35

11.8K 1K 34
                                    

Usahakan untuk ngevote ⚠️⚠️⚠️
Typo bertebaran Tandain⚠️⚠️


Ruang UKS

Didalam ruang UKS itu dua sosok pria yang terdiam diri, ahhh tidak² cuman salah satu nya saja, karna salah satu pria itu memaki nama² hewan yahh walau hanya berani didalam hati nya saja.

Diamana Laura, entahlah Laura beralasan keluar untuk membeli minuman tapi sudah beberapa menit yang lalu tidak kembali², dan alasan itu lah Devan sangat kesal dengan keadaan saat ini, ia hanya berdua dengan Mahen.

"Ck, Laura lama banget sii, kan gue bosen gini² aja, mana kaki gue masih sakit lagi" batin Devan

"Lo, Lo bagusan masuk kelas, ini dah masuk jam pelajaran" ucap Devan menatap Mahen, yang dari tadi diam² saja

Mahen yang awalnya mainkan hendphonnya beralih kan pandangan nya terhadap Devan.

"Aku" jawab Mahen dengan menunjuk dirinya sendiri

Devan yang kesal dengan jawaban Mahen pun ingin sekali menginjak² kepala Mahen sekarang juga.

"Lo itu bodoh atau apa sii Lo liat, cuman kita berdua yang ada disini" ucap Devan dengan kesal, Mahen hanya membalas anggukan kepala terhadap Devan, Devan pun yang mendapatkan balasan sesingkat itu pun dibuat lebih² kesal karena Mahen.

Mahen yang menyadari jika Devan kesal terhadap nya pun langsung berdiri dan berjalan kearah Devan, Devan yang melihat Mahen berjalan mendekatinya pun dibuat was².

"Ngapain, ngapain Lo kesini" ucap Devan, tapi tak dapat balasan apa pun dari sang empu

"Berhenti, gu-gue bilang berhenti brengs*k" ucap Devan panik saat tiga  langka lagi Mahen benar² berada didekatnya

Tinggal satu langka lagi Mahen bisa menyentuhkan dirinya terhadap devan, tapi disatu langkah itu lah Mahen memberhentikan langkah nya.

Kepala Mahen sekarang tepat berada disamping kuping Devan, saat ini kalau kalian ingin tahu, Devan sedang mati²an Manahan nafasnya.

"Berhafaslahh" suara berat dan basah pun terdengar dikuping Devan, Devan pun langsung mengalihkan pandangannya kearah samping suara itu berasal.

Kedua mata Devan melotot saat hampir saja, wajah Devan dan wajah Mahen bertubrukan.

Mahen yang melihat keterkejutan Devan pun terkekeh pelan, dan kekehan itu terdengar oleh Devan, Devan yang mendengar Mahen terkekeh pun terpesona dengan tampang Mahen yang jarang dikeluarkan oleh mahen.

Mahen pun memberhentikan kekehannya, dan mundur beberapa langkah dari Devan.

"Ceroboh" ucap Mahen dengan datar setelah itu Mahen langsung pergi meninggalkan ruangan UKS itu dan meninggalkan Devan seorang diri

"Sial*n, Fu*k you Basta*d" maki Devan dengan mengancungkan jari tengahnya menghadap pintu yang dilalui Mahen

Brum

Brum

CHITTTTT

Brakkk

'shhtttttt' ringis Dean

Ya, Yang baru saja hampir tertabrak itu adalah dean, dan Dean pun yang hampir menabrak kendaraan beroda empat itu, karna Dean melajukan kendaraan beroda duanya itu secara ugal²an, dan pas ia berada di Simpang tiga ada mobil yang melaju juga kearahnya, dan karna Dean lah, ia dan pengendara mobil itu hampir tertabrak.

"Excuse me, are you seriously injured?" Tanya pemuda yang hampir saja Dean tabrak tadi
(Permisi, apakah Anda terluka parah)

Dean pun yang mendengar suara itu pun langsung mengangkat wajah untuk melihat seseorang yang hampir saja ia tabrak.

Seketika Dean terpesona oleh tampang dan tampilan pemuda itu, dan kurasa pemuda itu lebih tua dari pada Dean, karena sudah jelas dari segi pakaian dan postur tubuh pemuda itu.

"I'm fine, this is just a small wound" jawab Dean dengan sedikit meringis
(Saya baik-baik saja, ini hanya luka kecil)

"Ahh, saya bisa berbicara bahasa Indonesia" ucap pemuda itu, Dean yang mendengar itu pun mengangguk kepalanya mengerti

"Tunggu sebentar" ucap pemuda itu dan langsung lari kearah mobilnya, ketika pemuda itu kembali ia membawa kotak p3k.

"Bisa kamu naikan celana kamu" ucap pemuda itu hati², Dean pun yang mendengar ucapan pemuda itu langsung mengangkat celananya pelan²

"Sorry, ini sedikit sakit" ucap pemuda itu dengan mengobati kaki Dean

"Shttttt" ringis Dean

"Ahhh sorry, sorry" ucap pemuda itu dengan mengembus luka dikaki Dean, Dean yang diperlukan seperti itu pun dibuat merasa, perasaan aneh ditubuhnya.

"Terimakasih" ucap Dean setelah mengetahui kalau pemuda itu sudah selesai mengobati nya

Pemuda itu hanya menganggukkan kepalanya saja.

"Kita belum kenalan, kenalkan nama saya Asher Robbet Garrix" ucap pemuda itu yang bernama Asher

Dean yang mendengar nama Asher pun terdiam, nama Asher tak asing bagi Dean, maksudnya marga Asher yang tak asing.

"Ahh nama gue Dean Martin Luth, panggil aja Dean" jawab Dean dan dibalas anggukan kepala oleh Asher

"Jika kamu merasa tidak enak badan kamu bisa hubungi no saya" ucap Asher dengar memberi kartu nama Asher terhadap dean, dean pun langsung menerima nya.

"Kalau begitu saya pergi dulu" ucap Asher dengan tersenyum terhadap Dean, Dean yang mendapatkan senyuman itu pun mematung sesaat, setelah sadar Dean pun langsung menepuk² kedua pipinya.

Didalam mobil asher yang baru saja memasuki mobilnya itu langsung mengubah ekspresi nya menjadi datar dan dingin, seperti Asher memiliki dua kepribadian.

"Finally, my baby grew up" smrik asher

*Lah asherr, kok Lo ngomng gitu, kayak dah kenal Dean aja (emot kaget)

*Usahakan untuk ngevote beb ⚠️⚠️⚠️

*Target up 700 vote



DEVANO ATTARIK [BL]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang