Aynur serta Sho sedang duduk di dekat mata air itu sedangkan yang lain sedang makan atau baca buku.
Suasana agak  hening sebelum Aynur membuka pembicaraan dengan topik yang paling Sho benci, Varion.

"Kak Sho, menurut gw mendingan lu baikan ama paman. Kalian udah asing kek gak saling kenal selama 9 tahun loh, kematian bibi gak sepenuhnya salah paman..." tutur Aynur berusaha menerangkan pendapatnya.

  Sho yang mendengar itu rasanya ingin sekali mencabik Aynur, Aynur itu tak tahu pekerjaan asli Varion, Aynur tak bisa melihat bagaimana pandangan Sho terhadap 'kecelakaan' itu, Aynur masih polos untuk tahu itu, Aynur.... Aynur...Aynur...--

"Maaf ya Aynur, gw gak bisa maafin ayah gw gitu aja. Gw masih punya dendam ke dia" balas Sho dengan nada dingin cenderung cuek, ia memang membenci Varion tapi ia tetap memiliki rasa kasih sayang terhadapnya, setidaknya Sho lebih memilih ayahnya ketimbang Richard si manusia biadab itu.

  Mendengar itu Aynur hanya menghela nafas sebelum tersenyum lemah menanggapi jawaban Sho.
"Ya... Gw tau, gw juga gak bisa langsung maafin Serena sih jadi ya... kita sama" ucap Aynur dengan nada sedih namun bibirnya melengkung ke atas seperti tersenyum walau senyuman itu 'palsu'. "Serena...Orang yang kuanggap seperti kakak gw sendiri ternyata kayak gitu..." sambung Aynur dengan lirih, ia telah memberikan begitu banyak kepercayaan pada Serena namun Serena dengan mudahnya menghancurkan itu semua.

Kalau menurut pandangan Sho, Serena itu hanya salah jalan. Serena sendiri yang pernah berkata pada Aynur bahwa suka duka harus bersama namun nyatanya setelah ada Zidyen, Serena malah melupakan janji janji nya, yang katanya suka duka bareng tapi dateng cuma buat bawa kabar duka sisanya? Pasti ama Zidyen.

  Sho bisa sedikit paham perasaan Aynur saat di perlakukan seperti itu oleh Serena, Serena sendiri sudah sering meminta maaf namun Aynur tahu bahwa minta maaf yang keluar dari mulut Serena itu hanya 'bualan' demi menjadikan Aynur sebagai 'tempat bersandar' namun tak memperbolehkan Aynur untuk bersandar karna tempatnya telah dikuasai oleh Zidyen.

  "Apa lu nyesal udah pernah berteman ama Serena? "

"....gatau(?)"

    "Justru itulah yang ngebuat rasa benci lo ke Serena bakal makin parah"

"Maksudnya?..."

     "Ya lu sendiri gatau apakah lu udah bisa membiarkan Serena pergi atau bakal tetap nganggap dia kayak dlu.
Dengan pola pikir lu kayak gini, lu selamanya bakal nyalahin Serena atau diri lu sendiri, sama aja lu nyiksa batin lu. Asal lu bisa anggap Serena kayak lu anggap temen biasa, gw yakin lu bisa maafin dia"

"Bakal gw coba"

    "Itu baru martabak manis gw". Ucap Sho sembari mengelus pucuk kepala Aynur. Oke jadi Sho itu suka manggil Aynur terang bulan atau martabak manis sebagai nama ejekan atau apalah sedangkan Aynur manggil Sho anak waffle. Alasan kenapa Sho memiliki nama "Fle" diakhir itu karna ide random Sora, nama awal Sho adalah Shotto namun Sora terpikirkan untuk menambahkan kata "fle" yang berasal dari kata waffle yang merupakan makanan favorit Sora dan karna masa lalu dari nama itu akhirnya Aynur memanggil Sho dengan panggilan anak waffle

"Yeuu, anak waffle. Tapi lu bakal tetep benci paman?"

    "Banyak hal yang ada tapi gak semuanya harus lu tau"

"Ya maksud gw...Mungkin kecelakaan itu karna kesalahan ayah lu tapi dinatara semuanya, ayah lu lah yang paling bersedih. Gw tau ini menyangkut pekerjaan nya tapi paman lebih milih untuk gak berhenti bukan karna paman gak peduli dengan kematian bibi tapi karna paman tau kalau dengan dia keluar dari pekerjaannya, masalahnya dengan orang itu belum tentu akan selesai dan kalau paman keluar dari pekerjaannya maka ia gak akan bisa menafkahi lu, gw, maupun dirinya sendiri. Kalau paman beneran gak peduli dengan kematian bibi, pasti paman bakal nikah lagi. Diantara kita semua, paman atau lebih tepatnya ayah lu lah orang yang paling berduka"

~MoonShiny~◇Where stories live. Discover now