Chapter 38.

12.3K 912 6
                                        

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


Pria itu menghembuskan nafas panjang, memperhatikan sebuah kalung dengan Liontin hati yang ada di genggaman tangannya.

Kalung pemberiannya yang sempat hilang, berhasil Ia temukan kembali. Meski sedikit memiliki kerusakan di bagian tertentu, lalu pandangannya bergulir pada Danau di depannya.

Hansel mencengkeram erat kalung dengan Liontin hati itu. "Kau sangat tidak cocok," Gumamnya pelan.

Dengan sedikit gusar, Hansel melemparnya kuat ke tengah Danau.

Byur!

Hansel tercengang di tempatnya. Detik berikutnya ketika Ia melempar kalung itu ke tengah Danau, seorang Gadis yang sangat Ia kenali melemparkan diri nya sendiri ke Danau hingga menimbulkan riak air yang ribut di permukaan tenang Danau.

Secepat mungkin Hansel turut melompat ke air. Pria itu berusaha mencari keberadaan dimana Gadis itu jatuh, detak jantungnya meningkat cepat saat akhirnya menemukan tubuh yang sangat Ia kenali itu perlahan-lahan tenggelam ke dasar Danau.

Hansel dengan sigap menjangkau tubuh Gadis itu, surai perak nya yang terbuai di dalam air seolah akan berpadu dengan surai blonde indah milik sang Gadis.

Salah satu lengan kokoh nya menangkap dan membelit erat pinggang nya, Hansel menatap cemas Gadis nya yang tidak membuka matanya sama sekali.

Membawa Gadisnya ke dalam pelukan hangatnya, secepat mungkin Ia naik ke permukaan Danau.

Hansel meletakkan tubuh Akasia di atas rerumputan, Pria itu menepuk-nepuk lembut pipi Gadisnya.

"Akasia, ayo, buka matamu!" Hansel merangkum wajah Akasia, mengguncang nya pelan. "Akasia.. Hei.."

Dengan frustasi, Hansel menyugar rambutnya yang basah saat Ia tidak kunjung mendapat respon apapun dari Gadisnya.

"Maaf.." Hansel berkali-kali menggumamkan kata maaf saat Ia tidak punya pilihan lain selain melakukan sesuatu yang mungkin saja membuat Akasia marah nantinya.

Hansel menangkup bibir Akasia, membukanya sedikit. Sebuah cahaya keemasan kecil keluar dari bibir Hansel dan masuk dengan cepat ke bibir Akasia yang sedikit terbuka itu.

Kelopak mata yang sempat tertutup itu terbuka menampilkan iris amber rose nya yang berbinar cerah, mereka sempat bertatapan sesaat sebelum Gadis itu terbatuk keras membuat Hansel sontak saja tersadar.

"Kau baik-baik saja?" Hansel dengan khawatir bertanya.

Gadis itu berkedip beberapa kali, sebelum Ia mencoba beranjak dari posisi terbaring nya.

Akasia tampak linglung, Ia seolah mencari sesuatu.

"Akasia?"

Gadis itu tidak merespon sedikit pun membuat Hansel memanggilnya berulang kali, tapi Akasia sama sekali tidak menjawab.

Become An Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang