Halo halo,
Apa kabar?
Sehat?Typo tandai ya supaya bisa langsung diperbaiki.
###
Violet berjalan menuju gerbang bersama Zelig dan Xulio. Para yang muda tidak diperbolehkan untuk mengikuti terlalu dekat. Jika tidak ada Vyan dan Seth, mereka bisa saja berbuat semaunya. Bahkan, mendekat sebisa mungkin diperbolehkan. Tapi karena dua orang di atas, yang lain diperintahkan untuk menjaga keduanya.
Violet berjalan paling depan, langkah lebarnya seperti menantikan sesuatu yang sudah lama ditunggunya.
Zelig dan Xulio berjalan di belakang, bertindak seperti pengiring.
"Nyonya," sapa bawahan Stuviealigh.
Sona ditahan dua pengawal di kanan, kiri tubuhnya. Rambut yang biasanya tertata rapih, kini terlihat acak-acakan. Baju yang biasa dipakainya dengan anggun juga berantakan dengan noda debu di kebanyakan titik.
"Violet! Tolong bicara pada mereka untuk melepaskan aku!" Mata Sona langsung berbinar melihat kedatangan Violet.
"Lepaskan," pinta Violet pada bawahannya.
Mendengar perintah sang Nyonya, dua pengawal yang menahan tubuh Sona langsung melepaskan kekangannya.
Sona mendengus lalu memasang wajah angkuh setelah tubuhnya terbebas. Ia menepuk debu yang menempel pada bajunya. Punggung yang tadinya membungkuk kini berdiri tegak.
"Sudah aku katakan, Violet adalah sahabatku! Apakah kamu baru di sini?! Lihat saja nanti. Aku akan meminta Violet untuk memberhentikanmu!" Ancaman Sona tidak mendapatkan respon apapun.
Sona melangkah ke arah temannya yang jaraknya hanya beberapa langkah di depannya. "Violet, mereka tidak sopan padaku. Mereka menghentikanku! Berhentikan mereka—"
PLAK!
Ucapan Sona terhenti ketika sebuah tamparan keras mendarat di pipi kirinya. Ia menatap tidak percaya ke arah Violet. Ia memegang pipinya yang terasa panas. "Violet ke—"
PLAK!
Kini tamparan mendarat di sisi pipi Sona yang lainnya. Ketika ingin kembali bertanya, lagi-lagi Sona mendapatkan tamparan. Entah berapa tamparan yang diterimanya. Yang jelas, kini kepala Sona menjadi pusing, dan ia yakin, sekarang pastinya wajahnya sudah terlihat bengkak.
Akhirnya, Sona terjatuh karena kehilangan keseimbangannya. Ia mendongak ke arah Violet dengan tatapan ngeri. Violet yang biasanya lembut dan baik, kini memandangnya dengan tatapan dingin, tanpa ekspresi. Baru saja ia ingin bertanya mengapa, sebuah tendangan mendarat di perutnya. Sungguh, tendangan temannya itu tidaklah main-main, seolah ingin menghancurkannya. Rasa mual datang dan Sona tidak bisa menahan muntahannya ketika perutnya terasa bergejolak.
Violet, Zelig dan Xulio menatap jijik ke arah Sona. Tidak ada jejak belas kasihan.
"Woah! Mama keren!" Calix berbinar melihat tindakan bibinya yang biasanya dipanggilnya dengan sebutan "Mama".
'Sepupunya ini terlihat selalu kelebihan energi.'
Gerakan bersemangat Calix terlihat sedikit tenang.
Untuk Vyan dan Seth, keduanya disembunyikan si kembar ketika sang ibu melayangkan tangannya untuk pertama kalinya.
'Oh, apa yang Mama lakukan? Aku juga ingin melihat kelanjutannya.'
Vyan ingin mengulurkan kepalanya dari punggung kakak kembarnya, tapi sebuah telapak tangan lebih dulu mendorong kembali kepalanya masuk.
"Anak kecil tidak boleh melihat ini," ucap Arley.
Vyan menatap kakaknya yang lain dengan tatapan bertanya. Tapi karena tidak diperbolehkan maka ia tidak akan bersikeras.

KAMU SEDANG MEMBACA
Suddenly!: Another NPC
Teen FictionBiasakan vote sebelum baca, yuk. Saling support. Bukan saling menyakiti. Komen tidak sopan, maaf langsung blok! ⏳⏳⏳⏳⏳ Vyan terbangun dengan dikelilingi orang-orang asing di sekitarnya. TING! Sistem: "Sistem berhasil diikat! Halo, Tuan Rumah!" Vyan:...