S E K E T P A P A T

33K 1.4K 70
                                    


WARNINGGGG😋🍑🍌🫦

pelan-pelan aja bacanya, resapi.

Awaass basah, ngetik bagian awal ini Nana sampai keburu lari ke kamar mandi wkwk💦

gaaak kuwattt🌊

Okeee, enjoyyy!

Happy reading

~~~~*~~~~

"Mas mau kamu, sekarang."

"Tapi--"

"Kita bikin adik untuk Aireen."

"Mas--"

"Ndak ada tapi-tapian, kamu harus tebus semuanya malam ini, sayang."

Cahaya sudah terbaring pasrah di atas ranjang, matanya terpejam meresapi setiap jilatan, gigitan juga kecupan sang suami di lembah merah muda nya.

Sluurrpp~

Sluurrp~~

"ummhh.."

Sepasang mata tajam Adinata naik mengawasi setiap perubahan ekspresi wajah istri kecilnya yang mengerutkan kening, menggigit bibir dan meremas rambut panjangnya sendiri.

"Enak ya, mah?"

Nafas Cahaya ngos-ngosan saat berhasil klimaks dengan permainan bibir dan lidah Adinata.

"Aahhh, pahh.."

"Hm?"

Adi ikut berbaring miring di samping sang istri, seperti Cahaya biasa mengeloni Aireen.

Keduanya berciuman mesra, dan tangan nakal papah muda itu sudah merembet kemana-mana, lalu berakhir kembali turun untuk--

Clok

"Uuumhh!"

Clok

Clok!

--mengobok-obok vagina sempit sang istri.

"Aaahhh, mas Adiihh.." Cahaya merintih-rintih.

"Kontrol desahanmu sayang, kamu mau Aireen bangun dan lihat mamahnya sedang di colmekin papahnya, hm?" Bisik pria dewasa itu semakin membuat gairah Cahaya tersulut-sulut.

Cahaya memandang sayu wajah bernafsu sang suami, lehernya bergerak-gerak menelan ludah.

Adinata jika sudah bernafsu, mesumnya tak ketulungan, bahkan ucapan lembut tertata biasanya berubah vulgar dan erotis seiring tangannya yang sangat nakal kesana-kemari menjamah seluruh tubuh moleknya.

"Mas! Ummh.." Cahaya membekap mulutnya saat--

Serrr~

--kembali dibuat hujan dengan sangat deras, sementara Adinata malah terkekeh-kekeh berat.

"Sudah main-mainnya, sekarang giliran punya mas yang masuk kedalam."

"Jangan mas."

"Kenapa jangan?" Wajah Adi nampak tak terima, bibirnya mengerucut lucu.

"A-aireen nanti kebangun."

Adi melirik ke boks bayi sang putri.

"Mas mainnya ndak pernah mau pelan, kalau kasur gaduh, anak kita bangun? akuu--"

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang