Bab 17

43.4K 4.3K 167
                                        


Inget, ya. Raka itu ngulang waktu tiga tahun, di mana dia belum banyak melakukan kesalahan fatal yang membuat keluarganya benci sama dia.

Alandra mungkin hanya sekedar  jengkel, kesal, dongkol, dan yahh.. gituu.

Tapi.. untuk Athan saat ini, aku juga gak tau isi hatinya kaya apa (⁠╥⁠﹏⁠╥⁠)

"Kenapa ayahnya harus diusir, Nak?" tanya Gisel menatap Raka bingung.

Sementara Evan dan Kay sudah cekikikan di pojokan melihat ekspresi murung dari Bastian.

"Ayah harus diusir dari sini, Bunda." Raka berkata sembari memejamkan mata. Entahlah, dia ingin sekali mengusir Bastian untuk keluar dari kamar.

Inget title Raka untuk Bastian: Jelek.

Kadang Raka bingung dengan dirinya, kenapa selalu enggan melihat wajah Bastian. Padahal bapaknya sendiri. Wajah mereka juga punya kemiripan, contohnya bentuk hidung—sangat mirip.

"Bunda ... usir.. " Belum sempat Raka menyelesaikan ucapannya, dia sudah ketiduran lebih dulu. Mulutnya masih terbuka sedikit, seolah ingin mengeluarkan suara. Namun, yang terdengar hanya dengkuran halus.

Sebagian dari sana yang melihatnya terkekeh geli

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Sebagian dari sana yang melihatnya terkekeh geli. Anak itu, tingkahnya kadang bikin kesal, kadang juga bikin gemas.

Gisel tertawa pelan. Dia membiarkan Raka tidur karena anak itu juga sudah minum obat. Membereskan barang-barang yang sebelumnya digunakan untuk keperluan Raka,  mengecup singkat dahi sang anak. Lantas, pergi dari sana lebih dulu.

Bastian ikut beranjak. Tapi, menyempatkan untuk mendekati anak keempatnya yang sudah tidur di ranjang. Dielusnya pelan surai Raka. "Anak nakal," katanya pelan, kemudian berlalu keluar.

Sekarang hanya tinggal Ivan, Evan dan Kay di kamar.

Bertanya tentang si sulung, mungkin doi masih asik menghabiskan malam romantis dengan pekerjaannya. Umur Athan sekarang memang sepantasnya untuk bekerja. Tapi, lebih bagus kalau dia sudah punya istri. Banyak wanita-wanita cantik yang mengantri di belakang. Memangnya siapa yang tidak mau dengan pria mapan?

Athan di kantornya: "Uhuk uhuk! Sial, siapa yang membicarakan aku?"

Hehe.

"Kay, balik ke kamarmu, gih. Ini waktunya kamu tidur," suruh Evan pada Kay yang masih berdiri di samping ranjang sambil menatap wajah Raka.

Kay mengalihkan perhatiannya pada Evan. "Aku mau tidur sama kakak, boleh?" pintanya.

Evan menggeleng pelan. Dia sedikit melirik Ivan yang merangkak naik ke ranjang Raka. "Gak boleh. Ayo balik kamar, nanti ayah datang lagi buat paksa kamu keluar, loh."

Raka Alandra (Segera Terbit)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang