S E K E T S I J I

28.3K 1.4K 122
                                    

minal aidzin walfaizin semuanyaaaa🥹💗

mohon maap lahir batin yaa sayang☺️🙏🏻

cusss bacaa part inii😻

kemarin ada yang request tamparan kan?

naah monggo sekarang di baca di nikmatii, pelan-pelan ajaa biar ndak cepet habis😋

Nana udah tulis part ini jauh-jauh hari, sekarang kalian tinggal nikmati, tau banget Nana tuh maunya kaliaann, jadi enjooyyy!

sekali lagi Happy eid Mubarak bagi kalian semuaa yang menjalankaaann, kosong-kosong ya kakak, hehhe😊🤭😜🙈🙏🏻

Selamat membaca

~~~~*~~~~

"Siapa Aireen, om?"

"Cucu saya, putri Cahaya dan Adinata. Nona muda di keluarga ini."

Adinata sudah mempunyai seorang putri--dengan Cahaya?!

Terlambat, apakah sudah terlambat dirinya kembali merebut sang pangeran.

Tidak!

Tidak ada kata terlambat selagi Adinata masih bisa kembali ia rebut, kan?

"Oh."

"Jadi bisakah kamu pergi saja dari sini Resti, karna acara sudah selesai." Usir juragan Jaya langsung tanpa tedeng aling-aling.

Resti, kalian masih ingat perempuan itu?

Dia kembali lagi untuk merebut putra sulung Adtmajaya.

"Dan kami tidak menerima tamu lagi malam ini." Lanjut paklek Yogi yang berdiri tepat di samping kakak iparnya.

Ketiga pria berumur itu sama-sama memandang wajah juga tampilan si tamu tak diundang ini.

Amburadul.

Bertamu tanpa menggunakan alas kaki, dengan kaki yang lecet berdarah seperti itu.

"Pergi?"

Di keheningan ruangan tamu itu, suara Resti jelas menggema.

Satu perempuan, tiga lelaki dewasa.

Bukannya segan atau apa, perempuan itu nampak nyalang dari segi tatapan juga gesture tubuh.

Petantang-petenteng sekali.

"Ga akan, aku ga akan pergi sampai mas Adi ikut bersamaku."

Ketiganya tertegun bersama, apa katanya tadi?!

Sebuah seringai terukir di bibir Resti.

Belum sempat menjawab, mamah Saras datang dari arah kamar tidur pribadinya.

Niat hati ingin menjemput sang suami untuk istirahat karna sudah larut malam, namun ia malah dibuat terbelalak lebar melihat kedatangan tamu di kediaman keluarganya.

"R-resti?"

Sang empu yang punya nama pun berbalik ke sumber suara tadi, merasakan namanya di sebut.

Dan langsung saja, raut wajahnya berubah hangat dengan senyum manis yang nampak mengerikan.

"Oh, malam Tante Saras."

Mamah Saras terpaku di tempat berdirinya, beliau tentu kaget, sangat kaget.

Siapa yang membawa perempuan ini datang ke rumah?!

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang