Singkat padat.!!WARNING!!
•
•
Happy Reading
~~~~~*~~~~~
Di pagi harinya, Cahaya sedang sibuk berkutat alat masak di dapur, sedangkan Adinata mandi setelah mencuci mobil.
Anak-anak masih tidur pulas di atas ranjang.
Hari ini mereka akan jalan-jalan bersama, kejutan, anak-anak belum mereka beri tau.
Sebuah panci berukuran sedang berisi sayur sop bakso sedang di masak mama muda itu. Kepulan asap berbau harum yang menggugah selera makan.
Sepiring ayam goreng sudah tersaji di meja pantry, tinggal kuah sop ini matang, sarapan sudah siap disajikan.
Saat asik berkutat didepan kompor, terasa sepasang lengan membelit pinggangnya.
Tak kaget lagi, dari aroma tubuh sudah tertebak siapa pelakunya.
"Harumnya enak banget, papa jadi ndak sabar sarapan."
Cahaya terkekeh kecil, badannya di goyangkan ke kanan kiri, lehernya di kecupi. Kebiasaan suaminya.
"Anak-anak masih bobok?"
"Masih." Sepasang mata Adinata menatap kearah kuah sop yang mengepulkan asap itu.
"Mau coba?"
"Mauu."
Cahaya menyendokkan sedikit di sendok, meniupnya pelan-pelan lalu diulurkan ke sang suami.
Adi melahapnya sambil tak mengalihkan pandangannya dari sang istri.
"Rasanya udah pas? Apa masih kurang asin, pa?"
Menjilat bibir bawahnya sensual, jakunnya naik-turun karna meneguk kuah sop itu, Adinata menjawab. "Pas, sempurna."
Cahaya menoleh setelah meletakkan sendok, keduanya saling tatap.
"Kayak kamu. Selalu sempurna di hidup papa."
Pipi sang istri sontak bersemu kemerahan, cantik sekali. Adinata membelainya lembut.
"Papa ndak pernah salah pilih, memiliki kamu di hidup papa adalah anugrah terindah, ma."
Terlalu manis pagi-pagi tidak baik untuk kesehatan tubuh, tapi kalau si papah muda ini yang berujar manis, aduh! Tidak bisa ditolak.
"Oh ya?"
Cahaya mematikan kompor, lalu mengalungkan kedua tangannya di leher sang suami mesra.
Adi mengimbangi merengkuh pinggang wanita muda berdaster tipis sepaha itu.
"Buktinya udah ada dikamar, sepasang pangeran dan tuan putri kita, sayang."
Cuup.
Cahaya tersenyum manis sembari memejamkan matanya menikmati kecupan bibir suaminya di pipi.
"Mas mencintaimu, sayang. Sangat mencintaimu."
"Udah banyak kata-kata itu terucap di bibir kamu, mas. Ndak bosen, hm?"
"Pertanyaan macam apa itu?"
Menyentil dahi sang istri, Adi mendekatkan wajahnya.
"Mas ndak pernah bosen memuji kamu, mengucapkan kata-kata manis hanya buat kamu, dan anak-anak kita."

KAMU SEDANG MEMBACA
Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓
Romance"Hanya denganmu, saya tidak berminat dengan yang lainnya." Adinata Galih Adtmajaya. ------- 20 tahun menjomblo, kini gadis cantik dengan body aduhai itu sekalinya tuhan datangkan pria. Dapatnya seperti tuan muda dar...