Di dalam kosan Steven sedang membuat sarapan untuk dia dan juga Liam, Liam baru juga selesai mandi dan dia mengering kan rambutnya menggunakan handuk, dia hanya menggunakan handuk saja yang melilit pinggangnya sekarang dan Steven lalu menoleh melihat Liam, dia mendekati Liam.
"Ayo ku keringkan rambutmu"-Steven
" iya"-Jawab Liam
Mereka lalu ke kamar lalu sesampainya disana Steven menyuruh Liam menggunakan bajunya sementara waktu, setelah itu steven mengambilkan Liam pengering rambut dan disana Steven menyuruh Liam duduk sementara dia mengering kan rambut Liam yang basah, ia terus mengering kan nya dengan lembut.
Liam memperhatikan Steven di cermin depan mereka, ia menelan saliva nya dengan berat saat melihat Steven yang menggunakan kemeja putih dan celana pendek di pagi itu.
"Nah udah kering" -Steven
"hmm.. thanks babe"-Liam
" I.. iya"-Steven jawabnya dengan wajah sedikit memerah
Steven menyisir rambut Liam sedikit dan lalu menangkup wajah Liam dengan kedua tangannya, ia tersenyum melihat kekasihnya itu.
"hehe, gini kan ganteng"-Steven, seketika wajah Liam menjadi memerah karena ucapan Steven, dia meraih pinggang Steven dengan satu tangannya dan itu membuat Steven sedikit terkejut
" ada apa??"-Steven
"one kiss"-Liam
" ehh??"-Steven
"one kiss for me"-Liam
" oke oke"-Steven
Ia mencondongkan tubuhnya kedepan dan mencium bibir Liam dengan lembut, Liam yang sudah mendapatkan ciuman kemudian memegang pinggul Steven erat erat dan menariknya semakin mendekat ke arah nya, ia membuat Steven terduduk di pangkuannya dan semakin memperdalam ciuman mereka yang intens.
Steven melingkar kan kedua tangannya dileher Liam dan ia pun membalas ciuman Liam
Liam lalu mengubah posisi Steven, dia membuat Steven telentang lalu duduk diantara kaki Steven dan mulai membuka resleting celana nya
. . .
"ahhh!.. aghh.. l-liam.."-Steven
" ahh.. baru 3 hari.. udah sempit banget.."-Liam
"ahh..ahhh!.."-Steven
Steven terus mendesah dan bahkan mencengkram sprai dengan erat, dia mengubah posisi Steven menjadi menungging dan itu semakin memperdalam penis Liam untuk masuk kedalam lubang steven yang ketat, liam meraih pergelangan tangan Steven dan menariknya ke belakang punggungnya, ia menahan pergelangan tangan Steven di punggung steven.
Sambil terus bergerak,satu tangan Steven mencengkram sprai dan tangan nya yang lain di genggam erat
"aghh.. Steven.."-Liam
"eghh.. terlalu.. dalam.."-Steven
" shhh.."-Liam, ia memperdalam penisnya, ia mencondongkan tubuhnya kedepan dan menggigit bahu Steven
"ahhh!"-Steven semakin mengerang keras saat Liam menggigit bahunya, ia sedikit menggeliat dikasur bahkan Liam meninggalkan bekas gigitan nya.
"ahhh.. L-Liam.."-Steven
Sementara keadaan diluar
"William, serius ini rumah pak guru??"-Rudi
" iya benar, ini Apartemen nya" -William, ia mengetuk pintu namun tidak ada jawaban
Tok! Tok! Tok!
"ga ada jawaban"-William
" mungkin ga ada dirumah"-Rudi, ucapnya sambil membuka pintu dan ternyata pintunya tidak terkunci
