Sore harinya jam pulang sekolah, bell berbunyi pertanda mereka sudah waktunya untuk pulang dan beristirahat, bahkan besok hari minggu dan juga kepala sekolah sudah memberitahu mereka untuk belajar dirumah karena dua minggu lagi mereka akan menghadapi ujian di hari senin, Steven lalu berjalan ke parkiran dan mencari Liam namun ternyata Liam tidak ada disana
Rudi melihat Steven dan dia pun mendekati Steven, dia mencium punggung tangan Steven (salam) dan lalu mengobrol sedikit"Pak guru, ngapain disini??"-Rudi
" ini.. em, cari Liam"-Steven
"Ohh, Liam udah pulang duluan pak"-Rudi
" Loh.. cepet banget.."-Steven
"Iya, soalnya pulang nya juga sama pak darjo, katanya ada acara keluarga"-Rudi
" Oh pantesan dia pulang duluan, yaudah deh makasih ya Rudi"-Steven
"Iya Pak, oh ya, bapak mau saya anter??"-Rudi
" Boleh, tapi gak ngerepotin kamu nanti??"-Steven
"Enggak pak, yok"-Rudi
" Yaudah, makasih ya"-Steven
Rudi mengangguk dan tersenyum lalu mengeluarkan motornya dari parkiran, setelah itu Steven naik ke motor Rudi dan lalu pulang bersama
Rudi melihat William yang naik ke mobil kepsek dan dia pun mengedipkan matanya ke arah william saat William berbalik menatapnya, wajah William langsung memerah dan dia tanpa banyak omong masuk ke dalam mobil kepsek untuk di antar pulang ke kosan nya, Rudi tertawa cekikikan melihatnyaRudi menyalakan motornya dan menjalankan nya di jalan raya dengan kecepatan full, yang seketika membuat Steven terkejut dan berpegangan di Rudi dengan erat, steven selalu berpikir kenapa anak zaman sekarang selalu mengebut saat membawa motor mereka, apakah mereka tidak takut mati atau apa? padahal keselamatan lebih utama.
. . . . . .
Selang beberapa saat mereka sampai di apartemen Steven, Steven turun dari motor Rudi dan tersenyum ke arahnya, steven mengeluarkan dompet dan memberikan uang kepada Rudi
"Loh, pak gausah"-Rudi
" Gapapa, buat kamu beli minyak nanti dijalan"-Steven
"Eh, yaudah deh pak, makasih ya!"-Rudi
" Sama sama! hati hati ya dijalan"-Steven
"Iya Pak, bye!"-Rudi
" Bye"-Steven
Steven tersenyum melihat Rudi yang langsung pergi, dia lalu naik ke apartemen nya sambil mendesah lelah, Steven lalu berjalan menuju pintu apartement nya sesampainya disana dia mengambil kunci nya lalu membuka pintu, saat sudah terbuka Steven langsung masuk kedalam dan melempar tas nya ke sofa dia berbaring di sofa nya sambil mengeluarkan handphone nya dan ingin mengirim pesan ke Liam namun dia ragu takut Liam tidak menjawab pesannya karena katanya Liam sibuk.
Dia menarik nafas dengan berat lalu mengetik di ponsel nya, setelah itu dia langsung mengirimkan pesannya ke Liam dan berharap semoga Liam menjawab pesannya, saat sudah terkirim Liam centang dua dan ternyata Liam langsung menjawabnya
Steven tersenyum bahagia, dia menjawab pesan Liam dengan semangat bahkan sampai lupa melepas sepatunya dan bahkan mandi, dia ingin telfonan dengan Liam namun takutnya nanti dia mengganggu jadi dia mengurungkan niatnya itu, pesan setiap pesan manis di kirim bahkan sampai lupa waktu, tiba tiba Liam bilang akan off dulu karena dia harus makan malam dan dia lalu off, sebelum off Liam mengirimkan beberapa foto untuk Steven dan difoto tersebut Liam terlihat sangat tampan, Steven tersenyum dan berguling guling di sofa nya sampai dia terjatuh dari sofa."Aghh!!.. Liam!! ganteng banget pacar ku.."-Steven, ucap nya sambil tantrum di lantai, dia lalu menatap jam dan ternyata sudah jam 7 itu pun dia belum mandi
