S E K E T T E L U

31.4K 1.2K 45
                                    

banyak yg kena prank di chapter sebelumnya🤣🙏🏻

belum ending sayang, tenang ajaa🫦

Part puwanjaaang, bacanya pelan-pelan aja ya😋

Selamat membaca

~~~~*~~~~

Lewat lima bulan setelah acara aqiqah Aireen, kini bayi cantik itu sudah bisa tengkurap.

Cahaya dan Adinata tak lepas pengawasan setiap perkembangan tumbuh sang putri.

Ketiganya sudah menempati kediaman pribadi, mamah Saras awalnya tak rela berjauhan dengan cucu cantiknya itu, namun ayah Jaya memberi pengertian sang istri akhirnya Aireen ikut Cahaya dan Adi kembali kerumah pribadi mereka.

Malam ini, Cahaya dan Adi dibuat gemas sekaligus tak tega gimana caranya menegur sang putri untuk tidur.

Waktu semakin larut namun bayi gembul itu seakan masih betah terjaga, matanya masih bening tak ada tanda-tanda akan tertidur.

Sedangkan mamah dan papahnya sudah ngantuk.

"eeek~ muuu~ eehh~.."
Celotehan Aireen saat Adinata yang bertelanjang dada menciumi pipi gembil nya.

"Ayo tidur, anak cantiknya papah."

"eeek~"

"Udah mau subuh lho ini, kamu ndak ngantuk, hm?"

Papah muda itu tak henti menciumi gemas pipi, leher sang putri yang berbau wangi minyak telon, khas bayi.

"eeeehh!"

Cahaya terkekeh saat Aireen seakan menyahuti semua teguran sang papah.

Gemas sekali.

Aireen berbaring di tengah-tengah Cahaya dan Adinata.

Mamah muda itu tidur menyamping memandangi aksi si suami dan sang putri.

"Ndak boleh anak kecil begandang begini."
Hidung bangir Adi menoel-noel pipi chubby Aireen, dan tiba-tiba si bayi cantik itu menyahut seakan menyangga larangan papahnya.

"Engeeee~" imut sekali, Cahaya mengelus lembut rambut sang putri.

Adi terperangah, ia menggeleng tanda tidak, "boleh? Ndak, ndak boleh."

Kembali merangsek ke leher sang putri, Aireen tertawa kegelian karna ulah papahnya yang seakan menggelitiki nya.

Sambil mengemuti kepalan tangan mungilnya, Aireen menatap wajah rupawan sang papah.

"Ndak boleh anak kecil begadang, ayo bobok ya.. udah malam lho ini, papah sama mama ngantuk nak."

Adi membalas tatapan Aireen yang polos, sangat menggemaskan.

"Malah liatin papah, kamu."

Tiba-tiba mulut mungil itu menguap.

"Tuh kan, ngantuk juga. Bobok ya, bobok ya sayang, hm."

"Eeehkk~"

Merasa risih saat hidungnya di gesek-gesek nakal oleh hidung bangir papahnya, Aireen mulai merengek-rengek.

"Cup-cup, kok malah mau nangis hm? Ngantuk ya, Aireen bobok sini, papah samping kiri Aireen, mamah samping kanan. Kita bobok sama-sama ya nak."

"Ummh!"

Cup

Adinata mencium gemas sampai cekung pipi gembul itu, namun Aireen malah menoleh menatap mamahnya.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang