"Alah, pasti lu mau cepet cepet kepelukan selingkuhan lukan?, pinter juga alesan lu, pura pura polos tapi liar" lanjut Ayana memojokkan Dylan.
"Jadi itu yang ada dipikiran kalian berdua, baik, kalau gitu aku akan wujudin ucapan kalian berdua" jawab Dylan yang mana itu memancing emosi Gales.
"Oh, kamu mau mencoreng nama keluarga ini?" Ucap Gales.
Dylan benar benar tak habis pikir, sebenarnya apa mau Gales dan Ayana.
"Terus mau kamu apa Gales? Aku bahkan tidak peduli kamu nikah sama siapapun, sedangkan aku, aku hanya berteman dengan Regan yang bahkan tidak tau Regan itu siapa, kalau memang isi kepala kamu aku sudah melakukan hal hina sama Regan, baik, aku akan mewujudkan tuduhan kamu" tantang Dylan yang ikut terbawa emosi.
"DYLAN!" Gales ingin melayangkan tamparan untuk Dylan, tapi mertua laki lakinya lebih cepat menghalau lengannya.
"Gales!"
"Tidak akan ada perceraian dikeluarga ini" imbuh Gales dengan smirk tipis diujung bibirnya.
"Terserah, tapi aku akan keluar dari rumah ini, dan kamu Ayana, silahkan menjadi Ratu dirumah ini" ucap Dylan yang langsung mendapat sebuah tamparan dari Ayana.
"Lu pikir gue ngrebut suami lu? Gue udah berbesar hati mau berbagi sama lu, tapi ini jawaban lu?"
Dylan dengan kesadaran penuh menampar pipi Gales dengan tiba tiba.
Semua dibuat melonggo tak percaya, ini bukan pertama kali mereka saling pukul, saat Dylan pulang kampung, mereka saling menonjok pipi satu sama lain karna tak ada yang mau mengalah.
"Saya tidak mau memukul perempuan, tapi karna kalian pasangan dan sifat kalian begitu mirip, jadi wakil dia saja" ucapnya didepan wajah Ayana namun telunjuknya mengarah pada Gales.
"Kamu berani-?" Ayana
"Sekali lagi kamu mukul saya, Gales yang akan nerima balesannya. Ngerti" potong Dylan.
"Dylan cukup! Pergi kekamarmu dan jangan pernah ketemu sama Farka lagi" Final Gales.
"Bu, pa, saya ke kamar dulu ya" permisi Dylan dengan mertuanya.
Samar samar, mereka masih mendebatkan sesuatu, Dylan memilih kekamarnya dan menenagkan diri.
.
Selang 1 jam saat Dylan selesai mandi, Gales sudah duduk ditepi kasurnya. Untung kebiasaan membawa baju ganti kedalam kamar mandi itu masih Dylan terapkan meski hidupnya sekarang sudah lebih dari kata layak.
Raut kaget tak terelakkan dari wajah Dylan.
"Mau apa dikamarku?" tanya Dylan dengan sinis."Terserah aku mau dimana? Ini masih kamar istriku bukan?"
"Cepat katakan, aku mau tidur siang"
Gales berdiri dan perlahan jalan mendekati Dylan. "Mau tidur siang?"
"Gales, mau kamu apa?" Dylan mulai panik karna Gales benar benar dekat dengan tubuhnya.
"Kenapa hm? Tetap saja akulah suami sah kamu Dylan? Katakan, berapa kali Farka nyentuh kamu?"
"Percayai saja apa yang ingin kamu percayai, toh kamu tidak akan percaya sama aku kan?" Jawab Dylan dan itu membuat Gales langsung mencengkeram lehernya.
"Gales" Dylan memukul mukul lengan Gales namun pria itu tak bergeming sama sekali.
Gales menatap mata Dylan sejenak kemudian Gales melepas cengkramannya, namun sebuah tonjokan keras mendarat dipipinya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Dear Home
Teen Fictionsudah lima tahun lamanya Bumi Dylan Askara menjalani pernikahan tanpa rasa cinta sang suami. tiba tiba suami membawa perempuan cantik kerumah untuk dijadikan istri kedua Gales Alastair Dewangkara. "lebih baik kita cerai" Dylan . Farka Reagen Mahendr...