Pagi harinya, Steven terbangun dalam keadaan yah kacau, banyak kiss mark dan juga bekas gigitan di lehernya karena ulah Liam tadi malam, ia ingin bangun namun dibelakang Liam sangat erat memeluk nya, Steven berbalik menghadap Liam dan saat dia melihatnya wajah Liam memerah dan seperti memanas, ia khawatir lalu menyentuh kening Liam.
Ia langsung bangun saat merasakan kening Liam yang panas, ia menangkup wajah Liam dengan kedua tangannya saat itu pula ternyata Liam sudah bangun terlebih dahulu dari Steven, dia mendekat ke arahnya dan memeluk pinggang Steven dengan erat sambil ia membenamkan wajahnya di perut Steven
"Kamu panas.."-Steven
"Mmm.."-Liam
" Kamu sakit..apa gara gara tadi malam ya?? pulangnya terlalu malam"-Steven
"Entah.."-Liam
Liam semakin erat memeluk Steven dan Steven dengan lembut mengelus kepalanya dan terus mengusap kepala kekasihnya, ia lalu melepas kedua tangan Liam dari pinggangnya dan dia meraih baju lalu berdiri untuk menuju dapur. Saat di dapur dia mengambil air dingin dan kompres untuk dipakaikan ke Liam yang sedang panas, semuanya sudah siap Steven lalu kembali ke kamar dan duduk di tepi ranjang dan mengompres kepala Liam
"Liam.."-Steven, dia khawatir bahkan dia terus menerus menjaga Liam disana
Ia lalu berdiri untuk mandi namun Liam meraih tangannya, Steven menoleh dan menatap Liam
" Ada apa??"-Tanya Steven lembut
"Mau kemana?"-Liam
" Mau ke kamar mandi, aku mandi dulu"-Steven
"hmm.."-Liam
" Liam? eh—"-Tiba tiba saja Liam menarik Steven ke kasur dan dia kembali memeluk pinggang Steven, ia membenamkan wajahnya di dada Steven, ia tidak ingin Steven meninggalkan nya saat ini.
Steven mengerti bahwa Liam sedang sakit dan tidak ingin ditinggal, ia lalu tidak pergi dan tetap disana selama beberapa menit sambil memeluk balik Liam dan memeluknya erat, dia sangat khawatir karena tiba tiba sekali Liam sakit setelah pulang dari pesta tadi malam, dengan lembut Steven mencium kening Liam beberapa kali dan bahkan semakin erat memeluk kekasihnya supaya Liam tetap nyaman.
Setelah beberapa menit Liam tertidur kembali dan pelukannya dipinggang Steven mengendur, steven lalu melepaskan nya dan berdiri pergi untuk membersihkan tubuhnya, dia membersihkan diri dan di depan cermin dia melihat leher nya dan dada nya yang penuh dengan tanda merah atau kiss mark dari Liam.
Beberapa menit kemudian Steven selesai mandi dan dia mulai memakai baju dan merapikan rambutnya, ia melihat Liam yang masih tertidur lumayan lama dan disitu dia berjalan ke dapur untuk membuatkan Liam bubur untuk sarapan nya
"Hmm.. ah tambahin sayur juga deh"-Steven
" Steven.."-Liam
"hmm?"-Steven, tiba tiba liam langsung memeluk pinggang Steven dari belakang saat Steven sedang memasak, dia terkejut dan langsung menahan tubuh Liam
" Kamu kenapa bangun, ayo kembali ke kamar"-Steven
"Gak."-Liam
"Gak gak, ayo balik dan aku akan membuatkan mu bubur"-Steven
"Gak"-Liam terus protes bahkan dia membenamkan wajahnya dilekuk leher steven
" Astaga.. keras kepala.."-Steven
Bubur sudah selesai dan di sofa Liam duduk disana, steven menaruh bubur yang sudah ditaruh dimangkok, dia mengambil sendok dan mulai meniupi bubur tersebut supaya Liam bisa memakannya.
"Ayo, bilang aaa"-Steven
" aaa.."-Liam
"pinter"-Steven
