Emak gua Fujoshi

BAB 4

Hari ini aku umumkan

Pada bulan

Pada bintang

Dapatkah kumiliki seorang kekasih

Dunia akhirat

Suara emak yang sedang membuat camilan bergema di apartemen Bimo. Bimo baru saja pulang, kali ini dia membawa seseorang, cowok pendek dan imut.

“Sore, Emak. Lagi apa? Emak kenalkan ini adikku, Wahyu. “

“Halo, Nak. Kamu imut sekali. Oh iya, kamu sudah kuliah atau masih sekolah? “

“Masih sekolah SMU, Emak. Emak sedang apa?”

“Ah, Emak sedang membuat cemilan. Ini teh bakwan malang, bakwan udang, enak geura sok atuh dicicip, dicocol saos pedas. Hujan-hujan gini mah mantap.” Emak menyajikan camilan dan juga susu pink hangat di meja. Wahyu sangat antusias sekali. Wahyu dan Bimo adik kakak, ibunya meninggal saat Wahyu kecil dan ayahnya menikah lagi, hubungan mereka jadi kurang baik.

***

David hampir putus asa mencari emak yang engak tahu ke mana. Apa jangan-jangan kayak film yang ditonton bareng Aming dan Lam kemarin ya? Emaknya ketemu aki-aki gadun terus difoto dan berubah jadi cantik lagi, pacaran sama produser rekaman yang nama belakangnya Oey-Oey. Wajah sembunyi di balik payung fantasi, hei-hei siapa dia, tuh kan David hafal loh lagunya. Huwaaa, David makin panik inget emaknya beneran kembali muda 20 tahun again, terus digandrungi om-om keceh. Secara ditaksir Pak Atim aja dia gak nerima apalagi ditaksir yang lain. Please, bapaknya David lebih ganteng ecekewer ke mana-mana. Namanya C … sudahlah, itu rahasia antara David, emak, dan Tuhan.

“David, lapor polisi aja gimana?” tanya Aming.

“Hum, David, udah lapor polisi aja.” Lam menyetujui usul Aming.

“Ya sudahlah, nanti pulang dari kampus gue ke kantor polisi.”

David akhirnya memutuskan untuk lapor polisi. Siang itu, dia diajak makan ke kedai mie dekat fakultas kedokteran oleh Aming yang katanya sekalian ngecengin Kit, cowok yang setahun lalu jadi pacarnya. Saat itulah David melihat sosok berbaju hitam dengan mata putih—oke, itu cuma khayalan Mimin. Dia melihat sosok emak dengan baju dress corak-corak bunga gitu. Tuh kan bener wmaknya pasti disihir aki-aki gadun jadinya begini, malah kek bocah kuliahan lagi. Jangan-jangan emak pacaran sama anak kampus kedokteran, bahkan rela ninggalin kesan gotiknya dan terkesan jadi mahmud begini?

“David mau ke mana?” Aming berteriak, melihat David menghampiri seseorang, lebih tepatnya emaknya yang kini sedang bersama seseorang—pria manis dengan kulit putih dan seragam khas fakultas kedokteran. Emak memberikan kotak nasi entah apa, sama buku. Emak tersenyum hangat bahkan mengacak rambut pria itu, membuat David kesal.

“Emak, apa-apaan ini? Jadi Emak kabur dari rumah buat laki-laki ini?” David esmosi duluan—eh, emosi. Emak kaget dan melihat anaknya sedang menatapnya marah dengan rahang yang mengeras menatap pria di depannya penuh kesal, semua mata memandang ke arahnya.

“Heh, lu enggak tahu malu ya, masa emak-emak lu embat juga? Dasar jomblo ngenes!” tuduh David pada Bimo, Bimo yang merasa tidak terima berkacak pinggang dan melotot.

“Eh, ampas lu ye, mulut kek comberan jangan asbun kalau bacot ye. Lu mau apa sama gue, hah? Meski badan lu segede kebo tekhnik gue enggak takut. Fitnah lu, dasar enggak tahu malu!”

“Lu yang enggak tahu malu! Dasar muka plastik!” (Jadi David pikir Bimo ganteng oplas gitu, wkwkwk).

“Eh, muke lu tuh kek menjelang magrib. Lu maunya apa, hah? Dia ini emak gue, jangan asal lu ya.” Bimo dan David berdekatan, mereka saling menatap tajam. Kalau di anime ini mungkin Sakura VS Ino Yamanaka, udah ada hawa-hawa membunuh. Bimo enggak terima dihina-hina dan David nuduh Bimo selingkuhan—eh, pacar berondong emaknya. Emak David akhirnya tidak tahan dan berteriak.