POV penulis
Saat liam berusia 8 tahun
Saat keluar bermain, liam berjalan dan melewati lapangan bola yang tidak terlalu jauh dari rumah nya, disana dia melihat anak anak yang lain bermain bola dan dia hanya bisa melihat dari jauh.. dia ingin ikut bermain namun ragu untuk mendekat, tiba tiba bola yang ditendang oleh salah satu anak itu bergiling ke arah Liam, liam mengambil bola itu dan menatap mereka
Anak anak yang lain menatap liam dengan ekspresi tidak terbaca, liam lalu mendekat ke lapangan dan memberikan mereka bola nya kembali
"Aku juga mau ikut main"-Liam, Ucap Liam dengan semangat, namun mereka semua sepertinya tidak ingin Liam bermain dengan mereka
" Gak, udah pas"-Ucap salah satu anak bernama Galih
"Yasudah nanti aku jadi pengganti"-Liam
" dibilang gak ya gak"-Galih, ucap nya sambil mendorong Liam ke tanah dengan keras
"ahk..!"-Liam
Alhasil Liam terjatuh ke tanah dengan keras, dia melihat tangan nya yang luka karena jatuh dan dia mulai emosi, galih lalu menyuruh anak anak lain untuk menyeret Liam pergi dari lapangan.. tanpa ampun mereka mulai menarik kaki Liam dan menyeretnya dari lapangan, Liam seketika menangis dan merasa sakit karena di seret begitu saja ke luar lapangan, setelah itu kerah baju Liam ditarik sama mereka dan melempar nya ke aspal yang menyebabkan lutut Liam berdarah.
Galih melihat kaki Liam yang berdarah seketika langsung menendang bagian yang berdarah tersebut, Liam meringis kesakitan namun dia tidak menangis, dia meringkuk di aspal menahan rasa sakit dikakinya dan anak anak lain kembali ke lapangan lalu lanjut bermain bola mengabaikan Liam yang sedang kesakitan, Liam lalu menatap ke arah mereka dan dia mulai emosi, emosi nya sudah memuncak dan mendidih, dia bangun dan berdiri lalu berjalan lagi mendekati mereka
Galih melihat Liam yang bejalan ke arah mereka, dia lalu menendang bola ke arah Liam dan mengenai wajah Liam dan tentu membuat hidung Liam berdarah, Liam hanya diam dan ia mengambil bola tadi dan dengan cepat dia mengambil satu batu yang tajam dan mulai merusak bola tersebut, menusuk nya bahkan langsung merobek nya
"BOLA KU!"-Teriak Galih
Galih emosi dan berjalan ke arah Liam, dia meraih baju liam dan menariknya mendekat bahkan dia akan mulai memukulnya, namun tentu saja Liam langsung menendang perut Galih dan membuat Galih terjatuh di tanah, liam menginjak nginjak dan juga menendang wajah Galih
Semua anak yang melihat itu langsung berlari pergi dari sana meninggalkan galih yang sedang dipukul habis habisan oleh Liam bahkan dia sampai babak belur membuat Galih menangis disana
. . .
"DARJO! KELUAR KAMU!"-Ibu Galih
"KELUAR KAMU DARJO!"-Ayah Galih
Mendengar keributan di luar membuat darjo dan juga khaer keluar rumah, disana ada ibu dan ayah Galih yang terlihat sangat emosi bahkan sambil membawa parang, darjo tidak tau apa yang terjadi
" Ada apa pak??"-Darjo, ayah Galih meraih Galih dan memperlihatkan nya kepada darjo
"Lihat! anak gue babak belur gara gara anak lo si Liam!"-Ayah Galih
" L-loh.."-Darjo
"Kenapa bisa pak? Liam tidak mungkin melakukan hal ini"-Khaer
"Tadi Liam memukul ku bahkan menendang ku! dia juga merusak bola ku"-Galih
" Liam.."-Khaer
"Tunggu sebentar, bagaimana mungkin"-Darjo
" Sudah jelas kan! lihat ini! gara gara anak lu, galih jadi begini!"-Ayah Galih
"Tanggung jawab! dikira kami bakalan Terima!!"-Ibu Galih
" M-Maaf pak, buk.. Liam tidak bermaksud pasti ada alasan Liam melakukan hal ini"-Khaer
