Chapter 44.

10.7K 778 26
                                        

Perayaan pesta Panen yang diselenggarakan Forresaina setiap tahunnya memang selalu ada

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Perayaan pesta Panen yang diselenggarakan Forresaina setiap tahunnya memang selalu ada.

Namun tahun ini secara khusus Raja mengatur perayaan ini semeriah mungkin di bandingkan tahun-tahun sebelumnya, sekaligus merayakan diangkatnya Akasia sebagai Putri Mahkota yang nantinya akan melanjutkan Tahta Forresaina.

Banyak perlombaan yang di hadir kan untuk memeriahkan suasana, seperti balap pacu kuda, berpedang, dan memanah. Hampir semua Pria muda di Forresaina berpatisipasi mengikutinya, mengingat banyaknya hadiah yang di janjikan Raja.

Mulai dari Bangsawan kelas, rakyat biasa, hingga budak. Selain menginginkan hadiah dari Raja, mereka juga ingin memamerkan kemampuan mereka dihadapan para Wanita yang menonton.

Apalagi dengan tersebarnya isu jika sang Raja tengah mencari kandidat Calon Suami untuk Putrinya.

Di tengah hiruk-pikuk keramaian itu, Akasia terduduk di kursi yang disediakan tepat di sisi kiri Elliot. Iris amber rose nya menatap perlombaan berpedang yang tengah berlangsung didepannya, Ia jelas cukup bosan berdiam diri di sini.

Namun Akasia juga tidak bisa menyelinap keluar, Ia cukup sadar untuk tidak melakukan itu, Akasia tidak ingin mempermalukan Elliot.

Di tengah tanah lapang itu Pria bersurai hitam bertelanjang dada memamerkan keahlian berpedang nya dengan Pria bersurai kemerahan yang menjadi lawannya.

Meski sebagian tubuh mereka sudah di penuhi peluh keringat dan goresan pedang, tidak ada satupun dari mereka yang berniat mengalah.

"Mereka jelas sedang memperebutkan Tuan Putri."

"Ya, masing-masing dari mereka dikabarkan sedang dekat dengan Tuan Putri. Marquess Elbert dan Grand Duke Cameron."

"Kita lihat saja, siapa dari mereka yang akan memenangkan ini."

Akasia melirik malas bisik-bisik yang terdengar di telinganya.

Lagipula siapa juga yang menyebarkan berita bodoh tentang Elliot yang sedang mencari kandidat Calon Suami untuknya,

Lihat saja di tempatnya Elliot tampak berbisik menyuruhnya menutup mata, tidak membiarkan nya melihat dua pria yang memamerkan tubuh penuh otot dan perut sixpack itu.

Meski Elliot sadar Putrinya sudah berusia 20 Tahun dan sangat wajar jika Akasia mulai memikirkan hal-hal tentang Pria dan Pernikahan.

Namun nyatanya Elliot benar-benar sangat tidak siap untuk itu. Akasia terkikik sendiri mengingatnya, namun beberapa orang telah salah faham melihat itu.

Pertarungan berlangsung lama dan sengit hingga akhirnya salah satu dari ke-dua orang itu tumbang dan jatuh ke tanah.

Semua orang serentak berdiri untuk melihat siapa pemenangnya. Tampak Cameron berdiri dan mengacungkan pedangnya dengan bangga, sedangkan Elbert terjatuh dengan luka sobekan di lengannya.

Become An Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang