Gleen bertransmigrasi ketubuh seorang figuran yang bernasib malang, di campakkan oleh suami sendiri dan selalu mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya sendiri, Gleen bertekad akan mengubah nasib malang sang figuran.
Akankah Gleen berhasil mengubah...
Mindy berada di restoran bersama Cindy, mereka berdua tengah membahas bisnis yan akan mereka berdua jalani bersama.
"Gimana setuju ngga? roti buatan kamu itu enak banget tau, bisa jadi peluang bisnis itu." Mindy mendengar itu pun mengangguk setuju.
"Awshh, perutku tiba-tiba sakit." Ringis Mindy dengan mengenai perutnya.
Cindy yang melihat itu panik, ia segera membantu Mindy untuk berdiri "Mindy kita kerumah sakit ya." Ucap Cindy.
Mindy pun mengangguk, mereka berdua pun berjalan keluar restoran itu lalu masuk kedalam mobil milik Cindy.
"Cindy, sakit." Lirih Mindy nyaris tak terdengar.
"Sabar ya Mindy, kita akan segera sampai." Ucap Cindy berusaha menenangkan Mindy.
Mindy terus saja mengeluh kesakitan sedangkan Cindy fokus menyetir dan juga memenangkan Mindy, hingga mereka pun sampai di rumah sakit yang terdekat.
Cindy pun membuka pintu mobil, lalu ia membantu Mindy keluar dari mobil, keduanya pun berjalan kearah pintu rumah sakit dengan Cindy yang memapah Mindy.
"Suster, tolong bantu sahabat saya, sepertinya sahabat saya akan melahirkan." Ucap Cindy dengan panik.
Dengan sigap suster itu mengambil kursi roda, lalu membantu Mindy duduk di kursi roda itu, suster itu pun mendorong kursi roda itu ke ruang bersalin karena Mindy akan segera melahirkan.
Cindy pun menunggu di luar dengan menelepon Violette, ia menceritakan semua yang terjadi, Violette pun terkejut, lalu ia mengatakan akan segera kerumah sakit.
Sedangkan disisi lain Asher merasa gelisah, perasaannya tidak menentu ia sangat mengkhawatirkan Mindy tiba-tiba.
"Sebenarnya apa yang terjadi?" Guman Asher dengan bingung karena sedari tadi perasaan nya tak karuhan.
"Aku harap kamu baik-baik saja Mindy." Ucap Asher dengan melihat ke jendela.
Owek, owek, owek.
Terdengar suara tangisan bayi, Asher pun melihat ke sekeliling, namun ia tak menemukan bayi, tapi entah mengapa perasaannya menjadi sedikit lega.
"Sebenarnya ada apa denganku?" Bingung Asher ia merasa ingin menangis sekarang.
Tanpa Asher sadari pipinya telah basar oleh air mata, Asher pun terus menatap jendela atau lebih tepatnya langit.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mindy telah melahirkan selama dua jam Mindy bertahan antara dan hidup dan mati, akhirnya Mindy berhasil melahirkan putranya.
"Mindy selamat ya, kamu memang wanita yang hebat, aku kasih kamu hadiah nih." Ucap Violette dengan memberikan hadiah yang ia beli satu minggu yang lalu.
Mindy sangat bahagia kedua sahabat nya itu selalu mensupport nya, bahkan yang pertama kali mereka berdua tanyakan adalah keadannya lalu setelah itu menanyakan keadaan putranya.
Ruangan itu penuh dengan keluarga Violette, kedua orang tua Violette memang sudah menganggap Mindy sebagai putrinya, tapi bukan hanya Mindy, Cindy juga.
"Benar kata Vio, kamu memang wanita yang hebat Mindy, kamu melewati semuanya dengan sendiri, benar-benar hebat." Ucap Nesya ibu dari Violette.
Mindy yang mendengar itu pun tersenyum "Aku bisa melewati ini semua berkat kedua sahabat aku tante, tanpa mereka sepertinya aku tidak akan sekuat ini."
Cindy dan Violette yang mendengar itu pun tersenyum haru, bahkan tanpa mereka sadari air mata telah membasahi pipi keduanya.
"Ekhm, selamat ya Mindy, btw kamu udah kasih nama anak kamu Mindy?" Tanya Joya dengan berdehem.
Mereka yang berada disana pun menatap Mindy dengan penasaran, mereka sebenarnya penasaran dengan nama putra Mindy.
Mindy pun tersenyum "Miguel Alessio Erthan." Guman Mindy yang masih terdengar, semua yang berada disana pun tersenyum mendengar nama putra Mindy itu.
"Miguel? namanya bagus." Ucap Joya mereka pun mengangguk setuju dengan apa yang di ucapan Joya.
"Miguel mirip banget sama Mindy ya, kaya Mindy versi cwok ini." Ucap Cindy yang tengah menatap Miguel yang tengah tertidur.
"Ih imut banget, buat aku aja boleh ngga sih?" Ucap Violette saat melihat Miguel.
"Nanti kamu juga punya sendiri Vio." Celetuk Elgar ayah dari Violette.
Nesya yang mendengar itu pun memukul lengan suaminya itu, sedangkan Elgar menatap bingung sang istri, apa salahnya? yang dia ucapan benar bukan.
Para wanita pun berbincang-bincang sedangkan para pria pergi untuk membeli makanan, karena sedari tadi mereka belum makan.
Tbc.
Bunny update, maaf ya Bunny update nya agak sorean, semoga kalian suka dengan chapter ini, jangan lupa vote dan komen sebanyak mungkin ya, karena vote dan komen kalian adalah penyemangat Bunny.