WILTED FLOWER

11.2K 779 110
                                        

Selamat Membaca ♡

Jangan lupa ramein dengan komentar kalian.

Buat kalian yang rajin vote dan komen 🫰🏻

• • • • • • •

Cantik jelita parasnya, mempesona senyumannya, yang tak henti-hentinya terukir di bibir merah mudanya itu tatkala membayangkan tentang reaksi kekasihnya ketika mendapatkan kejutan darinya. Kue ulang tahun yang dihiasi lilin angka 20 dalam genggamannya itu sudah menyala-nyala tak sabar ditiup padam oleh sang lelaki yang bertambah usia hari ini.

Hanami Lovella, gadis yang dikenal manis dan lemah lembut itu mengayun langkah kecilnya dengan hati-hati memasuki cafe tempat kekasihnya berada sedang berkumpul bersama teman-temannya.

Saat mendapati keberadaan sang kekasih yang usianya dua tahun lebih tua darinya itu membuat senyuman di bibir Hanami semakin mengembang. Segera ia menuju meja lelaki itu, Kailash Affandra, yang sedang merokok dikala teman-temannya bercanda gurau dan ada seorang yang bermain gitar sembari bersenandung kecil.

Hanami menggeleng pelan pada dua orang teman Kailash yang melihatnya, meminta agar kedua lelaki itu diam pura-pura tak tahu akan keberadaannya yang saat ini sudah berada tak jauh dari Kailash yang duduk membelakanginya.

Langkah demi langkah kian dekat, hingga gadis bersurai panjang itu sudah berada tepat di samping Kailash yang seketika memasang raut wajah terkejut, bersamaan dengan suara-suara heboh kelima teman lelaki itu yang menggoda sepasang kekasih tersebut.

Hanami tersenyum malu menyodorkan kue ulang tahun itu, sembari menyenandungkan lagu selamat ulang tahun yang diikuti kelima teman Kailash guna memeriahkan. Namun sayangnya, antusias dan kegembiraan mereka kontras dengan ekspresi yang ditunjukkan Kailash.

Datar, tampak menahan sesuatu seperti sebuah ... Kekesalan? Malu? Sampai sebuah dengkusan kasar keluar dari mulut Kailash membuat nyanyian-nyanyian itu perlahan-lahan memelan tak seheboh tadi.

Begitu pula senyuman Hanami yang kian menyurut, hingga lontaran ucapan Kailash membuat senyuman itu benar-benar pudar. "Apaan sih?!" Hanami tersentak mendengarnya. "Kenapa tiba-tiba datang ke sini?"

Hanami mengerjap-ngerjap. Entah kenapa pertanyaan tersebut seolah menyiratkan keengganan melihat hadirnya di sini. Sejenak ia menatap teman-teman Kailash yang sudah terdiam, tampak tak percaya akan respon Kailash, kelima lelaki itu pun saling memandangi, tak enak hati--- yang mana Hanami tahu jika mereka sedang merasa kasihan padanya sebab kejutan ini tak berjalan sesuai yang diharapkan.

"Aku ... mau kasih kejutan untuk Kakak." Hanami berusaha menetralkan perasaannya yang terasa berantakan. Mencoba untuk menampilkan kembali senyumannya. "Selamat ulang tahun." Kue ulang tahun dalam genggamannya itu semakin disodorkan di depan Kailash.

Terlihat Kailash memandang sekitarnya yang ternyata mengarah padanya, seketika hal itu membuatnya mendengkus kasar, lalu mematikan api rokoknya pada asbak di atas meja. Tanpa merespon ucapan selamat ulang tahun dari Hanami, dirinya meraih kue tersebut, kemudian menaruhnya kasar di atas meja membuat kue itu sedikit berantakan.

"Kai?!" Salah satu temannya berseru, merasa jika tindakan Kailash itu terlalu kasar.

Namun balasan Kailash sungguh di luar dugaan, semakin membuat perasaan Hanami berantakan sama halnya kue ulang tahun pemberiannya itu yang tak lagi sedap dipandang. Nyeri terasa di dalam sana, di dadanya. "Makan aja. Gue kurang suka sama makanan manis." Setelah ucapan kasar itu, Kailash langsung mencekal pergelangan tangan Hanami, membawa kekasihnya itu keluar dengan langkah panjangnya yang sulit diikuti Hanami, hingga ia harus berjalan terseok-seok.

One Shoot StoryTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang