Chapter 41.

5.6K 541 22
                                    

Sebuah kereta kuda dengan lambang Kerajaan itu berhenti tepat di sebuah Kediaman megah milik Grand Duke Of Forresaina

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebuah kereta kuda dengan lambang Kerajaan itu berhenti tepat di sebuah Kediaman megah milik Grand Duke Of Forresaina.

Pintu Kereta Kuda di buka, seorang Ksatria lekas mengulurkan tangannya dan diterima dengan baik oleh Gadis yang duduk di Kereta Kuda itu.

Dengan sedikit mengangkat ujung Gaun panjangnya, Gadis itu turun dari Kereta Kudanya. Sepasang kaki ramping seputih porselen itu menginjak permukaan tanah, Gaun berwarna biru cerahnya menjuntai panjang kembali menyembunyikan sepasang kaki cantik itu.

Gadis itu berdiri menatap Kediaman Grand Duke dengan mata bulatnya yang jernih. Pilar-pilar tinggi yang di bagun dengan kokoh, puluhan anak tangga yang menyambutnya sebelum mencapai pintu utama Kediaman, terlihat semakin memunculkan kesan kemegahan itu.

Baru beberapa detik Ia hanya berdiri, terdiam kagum memandangi Kediaman itu. Pria bersurai merah yang sangat Ia kenali muncul dari pintu Kediaman dengan seulas senyuman manis.

Pria itu mendekat dan meraih salah satu tangannya lalu menundukkan tubuhnya sekilas untuk melakukan curtsy. "Selamat datang, Your Highness."

Akasia tersenyum tipis dan mengangguk pelan. "Terima Kasih, Tuan Cameron."

"Seharusnya aku yang berterimakasih padamu, Tuan Putri. Kau sudah jauh-jauh datang kemari untuk menghadiri pesta Debutante ku." Ucap Cameron dengan senyum manis dan pancaran cerah di wajahnya, tidak dapat disembunyikan jika Ia memang sudah menanti kehadiran Akasia.

"Aku datang untuk memenuhi undangan dari mu sekaligus menggantikan King Elliot yang tidak dapat hadir." Akasia menatap Calon Grand Duke Muda itu yang kini tampak malu-malu.

Dia masih sama seperti Cameron yang Ia kenal beberapa tahun lalu. "Seharusnya kau tidak perlu repot-repot menyambut ku, kau meninggalkan pestamu. Aku tidak percaya itu."

Cameron menggaruk pipinya yang memerah dengan gugup. "Aku hanya ingin menyambut mu dengan baik. Kau tamu spesial ku, Tuan Putri."

Akasia terkekeh kecil, "Baiklah. Apa aku di izinkan masuk?"

"T-tentu saja!" Sahut Cameron cepat. Pria yang kini menginjak usia 18 Tahun itu mengulurkan tangannya pada Akasia. "Apakah anda tidak keberatan jika aku membantumu?"

Meski sedikit ragu, Akasia akhirnya menerima uluran tangan itu. Ia mungkin akan kesulitan untuk berjalan di puluhan anak tangga didepannya dengan Gaun yang di kenakan nya saat ini.

Dengan bantuan Cameron, Akasia dengan mudah melalui puluhan anak tangga itu sebelum akhirnya benar-benar memasuki Kediaman Megah milik Grand Duke.

Pintu dibuka dengan lebar menyambut kedatangannya, Ballroom Kediaman yang digunakan sebagai tempat terselenggara nya Pesta Debutante itu sudah dipenuhi banyak Bangsawan.

"Ladies And Gentleman! His Royal Highness, Princess Akasia Rosalie Amber De Apollo!" Seruan keras dari Ksatria yang berdiri menjaga Pintu Utama Kediaman itu membuat semua yang ada di dalam ruangan serentak menoleh lalu membungkuk hormat.

Become An Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang