03 - Salah?

74.9K 3.6K 19
                                        

Tandai kalau ada typo!


🄷🄰🄿🄿🅈 🅁🄴🄰🄳🄸🄽🄶

~

Givana baru tahu jika ternyata Ia sebangku dengan Dariel. Pantas saja di pelajaran pertama kursi sebelahnya kosong, ternyata Dariel membolos tadi.

Givana berniat untuk bertukar tempat duduk besok. Ia harus menjauhi tokoh antagonis ini.

Pikiran Givana melayang pada kejadian sebelum masuk tadi. Ia mencoba menjauhi para tokoh utama di novel ini tapi rasanya malah menjadi dekat.

Flashback on

Givana reflek menutup mulutnya dan menoleh kearah belakang.

Jantungnya berpacu dengan cepat ketika melihat kedua protagonis itu mendekatinya.

Givana langsung mengambil tindakan untuk berdiri dan bersiap kabur, sebelum sebuah tangan menahan pergelangan tangannya.

"Mau kabur kemana?"

Givana meringis. Bisa-bisanya Ia terjebak dalam situasi ini. Givana membalikkan dirinya untuk menghadap Maven.

Wajah Givana memerah karena merasa malu. Aneh, harusnya mereka yang malu, bukan dirinya.

"Tutup mulut" ucapan Maven menyadarkan Givana dari pikirannya.

Givana sedikit mendongak untuk menatap wajah Maven. "Apa?" Tanyanya tak mengerti.

Maven berdecak "Buat yang lo liat tadi, tutup mulut" tekan Maven.

Givana mengernyit bingung. Tanpa di minta juga Ia akan menutup mulut.

"Lo mau apa?" Tanya Maven.

Givana tersenyum dalam hati. Ia memang berniat menutup mulut, tapi jika di beri tawaran seperti ini, Ia tak akan menolak.

"Gue mau.. lo turutin semua permintaan gue selama sebulan" jawab Givana.

Tatapan Maven berubah semakin tajam "Ngelunjak"

Givana mendelik sinis "Siapa yang nawarin"

"Mm.. itu kelamaan" cicit seorang Flora yang sedari tadi diam. Givana sempat lupa, ternyata di sini bukan hanya mereka.

"Yaudah tiga minggu" ucap Givana.

"Satu minggu" timpal Maven.

Givana menggeleng "Tiga"

"Satu"

"Tiga"

"Satu"

"Dua minggu deh" ujar Givana memberi keringanan.

Maven yang hendak protes kembali mengatupkan mulutnya.

Givana mengulurkan tangannya "Deal?"

Maven dengan terpaksa menyambut uluran tangan itu. Setelahnya Givana kembali menarik tangannya.

"Kalau sampai bocor, lo yang jadi tersangka pertama" ancam Maven.

Givana menatap Maven dan Flora secara bergantian, kemudian terkekeh.

"Kalaupun bocor, bukan dari gue" ucapnya. Givana membalikkan badannya bersiap untuk segera pergi.

Transmigrasi Ephemeral MaidenTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang