Chapter 5

39.7K 3.8K 733
                                        

Dua orang membuka pintu kamar Dylan, yang satu mulai membersihkan kamarnya, yang satu membawakan jus dan air putih dinampannya.

Dylan mengerjabkan matanya saat tirai dibuka.

"Maaf tuan muda, apa saya menganggu tidur anda?" Ucap seseorang yang asing dikamarnya.

Dylan buru buru bangun "kalian siapa?" Binggung Dylan.

"Kami pelayan anda yang baru tuan muda"

Melihat dua gadis itu Dylan lalu keluar dan langsung kekamar Gales, dimana pria itu baru saja keluar dari kamar mandi dan hanya menggunakan handuk untuk menutup privasinya.

Dylan langsung ingin lari keluar.

"Berhenti" titah Gales.

Dylan mencium aroma sabun yang mana itu menandakan jika Gales berjalan mendekat.

Jantung Dylan tak tenang.
"Mau apa kesini?"

Dylan harus mengesampingkan perasannya lebih dulu karna maidnya lebih penting sekarang.

"Dimana mereka?" ucapnya tanpa membalikkan tubuhnya.

"Mereka sudah aku pecat" jawab Gales yang membuat Dylan langsung emosi.

Dylan berbalik lalu menatap tajam Gales "semudah itu kamu mempermainkan orang lain? Apa salah mereka?"

"Kenapa menyalahkan orang lain? Kenapa tidak menyalahkan dirimu sendiri?"

"Apa salahku?"

"Kau-?

"Sa.....yang!" Ayana membuka pintu kamar Gales lalu melihat keduanya. Wanita itu langsung menutupnya kembali.

Dengan kikuk Dylan menyusul keluar seolah ia sedang kepergok selingkuh dengan suaminya sendiri.

Dylan langsung masuk kekamarnya melewati Ayana begitu saja.

Ayana pasti sudah melihat semua tentang suaminya, kenapa rasanya begitu sakit membayangkan Gales bercumbu dengan Ayana.

Dari balkon, Dylan melihat Gales dan Ayana berdebat dibawah sana. Ayana pasti salah paham juga cemburu dengannya.

Dan tak sengaja, Ayana melihat dirinya lalu memeluk Gales.

Dylan langsung masuk kedalam lagi guna mandi lalu sarapan.


.



Seperti sengaja menunggunya, Ayana dan Gales kini duduk dimeja makan.

"Apa setiap hari kita akan seperti ini?" Tanya Ayana.

Dylan mengambil roti juga selai kacang lalu memakannya tanpa menoleh dengan pasangan itu apalagi menimpali pertanyaan Ayana.

"Hey! Jawab! apa kamu bisu?" Imbuh Ayana.

"Ayana, biarkan dia makan" ucap Gales.

"Ck, pantas saja Gales mau nikah lagi, pasangannya ternyata patung"

Mendengar itu, Dylan langsung berdiri "suruh Gales menceraikanku" ucapnya begitu dingin lalu pergi.

"APA!" teriak Ayana tak terima. "Aku tidak mau dicap sebagai perebut suami orang, Gales tidak akan menceraikanmu!"

Dering hp Dylan bunyi lalu ia mengangkatnya alih alih menjawab Ayana.

Terdengar Ayana membanting sendoknya kemeja kaca Gales. Namun Dylan tak mau menoleh, hatinya benar benar terluka saat melihat wanita itu bersama suaminya.


Dear HomeTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang