Saat Zetta baru memasuki kantin dia bisa menemukan Jeano dan Rajen yang melambai padanya, Zetta membuang muka memilih pura-pura tidak melihat dan membalikkan badannya ke arah lain.
Tidak hanya Jeano dan Rajen yang memperhatikan Zetta, kali ini Reiner memilih ke kantin bersama kedua temannya. Dia menatap Zetta yang memasuki kantin, dia sudah ingin bangkit dan menyapa saat melihat kedatangan sosok laki-laki di samping gadis yang baru-baru ini dia incar.
Seperti biasa Zetta memilih paling pojok, menyendiri di sana sambil memakan lahap mie ayam miliknya.
Lalu Arjuna datang menghampiri, dia membawa nampan berisi spaghetti aglio Olio dan air mineral yang di hidangkan oleh Rajen.
"Silahkan yang mulia" ujar Rajen dengan badan sentengah membungkuk khas pelayan. Kalau di lihat-lihat dia ini memang sering di suruh-suruh Arjuna dan cowok itu iya-iya saja, soalnya imbalannya duit.
Arjuna menatap Zetta lama, "aku kangen kamu, sore ini kita jalan gimana?"
"Sore ini aku kerja" balas Zetta malas-malasan.
"Kerja dimana? Aku kan udah bilang gak usah? Kenapa tranferan aku kamu balikin lagi sih? Aku ngasih uang buat kamu"
Uangnya di ambil emak lo, bisik Zetta masih sebal mengingat kejadian itu.
Zetta meletakkan sendoknya di mangkok, "Jun, aku ke kantin mau makan, bukan mau debat sama kamu"
Arjuna terdiam, cowok itu memilih diam sampai Zetta hampir menghabiskan makanannya.
Sayangnya belum habis makanan Zetta, Canitta memasuki kantin, baik Rajen, Jeano dan Haru sama-sama terbelalak. Ketiga cowok itu ingin memberi tahu Arjuna namun apa daya langkah Canitta terlebih dahulu menghampiri cowok itu.
"Ngapain kamu duduk sama dia?!" Canitta berseru, "Jun, kamu lupa udah tunangan sama aku?!"
Arjuna melirik, "tunangan itu atas kemauan mama bukan aku"
"Kamu gila? Kamu mau bikin aku malu karena kamu duduk sama dia disini?"
"Kamu yang gila? Ngapain kamu datang ke meja ini?" Balas Arjuna lagi dengan nada marah, dia melirik Zetta yang menunduk memakan mie ayam miliknya, rambut hitamnya yang tergerai hampir masuk ke dalam mangkok, Arjuna membantu menyampirkan ke belakang telinga.
Melihat hal itu, wajah Canitta berubah semakin marah, tangannya bergerak meraih tangan Arjuna dan menunjuk Zetta, "Udah berapa kali gue peringatin sama lo buat jauhin Arjuna?!"
Zetta yang terganggu menoleh, "udah di jauhin, eh lalatnya malah makin mendekat"
"lalat?!" Arjuna berseru tidak terima pada Zetta.
Sedangkan Canitta berseru marah, "Lo pikir gue bakal percaya begitu aja? Bilang aja lo mau hartanya kan? Lo yang kegatelan sama tunangan gue!!"
Berisik sekali, telinga Zetta rasanya berdenging tidak karuan, selera makannya hilang begitu saja, kenapa dua pasangan penuh drama ini harus berdebat di hadapannya sih?
Dan mereka jadi pusat perhatian seluruh murid di kantin.
Zetta menghela nafas panjang, lalu dengan ide konyol dia menundukkan kepala sambil tertawa kecil yang lama kelamaan berubah menjadi besar.
"hahaHAHAHAHAHAHA..."
Arjuna dan Canitta yang sedari tadi berdebat sontak menoleh,
Raut wajahnya Zetta buat se-menyeremkan mungkin, matanya melotot ke atas, mulutnya terbuka lebar sambil bertepuk tangan, lalu tertawa ala horor beberapa kali.
"Berisikkkkkk,,....nenek gak tahan dengernyaaaaaaaaa" Zetta berseru, memasang wajah aneh yang membuat Arjuna mundur dari kursi.
"Hihihihi, kaliannnnnnn bakal nenek bikinnnnninn tumballl hihihi," lalu dia melirik pada Canitta yang menatapnya pucat, "Kowe pancen ayu, apa kowe gelem dadi abdikuuuu?"
Canitta menatap teman di sebelahnya takut, "dia ngomong apa?"
"Gue juga nggak tahu"
Zetta bangkit dari kursi, berjalan sedikit bungkuk dan tiba-tiba jatuh ke lantai, membuat semua orang takut sekaligus keheranan akan tindakannya.
