Chapter 37.

9.8K 882 28
                                    

"Saya mengucapkan terima kasih pada kalian

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.


"Saya mengucapkan terima kasih pada kalian. Jasa kalian begitu berarti bagi Forresaina." Ujar Elliot begitu Hansel dan Grey di undang secara khusus ke Istana untuk menerima penghargaan langsung dari Raja.

Meski awalnya Elliot sempat skeptis mengetahui identitas ke-dua Pria yang pernah terlibat bersama Akasia saat menyelinap keluar dari Istana itu.

Roh Rubah merah yang dianggap mitos belaka oleh orang-orang di Forresaina kini secara nyata ada di hadapan mereka. Bahkan salah satu dari mereka terlihat sangat akrab dengan Putrinya dan itu benar-benar menyebalkan.

Namun Elliot tidak berniat mengabaikan fakta kalau mereka juga sudah berjasa banyak pada Forresaina, terutama keselamatan Putrinya.

Elliot yang duduk di kursi utama, melirik datar dua Pria berbeda warna rambut itu. "Kalian bisa meminta sesuatu sebagai imbalannya."

"Tidak perlu, saya hanya harus melakukan itu untuk Tuan Putri." Sahut Hansel membuat Grey menoleh cepat.

Akasia yang juga duduk di sebelah kanan Elliot, menundukkan wajah dengan tangan terkepal gemas. Rasanya ingin sekali menendang Hansel untuk perkataan blak-blakan nya itu.

Apakah Hansel tidak bisa melihat sinyal berbahaya yang dikeluarkan Elliot sejak mengetahui Akasia lumayan dekat dengannya.

Juga jangan lupakan dimana sewaktu Akasia dengan nekat berusaha memberi tahu kelemahan Duke Eduardo yang Ia tahu melalui Peramal Agung bernama, Luke Sylvatica.

Elliot sampai berteriak untuk menghentikannya waktu itu.

Akasia perlahan menoleh pada Elliot. Benar saja dugaannya, kini rahang Pria itu sudah mengeras menyadari arti yang Hansel ucapkan.

"Apa maksudmu?" Elliot melemparkan tatapan tajam permusuhan pada Hansel yang tampak begitu santai.

"M-mungkin maksudnya dia sangat menghargai aku sebagai Putri Papa dan Princess Of Forresaina. Lagipula kita berteman, benar 'kan?" Akasia dengan cepat menyela Hansel yang baru saja membuka mulut itu.

Membalas tatapan Akasia dengan senyum manis. "Ya. Kita berteman, Tuan Putri." Hansel dengan sengaja menekan kata berteman itu dan dengan ambigu.

Hansel sangat menyukai wajah panik Akasia yang benar-benar cantik di matanya.

Grey, satu-satunya orang yang menjadi penonton itu. Terdiam dengan wajah konyol. Merasakan hawa-hawa tidak mengenakkan yang terasa menekan udara di sekitar mereka.

Apa ini drama Calon Menantu miskin yang bertemu Calon Mertua kaya?

Grey melirik Akasia yang begitu panik berusaha menyembunyikan hubungan mereka, lalu Hansel yang tampak santai dan tidak terguncang meski sang Gadis tidak mengakuinya di depan Ayahnya.

Kemudian Elliot yang melipat tangannya didepan dada, jelas menunjukkan gesture penolakan keras.

Tidak ingin Putrinya yang berharga hidup dengan siluman Rubah yang tidak jelas asal-usulnya seperti Hansel.

Become An Antagonist (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang