Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Klandestin chapter 20 (Screaming in the shower🔞)
Suara gemercik air terdengar dari bilik kamar mandi yang tertutup, shower dinyalakan hingga membasahi rambut serta tubuh perempuan dibawahnya yang terpejam menikmati.
Meresapi dingin yang seketika menyentuh pori-pori kulitnya pagi hari ini, dalam tubuh yang tanpa sehelai benang pun memperlihatkan bentuk indah serta gumpalan daging dibeberapa tempat, akan bisa membuat mata siapapun yang melihatnya seketika terangsang.
Adelaine, pagi sekali dirinya sudah bangun lebih dulu dan mandi sebelum yang lain bangun, ia meraih shampoo diatas rak tempatnya diletakan.
Baru menuang sedikit ke atas telapak tangan, tanpa diketahuinya seseorang dengan bebas masuk lalu menyentuh bahunya yang spontan membuat Adelaine segera berbalik badan.
"Alister?! Apa yang kau lakukan didalam!" pekiknya menutup buah dada sendiri juga merapatkan paha, meski itu semua sia-sia.
Alister kian mendekat tanpa canggung, membuat Adelaine was-was terlebih melihat tatapan teduh yang diliputi kabut nafsu.
"Keluar! Alister-- ah!" tubuh Adelaine didorong mentok ke dinding.
"Untuk apa ditutupi? Aku ingin melihatnya dengan puas, melihat semua hak milikku," bisik Alister tak peduli tubuhnya ikut basah sekalipun, "Adelaine, kita sudah lama tidak melakukannya."
"Apa yang kau maksud itu?!" geram Adelaine.
"Apa maksudnya? Ini maksudnya," setelah berucap, Alister tak menyia-nyiakan waktu dan kesempatan ini.
Ia menyambar bibir manis candunya dari Adelaine, menarik pinggang itu sehingga menempel dengan tubuhnya yang sudah terasa gerah bahkan sesak dirasakan dibawah celananya.
"I want you Adelaine," bisik dalam Alister menyentuh batang leher Adelaine lembut.
"Aku tidak ingin--- umm!"
Alister membebaskan Adelaine untuk menolak? Yang benar saja! Tunggu sampai ia puas meredam panas ditubuhnya kala dihadapkan oleh tubuh toples Adelaine yang menggoda, lebih menggoda dari sebotol wine.
Tengkuk itu ditekan memperdalam cumbuan bibirnya, Alister memainkan dan melilitkan lidah mereka didalam mulut Adelaine, tangannya yang lain mengerayam dari bokong sintal yang ia remat turun menarik paha tersebut ke sisi pinggangnya melupakan memar kemarin yang belum sepenuhnya sembuh.
"Mmhhh!" Adelaine kewalahan, pukulan ia beri pada punggung Alister saat kini kedua pahanya sudah di angkat ala koala.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.