16

17.1K 2.1K 273
                                        

Halo halo, apa kabar?
Sehat?

Sehat donk.

Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.

###

"Calix Stuviealigh."

Kelas yang tadinya ramai seketika menjadi hening. Mereka yang tadinya antusias karena kedatangan murid baru yang tampan di kelasnya menjadi enggan untuk melontarkan pertanyaan. Pasalnya, meski murid itu sangat tampan, ia memiliki wajah datar tanpa ekspresi, tatapannya juga sangat acuh tak acuh.

"Tidak ada pertanyaan?"

"..."

"Baiklah. Calix, kamu bisa pilih tempat duduk."

Calix menarik tempat duduk lalu berjalan ke arah sudut.

"Halo, adikku." Ekspresi dingin Calix seketika menjadi ceria ketika berada di samping Vyan.

Vyan menaikkan sebelah alisnya dengan bingung. Sepupunya ini sangat cepat mengubah ekspresinya. Apakah ini orang yang sama dengan seseorang yang tadi mengenalkan diri di depan kelas?

"Em."

Yang lainnya saling berbisik mendengar sapaan 'adik' dari murid baru. Tapi tidak heran, nama belakang keduanya sama yaitu, Stuviealigh.

'Masih banyak kelas kenapa harus di sini?'

Senyum Calix semakin lebar mendengar ucapan Vyan. Tapi tentu saja, ia tetap bersikap tidak tahu.

Calix merogoh saku bajunya, ia merobek kemasannya lalu memasukkannya ke dalam telapak tangan Vyan.

Vyan sendiri cukup terbiasa dengan keluarga barunya yang sepertinya sangat suka memasukkan makanan ke dalam tangannya. Jadi, Vyan tidak menolaknya. Rasa manisnya permen yang tidak terlalu kuat langsung meleleh di dalam mulut. Ia tahu jika permen yang sedang dimakannya adalah permen rendah gula.

Para Stuviealigh tahu jika Vyan menyukai makanan manis, tapi karena kondisi khusus Vyan yang tidak diperbolehkan terlalu banyak makanan manis. Jadi, jumlah konsumsi makanan manis Vyan tiap harinya dibatasi.

***

Vyan dan Calix langsung menjadi siswa populer, tentu karena paras dan nama belakangnya. Apalagi, keduanya merupakan siswa baru yang otomatis akan mengundang kebanyakan orang bertanya-tanya. Vyan yang selalu memiliki wajah tenang tapi terkesan malas, seolah tidak ada yang bisa menarik minatnya. Sedangkan, untuk Calix, ia seperti memiliki dua wajah, ceria ketika bersama Vyan, dingin jika tidak ada Vyan di dekatnya.

Seth sendiri menjalani kehidupan sekolah dengan baik seperti semula. Tidak ada yang menyinggung lagi mengenai dirinya yang tertukar.

Vyan menatap tumpukkan makanan yang ada di depannya.

"Ini terlalu banyak."

"Tidak! Vyan masih terlalu kurus! Vyan masih perlu makan banyak!"

'Pemaksa.'

"Demi kesehatan."

'Aku memang sakit, tapi aku tidak rakus.'

"Vyan makan terlalu sedikit!"

"Huh?"

"Ah-ah ti-tidak. Ayo, kita makan." Calix langsung mengalihkan pembicaraan.

'Sepupunya ini memang aneh.'

Calix, "..."

[Tuan, ada seseorang yang terus saja melihat ke arah Tuan!]

[Oh, siapa?]

[Seorang perempuan cantik!]

[Tidak tertarik.]

[Apakah Tuan tidak ingin tahu siapa itu?]

Suddenly!: Another NPC Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang