Bab 1 - Tatapan Pertama

20 2 0
                                        

Langit pagi itu cerah, tapi lapangan tetap terasa gerah dan penuh suara riuh dari siswa-siswi yang mulai bosan duduk di bawah terik matahari. Aluna duduk bersila di barisan tengah, cekikikan pelan bersama teman-temannya sambil nunggu apel berakhir.

“Eh, Nis, lo liat deh, si Pak Jono dari tadi ngelirik jam tangan mulu. Kayak mau kabur tapi gak bisa,” bisik Aluna sambil menahan tawa.
Nisa nyengir. “Ya iyalah, Lun. Mungkin jam di tangannya nanya, ‘Mas, kapan nih kita pulang?’”

Mereka langsung cekikikan lagi, tapi buru-buru menunduk waktu seorang guru piket lewat sambil melotot. Aluna dan Nisa saling nyenggol lengan, lalu pura-pura fokus ke arah podium. Tapi kebosanan mulai kembali menyerang, dan Aluna otomatis memainkan ujung tali sepatunya. Sampai...

Dia tiba-tiba terpaku.

Di ujung koridor, di samping lapangan, seorang cowok berjalan pelan. Seragam putih abu-abu yang dia pakai terlihat rapi banget, kayak baru disetrika lima menit yang lalu. Rambutnya hitam agak berantakan di bagian depan, tapi entah kenapa justru bikin dia makin keliatan cool.

Tatapan cowok itu lurus ke depan, gak melirik siapa pun di lapangan. Dia jalan dengan langkah tenang, kayak dunia di sekelilingnya cuma latar belakang yang kabur.

Aluna otomatis diem. Matanya ngikutin langkah cowok itu, tanpa sadar menahan napas sejenak. Jantungnya mulai berdegup lebih cepat, dan dia gak tahu kenapa.

“Lun, lo kenapa?” tanya Rena tiba-tiba.
“Hah? Apa?” Aluna tersentak, seperti baru sadar dari lamunannya.
“Lo diem aja dari tadi, kayak abis liat setan.”
Aluna pura-pura ketawa. “Enggak kok, gue cuma... ya, gitu deh.” Dia balik lagi fokus ke depan, tapi pikirannya gak bisa berhenti muter soal cowok itu.

Siapa dia?

“Udah bubar aja yuk, cepetan!” seru Pak Haris tiba-tiba, mengakhiri apel. Siswa-siswa langsung berdiri dan mulai berhamburan kembali ke kelas masing-masing. Tapi langkah Aluna terasa lebih berat dari biasanya, karena di kepalanya ada satu pertanyaan yang terus-terusan muncul.

Siapa cowok itu? Dan kenapa gue ngerasa kayak ada sesuatu yang berubah dari cara gue ngeliat dunia, cuma gara-gara dia lewat di depan gue?

Mungkin, tanpa Aluna sadari, benang tak kasat mata mulai terjalin di antara mereka.

invisible stringsWhere stories live. Discover now