Gleen bertransmigrasi ketubuh seorang figuran yang bernasib malang, di campakkan oleh suami sendiri dan selalu mendapatkan perlakuan buruk dari suaminya sendiri, Gleen bertekad akan mengubah nasib malang sang figuran.
Akankah Gleen berhasil mengubah...
Sebuah ruang terlihat sangat berantakan, beberapa barang berserakan di bawah, dan pelakunya adalah Asher, setelah pergi dari kamar Mindy, Asher pergi ke ruang kerja nya, alih-alih menenangkan diri, Asher malah mengamuk.
"Ceroboh lo benar-benar ceroboh Asher, kenapa lo nggak lihat cctv dulu." Asher mengacak rambutnya frustasi.
Asher telah melihat cctv yang di kirim oleh orang suruhnya dan ternyata benar, Olivia terjatuh sendiri saat Mindy akan pergi, satu lagi jarak antar Mindy dan Olivia cukup jauh, namun ia tak menyadari itu.
"Seharusnya gue nggak percaya Stella, gadis itu membenci Mindy, jadi bisa aja dia berbohong dan kenapa gue nggak kepikiran."
Asher benar-benar menyesal telah bertindak gegabah, hingga ia melukai Mindy, Asher sangat bingung harus berbuat apa sekarang, ia ingin meminta maaf pada Mindy, namun sepertinya itu sia-sia.
"Gue harus apa sekarang." Lirih Asher dengan menunduk.
Tiba-tiba terdengar suara pintu di buka, Asher pun menoleh kearah pintu terlihat pria yang seumurannya itu melihat sekeliling dengan menggeleng tak habis pikir.
"Ck ini ruang kerja atau apa sih." Decak pria itu.
"Diamlah Zean." Betak Asher pada pria bernama Zean itu.
Zean Mahendra seorang pria tampan, konyol, bawel dan juga ceroboh, pria itu juga sangat menyebalkan bagi para sahabatnya salah satunya Asher.
"Cerita lah bro, siapa tau gue bisa bantu."
Asher yang mendengar itu menatap malas Zean, Asher tau percuma saja bercerita pada Zean karena pria itu tidak akan bisa memberikan nya solusi hanya bisa membuat nya emosi saja.
"Ayolah cerita bro, entar kita nyari solusinya di sosial media." Ucap Zean dengan menyengir.
"Emang bisa?" Tanya Asher dengan sangat penasaran.
"Bisa dong bro, kemarin aja ngedate sama anaknya temen mami minta saran di sosial media." Jawab Zean dengan senyum bangga.
"Berhasil?"
Zean pun menyengir dengan menggelengkan kepalanya, Asher yang melihat itu pun menatap datar Zean, sedangkan Zean pria itu tersenyum seakan tak bersalah.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
Mindy menatap datar buket bunga yang Asher berikan, buket bunga itu memang bunga kesukaan nya namun sekarang tidak, itu semua karena Asher yang memberikan nya.
"Ck, dia pikir dengan cara ini bisa membuat luka ku sembuh." Dercak Mindy lalu kembali duduk di sofa.
Tok...tok...tok...
"Nyonya Mindy, ini saya Joya." Ucap gadis yang mengetuk pintu kamar Mindy.
Joyana Selina M adalah pelayan baru Mindy, yang menggantikan Elva, karena sepertinya Mindy trauma dengan Elva, apalagi bayangan kejadian itu terus berputar di pikirannya.
"Masuk." Tintah Mindy pada Joya.
Suara pintu terbuka pun terdengar terlihat seorang gadis cantik berjalan kearahnya dengan nampan yang ia bawa, gadis itu adalah Joya.
"Selamat pagi nyonya Mindy." Sapa hangat Joya dengan tersenyum lebar.
"Pagi." Jawab Mindy singkat.
Setelah kejadian itu Mindy seperti orang lain, ia berbicara dengan singkat atau kadang tidak merespon, Mindy juga terlihat sering melamun.
"Nyonya Mindy, ini makanan untuk anda." Ucap Joya dengan menyimpan nampan itu.
Joya melirik kearah buket bunga, Joya terlihat menatap buket bunga itu dengan sinis "Dasar Asher, apa dia pikir dengan memberikan Mindy bunga akan menyembuhkan luka yang ia berikan pada Mindy." Batin Joya dengan mengepalkan kedua tangannya.
"Joya, aku boleh meminta tolong?" Tanya Mindy dengan menatap Joya.
"Tentu saja boleh nyonya, memang nyonya ingin apa?" Tanya Joya dengan semangat.
"Buang bunga itu bisa?"
"Bisa nyonya, bisa banget."
Joya mengucapkan itu dengan semangat, lalu ia mengambil bunga itu "Kalo gitu saya pamit dulu untuk membuang bunga ini ya nyonya." Pamit Joya pada Mindy.
Mindy pun menganggukkan kepalanya pelan, setelah itu Joya pun pergi dari sana meninggalkan Mindy yang tengah makan.
"Aku berharap ada yang membantu ku kabur dari sini, aku ingin pergi sangat jauh dari pria itu." Guman Mindy dengan penuh berharap.
Saat ini yang hanya Mindy inginkan adalah pergi dari Asher kalo bisa mereka tidak bertemu selamanya, Mindy sangat membenci Asher bahkan melihat wajahnya sedetik saja rasanya membuat Mindy mual dan juga muak.
Tbc.
Halo Bunny update, gimana kalian suka ngga sama chapter ini?