PART 19 : Rampage

15.1K 1.2K 69
                                        


Langit malam bertabur bintang ketika Mark mengendarai mobilnya melewati jalanan kota yang mulai lengang. SUV hitam dengan desain mewah itu melaju dengan kecepatan yang nyaman, jendela sedikit terbuka, membiarkan angin malam berhembus masuk. Sunroof di atas mereka terbuka sebagian, menampakkan langit gelap yang berpendar dengan bintang-bintang kecil.

Haechan duduk di kursi penumpang, kepalanya bersandar di sandaran kepala, menikmati perjalanan dengan tenang. Tangannya sibuk menggulir playlist di ponselnya sebelum akhirnya memilih lagu dengan melodi lembut yang memenuhi kabin.

"Kau menyetir seperti seseorang yang sedang melarikan diri dari kenyataan," gumam Haechan, menoleh ke arah Mark.

Mark terkekeh pelan, sebelah tangannya tetap di kemudi, sementara tangan lainnya bersandar santai di jendela. "Mungkin aku memang sedang melarikan diri."

Haechan menaikkan sebelah alisnya, tertarik. "Melarikan diri dari apa?"

Mark meliriknya sekilas sebelum kembali fokus ke jalan. "Dari segala sesuatu yang membuatku ingin meninju seseorang."

Haechan mendengus geli. "Ah, jadi kau butuh night drive untuk meredam amarahmu?"

"Tidak juga," jawab Mark santai. Ia menurunkan kaca jendela sedikit lebih lebar, membiarkan angin malam menyapu rambut pirangnya yang agak berantakan. "Aku hanya ingin menghabiskan waktu bersamamu."

Ucapan itu terkesan sederhana, tetapi entah mengapa membuat dada Haechan terasa sedikit lebih hangat. Ia menatap profil Mark dalam diam— rahangnya yang tegas, hidungnya yang lurus, dan sorot matanya yang tajam tetapi terlihat tenang malam ini.

"Malam ini terasa menyenangkan," kata Haechan setelah beberapa saat.

Mark tersenyum kecil. "Mungkin kita butuh melakukan ini lebih sering."

Haechan mengangguk setuju. Ia mengangkat kepalanya sedikit, menatap langit melalui sunroof. "Aku suka langit malam dari dalam mobil. Ada sesuatu yang menenangkan tentang melihat bintang tanpa harus kedinginan di luar."

Mark mengurangi kecepatan mobilnya, membiarkan perjalanan mereka berlangsung lebih lama. "Kalau kau suka, aku bisa membawamu night drive kapan saja."

Haechan menoleh, sudut bibirnya terangkat sedikit. "Janji?"

Mark meliriknya sekilas, "Janji."

Haechan hanya tersenyum kecil sebelum kembali menyandarkan kepalanya di jendela, menikmati malam yang terasa begitu nyaman di sisi Mark.

Setelah beberapa saat, mereka akhirnya berhenti di sebuah convenience store yang buka 24 jam. Mark memarkirkan mobilnya dengan santai, lalu mereka turun bersama. Lampu neon terang menyinari jalanan yang cukup sepi, hanya ada beberapa kendaraan yang melintas di kejauhan.

Haechan berjalan masuk lebih dulu, matanya langsung tertuju pada rak ramen instan. Ia mengambil dua cup ramen sebelum menambahkan beberapa snack ke dalam keranjang. Sementara itu, Mark mengambil dua botol minuman sebelum mendekat ke kasir untuk membayar.

Begitu mereka duduk di meja kecil di dalam minimarket, menikmati ramen panas yang mengepul di depan mereka, ponsel Mark tiba-tiba bergetar. Ia melirik layar sebentar sebelum menghela napas.

"Aku harus mengangkat ini. Sinyalnya kurang bagus di dalam, aku keluar sebentar."

Haechan hanya mengangguk. "Jangan lama-lama."

Mark tersenyum sebelum berjalan keluar, membiarkan pintu kaca tertutup di belakangnya.

•*¨*•.¸¸♪

HYPER DOMINANT CODEKde žijí příběhy. Začni objevovat