PROLOG

24 4 5
                                        

Hmmm....hmmm..hmmmm...

Ah, suara nyanyian dengan vocalise itu sudah tidak asing lagi terdengar di telinga Rara. Gadis itu membuka matanya sebentar lalu kembali menarik selimutnya yang hampir jatuh dari kasur. Ya, ia menghiraukan sosok itu yang kini sedang mundar mandir bak setrikaan sambil tak sedikitpun memalingkan wajahnya kepada Rara.

" Hé, word wakker.Jij bent een lui meisje, jouw gedrag lijkt wel heel erg op dat van een buffel!!!" Grutu pria itu dengan menggunakan bahasa Netherlands. (Hei bangun. Dasar gadis pemalas, kelakuanmu mirip sekali dengan kerbau!!!).

" Hmmm dari tadi aku gak ngerti kamu ngomong apa ?...ngangong... ngangong hehehe" balas Rara diakhir kekehan kecilnya. Melihat Rara yang tak sedikitpun mengindahkan perintahnya, lantas pria itu tak kehabisan akal, ia mulai berusaha menyibakkan gorden kamar Rara dengan sekuat tenaga, karena baginya membuka gorden itu membutuhkan energi dan tenaga yang cukup besar.

" Rara... ayolah bangun, bukankah hari ini kamu harus berangkat ke sekolah barumu!" Kata pria itu sedikit menaikan nada bicaranya beberapa oktaf. Logat bahasa Indonesia nya yang baku dan masih terbilang kaku itu membuat Rara kembali membuka matanya lalu dengan malas duduk sebentar untuk mengumpulkan kesadarannya.

" Berisik banget sih kamu Milan!!!" Ucap Rara sambil menguap.
" Jika aku tidak ganggu, kamu akan telat Rara." Kata pria itu yang diketahui bernama Milan Van der Weijden. Dan ya, Londo tampan itu bukan berasal dari golongan manusia.
" Yaudah, makasih. Eh, Milan waktu malam kamu kemana sih? " Tanya Rara penasaran.
" Saya hanya berjalan dan duduk sebentar di dekat sekolah Anak kecil. Kenapa, apakah hantu bungkusan putih itu mengganggu kamu lagi?" Kata Milan. Perlu diketahui, Milan menyebut sekolah TK dengan sebutan sekolah anak kecil. sementara hantu bungkusan putih itu biasa kita sebut dengan sebutan Pocong. Kalau Kuntilanak? Kalau Kuntilanak, Milan menyebutnya dengan sebutan Inlander bodoh karena Milan yang notabenenya merupakan hantu sekalipun tidak mengerti dengan prilaku dan kegiatan para kuntilanak yang setiap hari selalu menangis dan tertawa di waktu yang hampir bersamaan.

" Iya, kamu bisa kan ngusir mereka?" Tanya Rara dengan penuh harapan.
" Tidak Rara, aku tidak mau berurusan lagi dengan mereka!" Tolak Milan mentah-mentah. Wajah Eropa pucatnya itu terlihat sangat lucu.
" Hantu kok takut sama hantu. Bilang aja kalau kamu takut. Iya,kan?" Cibir Rara dengan nada sedikit meledek.
" Tidak. Aku hanya tidak mau diikuti terus oleh Inlander bodoh itu" kata Milan mempertahankan pendiriannya. Rara yang mendengar ucapan Milan barusan, hanya bisa menghembuskan nafas kasar.
"Hmmm. Yaudah deh. Makasih Udah bangunin aku ,tuan der Weijden !" Ucap Rara sedikit geram. lalu gadis itu beranjak dari tempat tidurnya untuk mandi karena jam menunjukkan pukul 05:30.

"Selamat datang di dunia Rara. Dunia seorang Tulang wangi yang penuh dengan Drama dari kalangan manusia dan Teror gila dari para makhluk tak kasat mata."

Terima kasih karena sudah menemani Rara dan Milan di bagian PROLOG ini. mereka berharap agar kalian bisa ikut dan terus berjalan bersama sampai akhir cerita.
Jangan lupa baca, komen,vote dan shere ke semua teman kalian ya! Supaya banyak orang yang akhirnya bisa menemani dan menantikan mereka. Terima kasih.
Mohon bantuannya!!!

Salam hangat

Londo_gantenggg

Kliwon : Story of Tulang Wangi Où les histoires vivent. Découvrez maintenant