Semoga yang datang, tidak untuk menyerang.
Jangan lupa tinggalkan jejak berupa vote & komen.
Happy Reading in
3
2
1
.
.
.Di dalam sebuah lingkup pertamanan, memang boleh menaruh kepercayaan, namun jangan lupa sisihkan ruang ikhlas bila terjadi penghianatan.
Saat ditusuk, ada yang lebih sakit dari luka tusukan itu. Yaitu saat kita mengetahui, penusuknya adalah orang yang kita kenali.
Seperti biasa, jam istirahat adalah jam istimewa bagi setiap siswa. Kantin pun menjadi destinasi utama. Begitu juga dengan para siswa Garuda Internationale High School. Sekolah ini memiliki banyak cabang kantin, namun tak satu pun yang tak berisikan para siswa.
Kantin Djuara namanya. Kantin terbesar yang ada di sekolah itu. Harganya di atas rata-rata kantin lain. Namun seperti kata pepatah, ada harga ada kualitas. Soal rasa tak perlu ditanyakan di kantin ini.
Meja bundar dengan nomor satu, meja langganan Belva dan teman-temannya. Kini, mereka tengah melahap makanan-makanan yang memanjakan lidah.
"Helloooo bess, i'm back," seru Vira yang baru bergabung dengan Belva, Kisthi, Seya, Nina, dan Anvaya.
"Eh macan tutul dari mana aja lu?" Tanya Kisthi.
"Gue habis dari kantor guru dan gue bawa berita baru yang harus kalian simak," jawabnya antusias.
"Buruan elah, ga usah bertele-tele," ucap Anvaya dari bangku paling pojok.
"Oke langsung aja, nih kenalin. Monalisa, sepupu gue. Pindahan dari Malang. Tolong jagain ya, dan jangan dibully ya Bel, hehe.." ujar Vira.
"Baru tau gue lo punya sepupu Vir, tapi kok ga mirip sama lo ya?" Sahut Seya.
"Heh ceker ayam, ibu sama anak kandung aja bisa ga mirip sama sekali, apa lagi gue sama dia yang cuma sepupu kocak. Mon, intro dulu sama kakak-kakak menawan ini!"
"Oh iya, halo kak salam kenal. Namaku Monalisa Angelica, bisa dipanggil Mona. Aku pindahan dari Malang," tutur Mona memperkenalkan diri.
"Oh ya, hai Mon. Gue Seya, di samping gue ini Kisthi, terus ada Nina, itu Anvaya, dan yang di depan gue ini, Belva," ujar Seya sambil menunjuk orang yang ia sebutkan.
"Gue udah selesai, gue balik ke kelas duluan," ujar Belva lalu pergi meninggalkan meja kantin.
"Dia orangnya memang gitu, Mon. Sok cool, tapi kalau udah kenal seru banget," jelas Anvaya.
"Kalau gitu kita balik ke kelas dulu ya. Vir, lo masih mau di sini?" Kata Seya.
"Iya, kalian duluan aja."
Mereka pergi meninggalkan kantin itu, menyisakan Vira dan Mona.
Vira dan Mona duduk di bangku kantin itu, memulai sebuah percakapan singkat.
"Udah tau kan target lo yang mana?"
"Udah. Yang itu toh orangnya. Cantik sih, aura primadona nya udah kerasa banget. Tapi sayang, hatinya busuk."

KAMU SEDANG MEMBACA
WHO IS THE VILLAIN?
Mystery / Thriller"Terjatuhlah engkau! Lalu lihatlah siapa yang mengulurkan tangan, dan siapa yang bertepuk tangan."