30 - Berantem

31.2K 1.2K 21
                                        

Tandai kalau ada typo!

• Selamat membaca ~

Givana sedang asik mendengarkan obrolan teman-teman sekelasnya dengan permen tongkat yang tersangkut di mulutnya.

"Iya anjir! Kann, gue mau dapetin orang Dubai pokoknya!" Seru Jenny.

"Masalahnya Jen, emang orang Dubai mau sama lo?" Sahut Aura.

"Goblok, ya mau lah, lo gak liat gue?"

"Makanya, karena gue liat, gue jadi gak yakin"

"Yaelah, sama orang sini aja sih, tapi yang mapan" celetuk Fiola.

"Gak mau! Gue gak mau cowok sini!"

"Kalau lo Giv, tipe cowok lo yang kayak gimana?" Tanya Jenny kemudian.

Givana melepaskan permennya dan berpikir sejenak "Yang-

"Ya kayak Dariel lah, emang gimana lagi? Orang udah dapet kan?" Potong Kiran dengan antusias.

Givana menggeleng "Bukan, tipe gue yang- Aduh!"

Givana mengaduh kala tangannya di tarik keras. Velisya pelakunya.

"GIGI! LO HARUS IKUT GUE SEKARANG!" Seru Velisya.

Belum sempat berkomentar, Givana lebih dulu di seret oleh Velisya entah kemana.

Givana kembali menyesap permennya yang sedikit lagi akan habis. Ia tengah bersandar dengan tangan bersedekap dada memandangi keributan di depan sana.

Velisya membawanya ke lapangan. Di depan sana, dua orang tengah asik saling baku hantam dengan amarah yang terpancar diantara keduanya. Maven dan Dariel.

Velisya bilang, mereka meributkan perihal Givana.

"BANGSAT! JANGAN JADI BENALU DI HUBUNGAN GUE!" Teriakan itu keluar dari mulut Dariel.

Terlihat, Maven tertawa dalam keadaan dirinya yang semakin melemah "Kenapa? Takut Giva beneran berpaling?"

Bugh!

Bugh!

Maven membalas pukulan Dariel dengan setimpal. Ia tak ingin terluka sendirian.

"GIGI! CEPETAN LO KESANA!!" Teriak Velisya panik.

Givana melirik malas. Ia tak ingin ikut campur.

"PAPA DADAR OMAYGOT!! MAVEN!!" Velisya terus berteriak.

"Gigi! Cepet kesana!" Tuntut Velisya.

Givana mengedikkan bahunya acuh. Dia harus pergi kesana, menghalau keduanya, lalu Ia yang terkena pukulan, dan mereka berhenti, dan salah satu dari mereka menggendongnya karena terluka, seperti di film-film? Tidak.

Transmigrasi Ephemeral MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang