Akhir-akhir ini kegiatan Arjuna bukan lagi mengurus bisnis miliknya atau berkumpul bersama para sepupunya dengan bermain golf di lapangan pribadi milik kakeknya.
Kegiatan Arjuna sekarang adalah seorang penguntit yang memperhatikan kegiatan mantan kekasihnya - eh salah maksudnya pacar nakalnya yang akhir-akhir sering menghilang.
Padahal biasanya gadis itu akan menghabiskan waktu untuk belanja di mall dan melakukan perawatan wajah super ekstrem.
Tapi kali ini berbeda, Arjuna bisa melihat Zetta yang tengah berjualan di pinggir jalan dan melayani para pembeli.
"Berapa sih gaji jualan gitu?" Arjuna bertanya pada Haru yang memang ikut menguntit bersamanya.
Sebagai anak orang kaya yang tidak berpengalaman, Haru menjawab dengan tidak yakin, "10 juta kali Jun, soalnya kan lumayan cape yaa"
"Gue bisa ngasih dia lebih dari itu, ngapain dia harus kerja?" Balas Arjuna sebal, lalu matanya makin menyipit tidak suka saat melihat Zetta tengah berbincang dengan dua orang laki-laki yang bisa Arjuna anggap sebagai saingan, "Ru, telfon koki rumah lo sekarang juga, suruh kesini!!"
"Ngapain?" Haru bertanya kebingungan.
"Udah, suruh kesini, sama sewa meja dan kursi jualan sekarang, gak pake lama"
"Hah? Ngapain Jun?" Haru tercengang, namun tetap saja dia melakukan perintah Arjuna dengan memanggil koki yang biasa memasak di rumahnya, tidak lupa para pegawai dia suruh membeli meja juga kursi jualan.
Sekitar 30 menit, Arjuna dan kekuasaannya bisa mendapatkan lapak di sebelah Zetta, dengan mobil mercedes benz yang terlihat elit, dia keluar dari mobil di ikuti Hari yang memasang wajah bingung, di belakangnya ada Koki juga satu pembantu perempuan yang dia ambil dari rumahnya.
Kedatangannya tentu membuat semua orang melirik, Zetta yang tadinya sedang mengobrol dengan Gara juga ikut melirik, lalu ternganga syok saat Arjuna memasang banner jualan sushi seharga satu ribu rupiah.
Tidak hanya itu, cowok itu hanya duduk diam di samping dagangan-nya, karena ada koki yang memasak, pembantu yang menyiapkan dan Haru yang tiba-tiba jadi sales.
"Bu ibu, sushi seharga satu ribu kapan lagi Bu? Di jamin murah tapi kualitas gak murahan, ini tuna asli dari Jepang Bu, kokinya udah bintang lima, di jamin gak bakal enek dan fresh pokoknya, kalau gak enak bisa return Bu, uang bisa kembali!!" ujar Haru berteriak memakai toa mesjid, entah nyolong darimana.
Arjuna duduk bersandar di kursi sambil sesekali melirik Zetta yang ikut menatapnya aneh, jarak mereka bahkan hanya beberapa langkah, sampai Arjuna berkata, "kenapa? Kamu kaget aku ada disini?"
Zetta melongo, "Kamu jualan?"
"Kamu pikir kamu aja yang biasa jualan? Aku juga bisa jualan"
Dih, dia pikir ini persaingan? Zetta memutar bola mata jengkel, memang Arjuna ini suka sekali menjadi pusat perhatian, lihatlah berapa banyak gadis-gadis remaja yang langsung mengantri di sana.
Zetta ingin tertawa saat Gio berkata, "ih kok murah banget, pasti itu bukan ikan tuna tapi ikan lele, jangan beli yang murah-murah begitu, takutnya daging tikus"
Tapi seolah belum belum cukup sampai di sana, lahan di sebelah kirinya yang sedari tadi kosong dan di jadikan Gio sebagai tempat duduk tiba-tiba di datangi oleh Rafi dan Hairi yang mendorong gerobak.
"Eh halo neng Zealand, ketemu lagi" ucap Hairi sambil tersenyum lebar mendorong gerobak, "kita mau jualan Zee, jualan boba, kata Reiner sih mau---"
Dan kepala cowok itu langsung di geplak dari belakang oleh Rafi.
"Diem nyet, lo mau buka kartu?"
Di belakangnya Reiner menatap Hairi dengan datar, lalu tatapannya jatuh pada Zetta yang masih terdiam kaku memperhatikan mereka, ini kenapa tiba-tiba orang kaya jadi pengin jualan sih?
