Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Klandestin 06 (Flashback)
Rasa sakit di hatinya kembali terasa, bagai sebuah luka yang ditetesi air lemon, sesak begitu menghantam rongga dadanya yang kini ia pukul pelan demi bisa mengambil nafas sedikit-sedikit.
Wanita yang tengah mengandung itu hanya bisa menangis terisak dalam kamar kedap suara ini, kembali dia menyaksikan dan mendengar ucapan cinta yang tak pernah habis di lontarkan bibir suaminya pada wanita lain.
Dirinya fikir setelah berhasil menjebak dan mengandung buah hati dari pria itu rumah tangga mereka akan berjalan harmonis kedepannya tetapi salah besar.
Ketidak acuhan seperti sudah menjadi makanan sehari-hari dirinya, tidak pernah terbalas semua perlakuan manis yang berusaha dia tunjukkan, membujuk dalam rayu pria yang menjadi suaminya untuk tidur berdua pun ia harus memohon lebih dulu.
Sekarang kehamilannya sudah menginjak umur tujuh bulan, masa-masa yang sangat membutuhkan perhatian lebih dari pria itu, akan tetapi semuanya hanya angan yang terbang dibawa angin lalu hilang tanpa jejak.
Adelaine, ia menangis mencengkram perutnya saat bayang-bayang tersebut kembali terlintas.
"Sasha!"
Berniat untuk mengantar makanan ke sekolah untuk suaminya, Adelaine malah menyaksikan adegan kejar-kejaran yang dilakukan suaminya pada seorang perempuan berambut pirang.
"Tunggu Sasha biarkan aku berbicara sebentar," tangannya berhasil digapai.
"Alister? Oh, maaf aku menggunakan headset jadi tidak mendengar panggilan mu," kekeh Sasha melepas headset nya.
Alister tersenyum, "Tidak apa-apa aku kira kau mengabaikan ku."
"Ada apa memangnya?"
"Apa kau punya waktu luang sepulang kuliah hari ini?" tanya Alister mengutarakan keinginannya, "Kalau ada aku ingin mengajakmu makan malam bersama."
"Alister, kau ingin mengajakku makan malam? Lalu bagaimana dengan Adelaine?"
"Dia sibuk, kehamilannya membuat dia jarang ber aktifitas jadi tidak akan menjadi masalah," alibi Alister.
Sasha terdiam beberapa saat, "Aku tidak tau harus meng iyakan atau menolak ajakan mu Alister, aku tidak ingin ada kesalahan fahaman diantara aku dan Adelaine jika seseorang memergoki kita makan malam berdua, kau sudah berumah tangga."
"Lalu apa masalahnya dengan itu? Adelaine tidak akan tau."
"Alister jangan seperti ini," Sasha menggeleng, "Kau sudah punya istri, dan sebentar lagi kau akan memiliki seorang anak, kumohon jangan pernah menggangguku lagi, fokuskan perhatian mu untuk Adelaine dia pasti membutuhkan perhatian lebih, anggap saja masalalu diantara kita tidak pernah ada."