Lalu dia tertawa lagi dengan keras, "AINGGG MAUNGGGGG!!!" Ujarnya dengan posisi kayang dan berjalan ke arah siswa-siswi, masih dengan posisi kayang dan mata melotot.
Sontak para siswa maupun siswi berlarian keluar dari kantin, pun dengan Canitta yang ikut lari bersama teman-temannya, Arjuna masih di tempat, memandangi Zetta dengan tatapan syok.
Reiner menganga di tempatnya melihat kelakuan Zetta, sedangkan Hairi maupun Rafi sudah berlari terlebih dahulu menuju pintu keluar, cowok itu memejamkan mata sejenak lalu tertawa kecil saat melihat Zetta yang kini menyeret tubuhnya di lantai dengan gaya paling konyol yang pernah Reiner lihat.
Sedangkan Jeano menoleh panik pada Rajen, "Ini kita harus panggil guru apa pak ustadz?"
____________________________"Menurut penglihatan saya, anak gadis ini memang banyak sekali aura negatif, barusan iblis berbentuk harimau dari jawa telah memasuki tubuh gadis ini, untungnya sudah saya keluarkan, setelah ini kasih dia air yang sudah saya bacakan ini" ujar pak ustadz yang memang di panggil oleh Jeano, entah darimana dia memanggil orang tersebut.
Sedangkan Zetta yang masih terbaring di atas ranjang UKS mendengarkan sambil memejamkan mata sehabis pura-pura pingsan karena di obati oleh ustadz.
Aura negatif katanya? Zetta menahan diri untuk tidak mendelik.
"Setiap bulan, gadis ini harus di obati agar sembuh, nanti bulan depan bawa lagi dia kepada saya agar bisa saya bersihkan auranya"
Baik Jeano maupun Rajen yang mendengarkan menganggukkan kepala sok mengerti.
Sedangkan Arjuna tengah berdiri menunggu Zetta di kamar UKS sambil mengigit bibir, cowok itu menghela nafas panjang sambil melirik Zetta, takut gadis ini kembali kesurupan macan seperti tadi.
Sumpah baru kali ini Arjuna melihatnya sejak dia pacaran dengan Zetta.
"Jun, lo gak papa?" Tanya Rajen setelah mengantar pergi pak ustadz dari sekolah mereka, "wajah lo pucat banget"
Arjuna meneguk ludah kasar, "gue baru pertama kali liat orang kesurupan"
"Sama Jun" balas Rajen lagi, "gue pikir Zetta lagi bercanda awalnya ternyata sampai kayang begitu Jun, lo gak liat rambutnya langsung mengembang kayak bulu macan gitu?"
RAJEN BRENGSEKKK, Zetta mengumpat dalam hati, rambutnya memang mengembang karena dia bergerak liar kayak orang gila.
"Iyaa, apalagi wajahnya, kayak bukan Zetta" sahut Jeano lagi dengan wajah serius.
"Zetta gak pernah kesurupan sebelumnya, apa ini gara-gara masalah gue sama dia ya? Jadinya dia jadi melemah gini terus kerasukan?"
Rajen mengangguk setuju, "Kayaknya iya sih Jun, Zetta keliatannya gak terima lo tunangan sama Canitta, pasti dia jadi banyak pikiran dan sering melamun"
"Terus karena banyak pikiran, tubuh Zetta jadi mudah di rasuki sama makhluk-makhluk tak kasat mata, kasian banget"
Kesimpulan tiga laki-laki di sana membuat Zetta menahan diri untuk bangun dan mencekik mereka semua.
Arjuna makin prihatin, "hm, gue bakal yakinin dia kalau hubungan kita gak bakal berakhir, gue bakal berusaha keras biar kita baikan kayak dulu" ucapnya dengan nada serius.
"Gue setuju, gue juga bakal baik sama Zetta abis ini" balas Rajen lagi.
Jeano ikut mengangguk, "gue juga bakal baikin dia, kasiann pasti dia banyak pikiran selama ini"
KAMPRET, Zetta mengumpat dalam hati, kenapa semuanya jadi salah paham begini?
_________________________Zetta : maaf, ngikutin intrusive thought 🙏🙏
Reiner : gapapa, hiburan di kantin
Arjuna : aku hampir jantungan Zee
__________________________Haha, maaf Zetta sedang beradaptasi dari dunia ini.....
Mau baca duluan? Silahkan ke karyakarsa yaaa teman-teman.
Kalian mau dukung siapa nih??
Spam next disiniiiiiiii 🔥🔥🔥

KAMU SEDANG MEMBACA
Boys With Luv
FantasyZetta Maharani hanya seorang gadis yang ingin memperjuangkan masa depannya. Dia bahkan rela meninggalkan kampung halamannya untuk menggapai mimpi serta cita-citanya. Tapi bagaimana kalau dia tiba-tiba saja memasuki sebuah novel dark romance yang set...