"Bobaaaa bobaaaa, Boba asli dari gula merah, di jamin bergizi dan sehat, cuma 3000 ribu rupiah, udah satu gelas Boba paket lengkap, soalnya kita lagi mau sedekah, Kamis berkahhh" Ujar Hairi antusias.
"Sushi asli dari Jepang, di jamin gak bakal enek di mulut bagoyang di lidah, kokinya udah bintang lima, ikan tuna asli yang masih fresh di jamin kenyang!!"
"Boaaa bobaaaaa..."
"Sushi asli dari Jepang..."
Keduanya saling bersahutan, seolah saling berebut pembeli yang ingin membeli. Gio langsung berucap, "ini pada kenapa sih? Yang dagang intel apa gimana? Kok pada murah-murah semua? Pasti ada yang aneh, jangan-jangan bobanya terbuat dari eek kambing?"
Zetta tertawa mendengar ucapan itu membuat Gio melirik, "yakan Zee? Lo hati-hati deh jangan sampai beli yang ginian, tampang aja pada ganteng kalau aslinya teroris gimana?"
Dari sini dapat di ketahui bahwa Gio adalah cowok paling cerewet yang pernah Zetta kenal.
Arjuna menatap keduanya dengan sinis, dia bangkit dari duduknya dan mendekat ke arah Zetta yang sedang mengemasi barang-barangnya, ingin pulang karena jualannya sudah di borong Gara, cowok itu asik membaca buku dongeng untuk bocah kecil bernama Alexander di bawah pohon di belakang Zetta, sedangkan Gio memilih duduk di samping jualan Zetta.
"Zee, kamu udah selesai?" Ujarnya sambil mendekati Zetta yang sedang menunduk membersihkan sisa-sisa sampah.
Gio melirik, namun memilih tidak ikut campur.
"Ngapain sih Jun kamu disini?" Zetta bangkit dan menatap Arjuna lelah.
Arjuna membalas datar, "nemenin Haru dagang, katanya dia pengin buka bisnis"
Mata Zetta melirik ke arah Haru yang masih asik menawarkan sushi seharga tiga ribu, di buat oleh koki bintang lima sekaligus seorang pembantu yang melayani para pembeli.
Dimana letak keuntungan itu semua? Membayar koki profesional itu saja harganya sudah mahal.
Tapi lupakan, dia tidak peduli pada hal-hal tidak penting seperti ini.
Zetta membalikkan badan namun pandangan matanya menemukan Reiner yang sedang menatapnya sambil bersandar pada gerobak jajanan.
Cowok itu tersenyum tipis sambil mengedipkan sebelah matanya pada Zetta, lalu dia bangkit, berjalan mendekat ke arah Zetta yang menatapnya datar.
Mau apa coba cowok sok kecakepan ini...
Gio bahkan sampai ber-eskpresi aneh melihatnya..."Zee, dagangan lo udah abis?" Tanyanya basa-basi, "mau bantu gue jualan gak? Nanti di gaji--"
"Nggak, Zetta ada urusan sama gue" Arjuna meraih tangan Zetta, menggengamnya erat, "kita ada kencan"
Reiner mengangkat sebelah alisnya heran, "kencan sama mantan?"
Muka Arjuna nampak kesal, "mantan? Kita gak putus, berita hoax di sekolah lo percaya"
Reiner melirik Zetta seolah bertanya, "iya Zee?"
"Jun, kita udah putus, lo udah punya tunangan, tolong jangan begini" Zetta melepaskan tangannya dari Arjuna, lalu dia juga melirik Reiner, "dan maaf, gue gak bisa bantuin lo jualan, gue udah cape mau pulang terus tidur!"
Lalu setelahnya Zetta berlalu pergi menghampiri Alex yang melambai padanya, Zetta pamit pada Gara dan Alex yang menganggukkan kepala, meninggalkan Arjuna, Reiner dan juga Gio yang saling pandang.
Gio berucap pelan, "cieee naksir dia bro? Galak dia kayak macan lagi kelaparan, mending cari cewek lain aja" ujarnya menasehati, "yang galak begitu kudu di jinakin dulu, biar gue aja yang jinakin"
_____________________________Tebak part depan siapa yang ngamuk?
Mau part sama siapa dulu nih yang di perjelas?
Kalau mau baca dululan silahkan ke karyakarsa..
Spam next disiniiiiiiii 🔥🔥🔥🔥

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys With Luv
FantasyZetta Maharani hanya seorang gadis yang ingin memperjuangkan masa depannya. Dia bahkan rela meninggalkan kampung halamannya untuk menggapai mimpi serta cita-citanya. Tapi bagaimana kalau dia tiba-tiba saja memasuki sebuah novel dark romance yang set...