Chapter 8

37.4K 3.4K 947
                                        

Untung saja Dylan sudah membeli hp baru yang mana disana dia sudah menyimpan nomor Regan juga suaminya yang ia beri nama sebuah emotikon bergambar (tai).

Untung saja belum ada seperti kode kunci atau hal rumit lainnya. Karna itu juga HP murah, jadi tidak ada orang yang berniat mencurinya.

Beberapa orang yang menolong Dylan jelas menelpon Regan yang mana pria itu langsung meninggalkan rapat penting untuk menyusul Dylan.

“Pak, pak, pak Farka mau kemana” teriak asistennya yang ikut panik karna Regan tiba tiba pergi tanpa sepatah katapun seletah menerima telpon itu.

.

Regan langsung membawanya kerumah sakit terdekat dan kebetulan itu tempat praktek Dylan, badan Dylan begitu panas juga basah karna keringat yang membasahi tubuhnya.

“Dokter!” Dengan panik Regan teriak sambil membopong Dylan yang tampak pucat itu. Dalam pikir Regan, Dylan melakukan bunuh diri.

“Loh, dokter Dylan!” Kaget beberapa suster yang sedang berjaga disana.

Regan langsung diarahkan kebilik kamar IGD dan langsung mendapat pertolongan pertama.

.

Gales melihat mobil Dylan yang diatar polisi dan itu membuat seisi rumah langsung hening.

Polisi itu menyerahkan kunci mobil juga dompet Dylan pada Gales dan memberikan sedikit keterangan jika pemilik mobil ini tengah pingsan dan dibawa seseorang kerumah sakit.

Polisi tidak tau Dylan dibawa kerumah sakit mana, yang jelas, ada seorang pria yang membawa Dylan sendirian menaiki mobil bermerek Ferrari berwarna merah. Itu penuturan beberapa warga yang ada ditempat kejadian.

Gales sudah sangat yakin itu adalah Regan.

Gales dengan liciknya malah melaporkan Regan atas penculikan istrinya.

Gales akan memberi sedikit peringatan untuk Regan agar menjauhi istrinya.

Dua polisi itu cukup kaget, namun mereka harus bekerja sesuai prosedur ditambah yang melapor orang berkuasa.

“pengacara saya akan datang kekantor bapak untuk membacakan tuntutannya” ucap Gales.

“Baik pak. Kami sudah menerima laporan dan akan segera kami proses”

.

Dylan masih belum bangun dan itu membuat Gales sangat khawatir dan terus merapalkan doa untuk kesembuhan Dylan.

Dylan mengalami dehidrasi dan depresi berat sehingga menyebabkan tubuhnya melemah dan pingsan.

Regan langsung mengamankan hasil pemeriksaan Dylan dan merekam semua kejadian ini untuk dijadikan bukti agar Dylan bisa bercerai dengan Gales.

Melawan Gales tidak akan mudah tanpa bukti yang sangat kuat. Mereka sama sama punya power yang tak bisa mereka beli dengan uang. Jadi pengadilanlah yang akan menentukan semuanya.

Setelah menunggu beberapa jam, Dylan akhirnya sadar, Regan yang masih menggunakan kemeja juga dasi yang ia turunkan sedikit, itu menandakan jika pria itu belum meninggalkan Dylan sama sekali, padahal ini sudah menunjukkan jam 1 pagi.

“Dylan, kamu sudah bangun…..hey, gimana, Ada yang sakit?” Raut lega Regan tak terelakkan melihat Dylan membuka mata.

“Aku dimana?” Tanya Dylan yang masih lemah.

“Kamu dirumah sakit Dylan, kamu pingsan tadi pagi”

Pagi?

Mata Dylan langsung melebar, namun kepalanya yang sangat sakit menolaknya untuk sekedar duduk, tubuhnya begitu lemas juga sakit seluruh badan.

Dear HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang