Usahakan untuk NGEVOTE ⚠️⚠️⚠️
Typo bertebaran dimana-mana ⚠️⚠️
Sekarang Devan dan Mahen sudah berdiri didepan pintu bercet hitam, dan dari tadi pun Devan berusaha melepaskan pegangan tangan Mahen.
Ceklek
Pintu terbuka, saat Devan sudah ada didalam kamar itu, ia merasakan hawa yang mencengkam, ia takut ia tak ingin berada di situasi ini ia tak ingin bersama Mahen.
"Lepas, lepasin gue" ucap Devan
Pintu sudah tertutup total mungkin dikunci juga dengan pemilik kamar, barulah pegangan tangan Mahen terlepas.
"Siapa yang suruh kamu kesini" tanya Mahen, Devan yang bingung pun tak menjawab pertanyaan Mahen
"Apa kamu tau seperti apa keluarga ku ini Devan" ucap Mahen dengan intonasi dalam
Devan yang mendengar ucapan Mahen pun dibuat lebih bingung.
"Siapa, siapa yang mengajakmu kesini, kata kan Devan" tanya Mahen dengan nada geram terhadap Devan karena tidak dapat jawaban apa pun dari devan, Devan yang melihat Mahen seperti menahan amarahnya pun tak tau harus berbuat apa pun
"Laura" jawab Devan spontan, saat sadar Devan Langsung menutup mulutnya dengan kedua tangan nya, Devan yang melihat amarah diwajah Mahen bertambah pun menjadi panik
"Tidak² maksud gue, gue yang minta kesini kok, karna gue mau kenal aja sama keluarga Laura, iya mau kenalan" ucap Devan cepat², ia tak boleh membuat Laura dalam bahaya karena diri nya ini
"Benarkah" tanya Mahen, Mahen tau jika kelinci kecilnya ini sedang berbohong terhadap nya, dan dibalas anggukan kepala oleh Devan
"Iya beneran kok" kekeh Devan dengan menatap kesana kesini, intinya ia tidak ingin bertatapan dengan Mahen, Mahen yang sadar jika Devan menghindari tatapannya pun tersenyum miring
"Kemari" ucap Mahen dengan datar, Devan yang tak ingin mencari masalah pun langsung mendekati Mahen dengan langka kecilnya, entah kenapa jika ia berdua dengan Mahen ia seperti anak kecil yang tidak bisa membantah ucapan ayahnya.
Saat ini Devan sudah ada didepan Mahen, Mahen pun langsung memeluk tubuh Devan dengan erat, Devan yang tiba² dipeluk oleh mahen pun seluruh tubuhnya menjadi kaku.
"Anje*g apa maksud Lo peluk² gue" ucap Devan setelah sadar, dengan masih berada dipelukan Mahen
"Sebentar lagi Devan" ucap Mahen dengan masih memeluk erat tubuh Devan
"Apakah kau tau, bahwa aku sangat merindukanmu"ucap Mahen dengan megecupin bahu Devan, Devan yang sadar jika ia sedang dikecup² oleh mahen pun memelotot kan kedua matanya
"Hey pria brengs*k lepasin gue, gue pengap anj" ucap Devan yang berusaha melepaskan pelukan Mahen, Mahen yang tak rela pun melepaskan pelukannya terhadap Devan, Devan yang merasa Mahen tak memeluk nya lagi pun agak menjauh dari Mahen.
"Buka pintu" ucap Devan menyuruh Mahen, karna ia tau jika Mahen tadi mengunci pintunya
"Mau kemana hemm" tanya Mahen dengan berjalan mendekati Devan, Devan yang melihat Mahen mendekatinya pun mundur secara perlahan
"Jangan deket²" ucap Devan tapi tak didengar kan oleh mahen, sekarang posisinya Devan sudah terpojok oleh dinding dan Mahen.
"Apa kau tak merindukan ku" tanya Mahen datar, Devan yang dapat pertanyaan dari Mahen pun langsung menatap Mahen bingung
"Maksud Lo apaan, gue kangen Lo, cuihhhh najiss" jawab Devan dengan ekspresi jijiknya
Mahen yang geram terhadap jawaban Devan pun langsung mencengkeram dagu Devan, Devan yang tiba² dicengkeram dagunya pun meringis.
"Cobak ulangi lagi perkataan kamu Devano" ucap Mahen dengan menekan nama Devan, Devan yang sadar jika ia sudah memancing kemarahan Mahen pun langsung ketar ketir
"Gu-guu"
"COBAK ULANGI LAGI PERKATAAN KAMU DEVANO ATTARIK" bentak Mahen didepan wajah Mahen, Devan untuk yang kedua kalinya dibentak lagi oleh mahen pun benar² menjadi takut sekarang, seluruh tubuh Devan bergetar, mata Devan sudah berkaca² siap menumpahkan muatannya.
Mahen yang sadar jika Devan takut terhadap nya pun tersenyum miring ini, ini yang ia inginkan Devan yang menurut terhadapnya Devan yang takut terhadap nya Devan yang selalu terlihat manis terhadap nya, tapi apa ternyata membuat Devan menurut terhadapnya sulit, harus dengan kekeran baru Devan akan menurut terhadapnya.
"Hikss...hiksss" Devan tak bisa menahan tangisnya, ia terlalu takut terhadap Mahen, seluruh tubuhnya tak ingin berhenti bergetar, ia sangat takut terhadap sosok Mahen, menurut Devan Mahen itu seperti monster berkedok Manusia.
Mahen yang tak tega melihat Devan menangis pun langsung memeluk Devan, dan mengelus² kepala Devan, Devan yang merasa dipeluk oleh mahen pun langsung membalas pelukan Mahen, ia tak ingin Mahen marah lagi Dengan nya.
"Maaf, maafkan aku" ucap Mahen dengan mengecup kepala Devan secara berulang kali
30menit berlalu Mahen merasakan jika Devan sudah tak menangis lagi, ia ingin melihat wajah Devan yang habis menangis, tapi yang ia dapatkan Devan tertidur didalam pelukan kan, Mahen yang mendapatkan jika Devan tertidur dipeluknya pun tersenyum senang, langsung saja Mahen membawa tubuh Devan kekasurnya dan membaringkan tubuh Devan.
Cup
Cup
Cup"Good night Baby" ucap Mahen dengan mencium kening, hidung, dan terakhir bibir Devan.
Tok
Tok
TokMahen yang mendengar pintu nya diketuk pun berdecak tak suka, siapa yang berani mengganggu ia dengan kelincinya.
Ceklek
"Sayang, turunlah dan ajak Devan turun untuk makan malam" ucap Starla mommy Mahen
"Tidak bisa mom, dia baru saja tertidur" ucap Mahen, dan dianggukin kepala oleh Starla
"Kalau begitu kamu sekarang turun untuk makan, mommy gak mau kamu melewatkan makan malam Mahen" ucap Starla
"Hemm" dehem Mahen, ia tak bisa menolak ucapan Starla, karna Starla adalah ibu yang sangat Mahen sayangi
"Aku akan menyusul" ucap Mahen, stelah itu Starla langsung pergi meninggalkan Mahen
Mahen kembali masuk ke kamar nya untuk melihat Devan yang sedang tertidur diatas kasur nya itu.
"Aku akan kembali" ucap Mahen dengan mencium kening Devan, setelah itu Mahen keluar dari kamarnya
Tak begitu lama Mahen pergi tiba² pintu kamar Mahen terbuka, dan masuklah pria dewasa, ia mendekati Devan yang tertidur pulas diatas kasur Mahen, dan berhanti tepat disamping Devan tertidur.
"Pantas anak itu sangat menyukai mu, ternyata kamu seindah ini" ucap pria itu dengan mengelus rambut Devan
"Kasihan sekali kau nak, harus disukai oleh anak ku yang iblis itu" kekeh pria itu samuel, iya yang masuk diam² kekamar Mahen adalah Daddy Mahen, Samuel
"Apa yang kau lakukan sampai² Mahen tertarik terhadap mu nak" tanya Samuel ya walau ia tau tidak dapat jawaban dari Devan yang tertidur lelap itu, alasan Samuel bertanya seperti juga karna ada alasan nya kalau masalah wajah Devan iya Devan emang sangat² indah, tapi Samuel yakin anak nya Mahen tidak menyukai Devan karna wajahnya, pasti ada alasan lain.
"Dan kau harus siap menanggung resikonya, karna sudah masuk dalam kehidupan keluarga GARRIK" ucap Samuel dengan bersmirik
*Usahakan untuk ngevote ⚠️⚠️⚠️
*Typo bertebaran dimana-mana ⚠️⚠️⚠️

KAMU SEDANG MEMBACA
DEVANO ATTARIK [BL]
Teen Fiction[BL Lokal] RAKA SAPUTRA yang bertransmigrasi ketubuh DEVANO ATTARIK. namanya tak pernah disebutkan dinovel yang berjudul 'MY LUNA'