Helloww readers ❤️❤️
Hhe, maaf ya lama...
•
Tandai kalau ada typo!
•
Selamat membaca~
•
•
•
Aiden hanya bisa pasrah kala dompetnya sudah menipis, Givana benar-benar menghabiskan hampir seluruh isi dompetnya malam ini. Padahal menurut Aiden, barang-barang yang Givana beli itu tidak berguna.
"Apa lagi sekarang?" Tanya Aiden malas.
Givana menengok tanpa melepas senyum "Ya ampun Kakak-ku sayang, jangan lesu gitu dong mukanya" ujar Givana.
Aiden mengukir senyum paksa "Hm, jadi... Rades jelek... Sekarang mau beli apa lagi?"
Givana menyelipkan tangannya pada tangan kiri Aiden untuk menggandengnya. "Gak ada, udah cukup"
Aiden menghela nafas lega "Oke, mau langsung balik atau makan dulu?"
"Balik" jawab Givana cepat.
Givana dan Aiden pun melangkah untuk menggapai mobil yang berada di parkiran, tapi sebelum itu, Aiden menghentikan langkahnya, membuat Givana sontak ikut berhenti.
"Kenapa?" Tanya Givana.
Sebelum Aiden menjawab, seorang perempuan lebih dulu menghampiri mereka - lebih tepatnya, menghampiri Aiden - dengan berteriak.
"AIDEN!!" Teriaknya. Tanpa izin, dia mengaitkan tangannya pada lengan Aiden.
Prita - perempuan itu menatap girang pada Aiden, kemudian berganti pada Givana dengan tatapan tak sukanya.
"Dia siapa?" Tanya Prita ketus.
Aiden menurunkan pandangannya dengan sedikit miring guna menatap Givana, kemudian ia tersenyum lebar.
Melihatnya, Givana mengangkat alis bingung.
Tanpa aba-aba Aiden merangkul pinggang ramping Givana. "Pacar gue" ucap Aiden menjawab pertanyaan Prita tadi.
Prita melepaskan kaitan tangannya dengan kasar "Pacar? Kamu pacaran sama anak kecil gini? Dia masih SMA kan?" Tanya Prita tanpa jeda.
Aiden mengangkat bahu "Ya emang kenapa? anak SMA lebih lucu"
"Lucu? Apa-apaan?! Yang ada anak SMA itu kekanakan!" Balas Prita tak terima.
Givana hanya diam, ia sudah mengerti sekarang. Prita sepertinya adalah perempuan yang menyukai Aiden, dan Aiden sedang menghindarinya.
"Dia gak bener El! Dia pernah jalan sama sepupu gue!"
Givana memutar bola matanya jengah. Sepupu? Siapa sepupunya?
"Oh ya? Gak percaya tuh" jawab Aiden.
Dengan tergesa-gesa Prita mengambil ponselnya dan menunjukkan sebuah foto pada Aiden.

KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi Ephemeral Maiden
Teen Fiction"Tarik pelatuknya, Haga. Gue mau mati sekarang." ~ Tak pernah Alena bayangkan, akhir hidupnya justru datang dari tangan kakaknya sendiri. Namun alih-alih mati, ia justru terbangun di dunia asing-terjebak dalam tubuh seorang figuran dari novel yang b...