01-Awal mula

12 1 0
                                        

 

Aynur tak sengaja menabrak seseorang yaitu... Alvaro Staria!?!!

Ya, Alvaro Staria adalah pewaris tunggal Staria Blade Company yang merupakan perusahaan pencipta senjata tajam tapi di otak Aynur sih paling cuma pisau.

   Alvaro maupun Aynur jatuh, Alvaro kebetulan sedang sendirian tanpa pengawal tandanya dia habis kabur dari ayahnya. Ia bangun dan menawarkan untuk membantu Aynur cuma malah ditolak mentah mentah.

"Ayo kubantu" ucap Alvaro sembari mengulurkan tangannya.

Laira dan Viera? Mereka bengong dong melihat pemandangan ini mana wajahnya cengok kek org tol- eh maksudnya kek org mau kesurupan

"Gak usah, tangan gw masih utuh but thanks  for your help" tolak Aynur sebelum berdiri dengan menarik lengan baju Laira serta Viera yang seketika menyadarkan kedua perempuan itu dari lamunan mereka tapi ya... Bukannya yang satu berdiri tapi keduanya malah ambruk.

Bruukk!!

"Kok kalian gitu sih!?" -Aynur

"Gitu gimana? Kan lu yang narik kita berdua"-Viera

"Tau tuh! "-Laira

"Ya kan maksudku, gw mau nya dibantuin kalian..-" -Aynur

Hening~~

Akhirnya ketiga cewek itu hanya tertawa sebelum membantu satu sama lain untuk berdiri. Alvaro yang melihat itu hanya bisa geleng-geleng, sebelum Aynur akhirnya minta maaf ke Alvaro dan pergi bersama Laira serta Viera...Itu akan menjadi hal yang takkan pernah Alvaro lupakan.

  Mereka kembali membeli beberapa barang seperti contohnya Aynur yang beli 2 pak pulpen, 2 pak buku isi 10, 5 picis pensil, 2 buah penghapus, 1 set penggaris, serta 2 penggaris 30 cm. Yaa Aynur beli sebanyak itu karna memang butuh, mapel sekolahnya saja 12 ada fisiki, kimia, biologi, matematika, ilmu alam, TIK, dsb, pulpen sering dipinjam trus balik balik gak pernah ada isinya (biasanya sih kelakuan anak cwok). Sedangkan Viera membeli beberapa camilan untuk besok, obat-obatan, pakaian tahan air 3, dan 3 sleeping bag, kalau Laira paling beli buku novel romance sekalian ama buku dark romance dan juga buku darkpsychology kesukaan Aynur, senter, lampu kecil yg daya nya menggunakan baterai, dan juga 3 sepatu hiking. Karna mereka besok akan kamping tapi juga naik gunung, Laira dan Viera membeli peralatan langsung 3 karna untuk mereka bertiga dan untuk beberapa barang sisanya akan diurus Aynur. Untuk kak Abiguel? Biarkan dia mandiri

      Rencananya sih gini, nanti di perjalanan kemah ke puncak Aynur tugasnya yang bawa persediaan makanan pokok, obat-obatan, tisu kering serta tisu basah, dan pakaian mereka bertiga. Viera tugasnya membawa tenda, sleeping bag, peralatan kebersihan, bantal mini, dan beberapa barang yang mungkin nanti dibutuhkan. Sedangkan Laira membaca peralatan masak, senter, buku, sepatu hiking, peralatan makan, air mineral, camilan, pakaian hangat serta tahan hujan, dan juga hanger karna siapa tau mau ngejemur baju. Untuk kompas, peta, atau hal yang merujuk arah perjalanan akan diurus serta mereka bertiga akan dipandu Kak Abiguel dan kak Shottofle.

Disisi lain...

Sho atau lebih tepatnya Shottofle yang masih di pesawat sedang memainkan ponselnya, di wallpapernya terpasang foto dirinya yang masih 7 tahun, Aynur yg masih 3 tahun, bunda Aynur yaitu Lyra, sang ibu tercinta yaitu Sora, dan sang ayah yaitu Varion. Sebenci apapun Sho pada ayahnya, ia masih memiliki rasa sayang padanya walau itu hanya sekecil biji ceri karna yaa mau bagaimanapun Varion adalah ayah kandungnya walau ia sebenarnya lebih menyayangi Aynur dibanding ayahnya, agak durhaka ya kamu Sho.

Tiba-tiba saja nada dering hp Sho berbunyi dan saat ia cek ternyata ayahnya meng-chatnya 

Father

~MoonShiny~◇Where stories live. Discover now