang sudah dilakukannya pada Ryo 5 jam yang lalu.
Dylan turun dari kasur lalu berjalan kearah jendela dan melihat lantai bawah. Disana sudah tidak ada lagi dekor megah untuk pernikahannya Gales juga Ayana.
Kemungkinan keduanya memang sudah menikah.
“Dylan” panggil Ryo yang sedikit mengagetkan Dylan.
“Kapan kalian membawaku kesini?” Tanya Dylan yang lagi lagi dibawa seenaknya oleh Gales tanpa seizinnya.
“2 hari yang lalu, oh ya gimana perasaan kamu? Ada yang ingin kamu katakan?”
Dylan menggeleng lalu kembali menatap kebawah.
“Dylan, kamu bisa mengatakan apapun sama aku”
“Ryo, aku mau sendiri”
“Baiklah, aku akan tinggal disini, aku harap kita bisa jadi teman baik” ujar Ryo yang membuat Dylan cukup kaget sebenarnya.
Gales benar benar keterlaluan, dia mengirim Ryo untuk menjadi temannya. Dan itu membuat Dylan tak bisa memercayai Ryo sepenuhnya karna menganggap Ryo dipihak Gales.
.
Selain sekarang ada Ryo yang cukup cerewet, ARTnya yang dulu kembali lagi dan itu membuat Dylan lega melihat mereka dirumah ini lagi.
Dylan menyapa mereka yang mana sudah akrab sedari pertama Dylan ada dirumah itu.
Semua benar benar kembali seperti semula dan tanpa kehadiran Gales tentu saja.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Home
Teen Fictionsudah lima tahun lamanya Bumi Dylan Askara menjalani pernikahan tanpa rasa cinta sang suami. tiba tiba suami membawa perempuan cantik kerumah untuk dijadikan istri kedua Gales Alastair Dewangkara. "lebih baik kita cerai" Dylan . Farka Reagen Mahendr...