P A P A T P I T U

33K 1.8K 59
                                    


malam🙂

pakabar kalian🙂

Nana update lagi, lihat vote yg ga nyampe 1k tapi pembacanya udah lebih dari 10k.. nangis Nana🥺😢

ternyata sakit bgt ada pembaca gelap nih yaa🥺

apa susahnya sih, kalian pencet tombol bintangnya untuk apresiasi penulisnya, gratis ga dipungut biaya sayang, sesusah itu yaa untuk pencet si tombol bintangnya kecil pojok kiri?🙂

tapi gapapa udah, Nana tetep senyum dan update chapter 47 ini, semoga suka🙂

Enjoyy🫶🏻

~Happy Reading~

~~~~~*~~~~~

Hari berganti hari terasa begitu cepat.

Kini dua keluarga sedang menunggu proses persalinan Cahaya selesai.

Tiga pasang pasangan suami istri saling rangkul saat mendengar tangisan bayi yang menggema di dalam ruangan tertutup itu.

"Alhamdulillah!"

Tangis haru berderai, senyum kelegaan terpatri di bibir masing-masing.

"Cucu kita lahir."

~~~~*~~~~

Sedangkan Adinata berada di sisi Cahaya yang nampak ngos-ngosan, matanya terpejam dan air mata mengalir di masing-masing sudut matanya.

"Alhamdulillah, peri kecil kita sudah lahir, sayang. Terimakasih, terimakasih banyak kamu telah berjuang untuk anak kita dan tetap di sini bersama mas."

Kelopak mata Cahaya terbuka samar-samar, bibirnya tersungging senyum lemah.

Adinata tak berhenti mengecupi seluruh wajah sang istri yang sudah banjir keringat.

Cahaya tak mau oprasi, ia ingin melahirkan normal, dan sekarang wanita muda yang sudah menjadi mamah muda itu terkulai lemas.

Bayi mereka tengah di bersihkan, setelah itu suster datang sambil menggendong sebuah buntelan gumuy berisi bayi perempuan yang sangat cantik.

"Di adzani dulu pak." Adinata lekas membawa buah hatinya kedekapan hati-hati takut menyakiti tubuh mungil itu, air mata berlomba-lomba berjatuhan, di kecupnya sayang kening sang putri sebelum ia kumandangkan adzan juga iqomah di masing-masing telinga sang putri kecil.

"Heyy, anak papah, ini papah nak, ya gusti, kamu cantik banget." Tak henti-hentinya ia menangis haru sambil menggumamkan kata-kata manis pada si bayi kecil yang matanya terbuka seakan memandang paras tampan sang papah.

"Sudah pak? Baby nya biar di kasih asi dulu sama ibunya."

Bayi cantik itu beralih kembali ke suster dan di serahkan ke sang ibunda, Cahaya untuk di susui.

Tangis Cahaya pecah saat sang anak di baringkan di sisi tubuhnya.

"Cantik banget kamu nak."

Cuuupp

Cahaya mengecup pipi halus buah hati mereka.

"Kayak kamu." Balas Adinata yang berdiri di sisi ranjang, menatap dua perempuan berarti dalam hidup dan hatinya.

Cahaya tersenyum lembut, ia di bantu sang suster untuk memberikan asi pada si dedek bayi, dan langsung menyusulah bayi cantik itu.

Ibu muda tersebut mengecupi kening mungil sang putri dengan sayang sambil disusui.

Istri kecil Tuan muda Adtmajaya {21+} END✓Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang