Klandestin (12)

34.2K 2.3K 341
                                        

Klandestin chapter 12 (I love you Adelaine)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Klandestin chapter 12 (I love you Adelaine)

Dari balik kerumunan itu suara yang sangat Adelaine kenali memecah kebisingan, mereka menyingkir sehingga memperlihatkan tubuh tegap Alister yang menghunuskan tatapan tajam kedepan sana dimana istrinya tengah ditahan oleh tangan kotor mereka.

"Lepaskan istriku," tekannya mengandung serat mengintimidasi, ia mendekati keributan yang terjadi.

Sontak kedua pria berkacamata itu meloloskan Adelaine, belum bereaksi cepat si wanita, lengannya ditarik oleh pria yang tak lain adalah Alister, suaminya sendiri kedalam dekapan penuh khawatir.

"Kamu tidak kenapa-napa? Katakan apa yang mereka semua lakukan padamu?" bisiknya menangkup sisi wajah Adelaine.

"Kau disini?"

"Aku mendengar pengaduan dari Maid jika kamu berpergian sendiri, jadi aku meninggalkan kelas untuk datang mencari tapi yang kulihat setelahnya sebuah keributan terjadi dialami oleh istriku," tutur Alister.

Adelaine terdiam meresapi sorot mata teduh Alister untuk nya, ia lalu menoleh melihat wajah Adrian yang tengah mengeraskan rahangnya namun tak lama dia tersenyum ramah mendekati Alister.

"Tuan Vascount senang bertemu dengan anda lagi disini, jadi ini istrimu? Astaga maafkan aku akan tetapi istrimu tiba-tiba saja memukul wajahku, aku merasa tidak memiliki masalah apapun dengannya bertemu saja baru kali ini," sapa Adrian.

Sungguh emosi Adelaine yang belum reda merasa terpancing lagi melihat wajah so baik yang ditampilkan itu sehingga ia bergerak hendak memberikan pelajaran sebelum perutnya ditahan lengan kekar Alister.

"Lepas! Biarkan aku membayar rasa sakitku! Pria brengsek ini pantas mati dia yang harusnya mati!" suara Adelaine bergetar dengan mata memerah yang berkaca-kaca.

"Kau pembunuh Adrian, kau menghancurkan semuanya, karirku, masa depan yang ku buat, dan sekarang kau masih bisa berdiri menggunakan kedua kakimu didepan semua mata tanpa melihat seseorang yang kau buat menderita hingga akhir hayatnya!"

Alister menatap lekat istrinya kala mengucapkan semua kata itu dengan tanda tanya besar dalam benak, lalu pada wajah pria didepan mereka yang menimbulkan kecurigaan dalam dadanya.

"Kita pergi sekarang," ucap Alister mencoba memberi pengertian Adelaine, "Kita bicara di rumah."

"Tidak, aku belum selesai dengan bajingan keparat itu! Lepaskan aku! Jangan ikut campur urusanku!"

Tangan itu kembali ditarik Alister sehingga menubruk dadanya kala hendak memberi serangan kedepan.

"Kita pulang Adelaine."

"Aku tidak mau! Berhenti ikut campur!"

"Aku suamimu aku berhak ikut campur!" bentak keras Alister karena terbawa emosi, sampai akhirnya ia tertegun menyesal melihat mata ber air Adelaine yang menatapnya penuh luka.

Klandestin (Ending) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang