23 - Jenguk Dariel

35K 1.5K 94
                                        

Tandai kalau ada typo!

______
|Happy reading|

~

Setelah sekian lamanya bercekcok tentang kendaraan. Akhirnya mereka berangkat untuk pergi menjenguk Dariel di rumah sakit.

Givana menumpang pada Raisha, naik motor. Velisya dan Haira satu mobil bersama Gibran dan Kavan. Sisanya adalah Maven dengan mobilnya, Reza dan Adyan di motor masing-masing.

Dan sekarang mereka sudah berada di rumah sakit di tempat Dariel berada. Dariel di rawat di ruang ICU.

Hanya terdiam di luar karena mereka tidak di perbolehkan masuk. Karena ketentuan yang di berikan, hanya keluarga dekat saja yang boleh menjenguknya.

"Maaf om, kita-kita cuma bisa do'ain yang terbaik buat Dariel" ujar Velisya.

Gatra (Ayah Dariel) mengangguk. "Terimakasih. Oh ya, kalian gak ada yang mau masuk?" Tanya Gatra.

"Emang boleh Om?" Tanya Reza.

Gatra kembali mengangguk "Boleh, tapi dua orang saja"

Mendengarnya, mereka saling bertukar pandang.

"Gigi? Gigi itu Givana ya?" Tanya Salinara (Ibu Dariel) tiba-tiba.

Givana sontak menoleh "I-iya Tan, itu panggilan dari sahabat saya" jawab Givana kikuk.

"Jadi kamu Givana?" Gatra tertawa kecil.

"Dariel sering ceritain kamu, katanya kamu itu ngeselin" ujar Gatra dengan senyum geli. Mengingat anaknya yang sering kali bercerita sosok gadis bernama Givana.

Givana menoleh pada Raisha dengan mengangkat-angkat alisnya. Meminta pendapat, Ia harus menjawab apa?

Raisha menggeleng sebagai bentuk jawaban tidak tahu.

"Maaf Om, saya izin masuk boleh?" Sela Maven kemudian.

Gatra menoleh "Silahkan, maksimal 15 menit, kamu harus sudah keluar" ujarnya.

Maven mengangguk, Ia menyerahkan tasnya pada Adyan. Melangkahkan kakinya menuju ruang ganti yang terletak di dekat pintu masuk ruang ICU, mengambil beberapa alat pelindung dan memakainya. Setelahnya Maven melangkahkan kakinya untuk masuk.

Semua memandang kepergian Maven dengan tatapan yang berbeda-beda.

"Givana" panggil Salinara.

Givana menoleh "Ya, Tante?" Sahut Givana sopan.

Salinara menepuk kursi di sebelahnya "Sini"

Givana tanpa ragu melangkah dan mendudukkan dirinya disana.

"Kamu cantik, pantes Dariel kayak kecintaan sama kamu" ujar Salinara dengan memandang Givana kagum.

Givana menggaruk pelipisnya yang tak gatal "Makasih Tan, Tante juga cantik" Yah, Givana memilih menjawab dengan jawaban yang sering di pakai saja.

Tapi untuk ucapannya itu tidak bohong, Salinara memang masih terlihat cantik walaupun umurnya sudah bisa dibilang cukup tua.

Salinara tertawa kecil "Bisa aja kamu, Tante udah tua gini"

"Menurut kamu Dariel gimana?" Tanya Salinara mengganti topik.

"Gimana apanya Tan?" Tanya Givana tak enak. Ia tak memahami pertanyaan Salinara.

Transmigrasi Ephemeral MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang