Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Klandestin chapter 11 (Resentment)
Seperti hari-hari biasanya Dosen Alister akan kembali mengajar murid-murid di Universitas kembali meski rasa ingin meluangkan banyak waktu bersama Adelaine harus ia posisikan menjadi nomor dua dahulu, sangat di sayangkan disaat dirinya hendak membina hubungan erat bersama keluarga kecilnya itu.
Alister memasuki salah satu kelas yang sudah ditunggu oleh para siswa maupun siswi didalamnya.
Langsung saja pekikan tertahan terdengar meski samar-samar, dilakukan oleh kebanyakan siswi perempuan sementara laki-laki hanya memutar malas bola mata mereka, bagi sesama gender Alister sangatlah menyebalkan.
Sosok Dosen Killer dengan sejuta pesona juga ketat dan teguh akan peraturan nya, di smester tiga ini dia kembali masuk tepat pukul 07.00 untuk memberikan materi pelajaran bagi tiap murid.
Sayangnya jika saja tidak ditemukan cincin yang tersemat di jari manis Alister menandakan nya sudah menikah pasti diantara mereka tidak akan ragu untuk memepet pria dewasa itu.
"Selamat pagi semua," sapa Alister dengan raut serius yang menjadi ciri khasnya.
"Pagi Sir!" sahut semua.
"Sudah saya terangkan karena ini masih awal smester maka saya sudah membuat aturan baru yang harus kalian patuhi, salah satunya--"
Brak!
Seseorang tiba-tiba dengan tak sopan membuka pintu, seorang siswi dengan tampilan tomboy, rambutnya di kepang dengan kaos tanpa lengan ditambah luaran sebuah kemeja kotak-kotak, tak lupa celana lepis ketat.
"Hehe, mohon maaf sir saya terlambat beberapa menit karena ketinggalan mobil! Maaf banget!"
Bagi Alister tidak ada toleran untuk alasan apapun, "Salah satunya masuk tepat pada jam tujuh pagi, lewat sedikit dari itu silahkan keluar tidak usah mengikuti pelajaran saya."
"Tapi pembelajaran nya kan belum mulai--"
"Siapa namamu?"
"Dilan, Sir," tunduk nya.
"Asal mendobrak pintu tanpa mengucapkan permisi lebih dulu, itu tatakrama yang dipelajari olehmu selama di sekolah dasar? Silahkan kamu baca lagi aturan kuliah yang tertera Dilan," ujar dingin Alister.
"I--iya Sir iya, jadi beneran gaboleh masuk ni?"
Alister mengecek jam tangan lalu menghela nafas, "Silahkan singgahi tempat dudukmu."
Mendengar itu senyum Dilan terulas lebar, ia berlari dengan cepat setelah mengucapkan terimakasih yang dalam untuk Dosen ganteng ini.
"Jangan lupa dengan tugas yang saya berikan kemarin, masing-masing membuat kelompok permateri untuk ditampilkan didepan, presentasi akan dilakukan dua minggu lagi," putusnya tegas, "Dan untuk hukuman mu Dilan, saya akan menjadikan kamu PJ mata kuliah saya agar kamu lebih disiplin karena memiliki tanggung jawab sekarang, nanti fotocopy beberapa kertas materi ini."