26 -

31.4K 1.4K 15
                                        

Tandai kalau ada typo!

________
|Happy reading|


Gelak tawa Givana lepas begitu Aiden terjungkal karena kebodohannya sendiri.


"Akh anjing! Rades, gak usah ketawa lo!" Pekik Aiden merasa kesal sekaligus malu.

Givana mendekat walau masih dengan tertawa "Iya-iya maaf" ujar Givana seraya mengulurkan tangannya untuk membantu.

Bukannya menjabat uluran tangan Givana, Adien malah menepisnya "Gue bisa sendiri!"

Mendengarnya Givana kembali menarik tangannya "Yaudah"

Givana akhirnya memilih melangkah untuk menghampiri Aidan yang sedang menonton tv. Mendudukkan dirinya di sebelah lelaki itu.

Aidan menoleh kala merasa sebuah pergerakan di sebelahnya. Melihat Givana terduduk, Aidan hendak berpindah tempat, dengan cepat Givana menahan dengan merangkul pundak lelaki itu.

"Mau kemana sih, disini aja" ucap Givana.

Aidan melepaskan rangkulan Givana pada pundaknya "Pindah" balasnya.

"Ngapain? Ya ampun, lo kok kayak anti banget sih sama gue, kayak gak pernah kasmaran aja"

Terdengar suara batuk dari arah belakang. Rupanya Aiden.

Uhuk! Uhuk! Uhuk!

"Ragas mencret terus deh, minum obat atuh" ujar Givana.

Tanpa kata Aiden melangkahkan kakinya untuk mendekat, dan langsung menyentil dahi Givana keras "Heh! Tau dari mana lo pernah kasmaran sama Aidan?!" Tanyanya sewot.

"Ada deh" jawab Givana dengan menjengkelkannya.

"Tapi bener kan?" Tanya Givana mengarah pada Aidan.

Aidan menoleh sekilas kemudian kembali membuang mukanya ke depan "Enggak" jawabnya sok cuek.

Givana tersenyum menyebalkan "Ah masa"

Aidan mendengus kesal "Enggak!"

Karena tak nyaman dengan topik yang ini, Aidan langsung bangkit dan berpindah tempat pada sofa tunggal.

"Ck Kak Aidan baperan, aman gak?" Sindirnya.

Aidan melirik sinis tanpa berniat membalas.

Melihatnya, Givana kembali tertawa. Dalam hati Ia merutuki dirinya sendiri karena sudah berani berkata demikian.

"Jangan ketawa Des, suara lo gak jauh dari suara kuntilanak" cetus Aiden.

"Alah bilang aja takut kecanduan" balas Givana.

Ayolah, suasana hati Givana sedang senang sekarang. Biarkan dia banyak bicara.

"Najis! Gila gue kalau kecanduan suara lo"

"Pantes" jawab Givana.

Givana akhirnya memutuskan pandangannya dari Aiden dan beralih ke tv di depan sana.

Transmigrasi Ephemeral MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang